Pengadilan Negeri Menggala Eksekusi Lahan ALB Mesuji

Jurnalis : Agus Rahardja
SBNews  Lampung l Pengadilan Negeri Menggala mengesekusi hasil putusan pengadilan di lokasi lahan sengketa antara Ketut Oki, warga Mesuji, melawan PT Anugerah Lestari Pratama (ALP).
Eksekusi tersebut dilakukan di lahan HGU milik ALP di Desa Margo Rahayu, Kecamatan Simpangpematang, Kabupaten Mesuji, Kamis (11/1/2018). 
Hingga akhir pelaksanaan eksekusi atas lahan seluas 110 ha itu berjalan lancar karena dikawal aparat Polres Mesuji dan Koramil Mesuji. 
Bahkan, untuk mengamankan lokasi seluruh pejabat Polres hadir dalam proses eksekusi tersebut mulai dari Kapolres, AKBP. Teguh Nugroho, wakapolres, Kompol. Nuswanto, Kabagops, Kompol. M. Ali Muhaidori,Kasat Lantas, AKP. Reza  Kasat Reskrim, AKP. Zainul, Kasat Intel, AKP. Sudarso, Kasat Sabhara, AKP. Maryanto. Sedang dari Koramil dipimpin Danramil, Mayor. I Ketut Subangga.
Dalam pembacaan putusan pengadilan, di lokasi sengketa, Panitera PN Menggala, Hermansyah mengatakan bahwa lahan 110 ha yang digugat oleh Ketut Oki merupakan lahan yang termasuk dalam HGU PT ALP seluas 1.503 ha. Sesuai HGU No 19 Tahun 1994 tentang pemberian HGU ALP untuk penanaman ubi kayu/singkong. Dengan pola perkebunan Inti Rakyat (PIR).
Pantauan Media di lokasi, dua alat berat eskavator tampak membuat parit mengelilingi lokasi. Sedangkan di atas lahan hanya semak ilalang. Sebagian kecil tanaman singkong warga sekitar yang berumur 3-4 bulan. 
Petugas lapangan dari BPN yang menentukan batas lokasi juga mengelilingi lahan sekaligus mengukur sesuai kondisi lapangan. “Nanti batas ini dipasang patok atau plangnya ya,” ujar Kapolres, Teguh.
Sementara Danramil Mesuji, I Ketut Subangga, mengatakan jika lahan tersebut sebaiknya langsung diupayakan ditanam setelah ekseskusi. “Jangan dibiarkan telantar seperti ini lagi, karena nanti orang melihat kosong, langsung masuk lagi ke sini, jadi masalah lagi,” ujarnya.
Ditanya perwakilan PT.ALP, dilokasi, Alek, mengatakan belum mengetahui lokasi kapan akan ditanami komoditas apa. “Nanti terserah bos, mau ditanam apa, juga waktunya belum jelas,” katanya.
Dari catatan Tapem Pemkab Mesuji, HGU PT ALP merupakan salah satu dari 26 HGU bermasalah di Kabupaten Mesuji. Permasalahannya antara lain luas HGU. Selain itu ada pemilik HGU tidak menyelesaikan kewajiban-kewajiban yang tidak dipenuhi.
Terpisah, Kepala Desa Margo Rahayu, Warijo, malah tidak mengetahui jika ada eksekusi lahan di desanya. “Saya malah tidak tahu kalau ada eksekusi. Memang tadi pagi ada banyak mobil termasuk mobil-mobil polisi ke belakang desa, cuma tidak tahu kalau itu eksekusi lahan,” ujarnya.
Mengenai PT ALP, Warijo hanya tahu ada lokasi HGU di wilayahnya. Hanya aktivitas dan lainnya ia tidak tahu sama sekali. “Kantornya dimana, karyawannya, tanaman apa, PT ALP tidak jelas  saya enggak tahu, pernah denger ada perusahaan ALP,” ucapnya.