Uncategorized
MERDEKA NOW BUKAN NO !
Pinto Janir |
Oleh: Pinto Janir
Negeri kita negeri untung
untung saja pejuang kita
mau hantarkan
nyawa
nyawa
menjemput kemerdekaan
kalau tidak?
Menampik kau pagi petang
siang menakur malam melayur
tiap sebentar kena pangur
– o-
Negeri kita negeri untung
kalau tidak?
tiap sebentar pala kena langkang
perut kena kokang
petik rokok mana bisa senikmat sekarang
salah-salah hirup
muncung ditapuk orang
api rokok berbunga di bibir
abu dan tembakau terlulur
terdaguk di lihir-lihir
ee, kelapir !
negeri kita negeri untung
untung merdeka sekali mati sekali
hidup bercinta berkali-kali
tak hidup, malang sekali nasibmu ini
negeri kita negeri
untung
untung
Untung ada Syahrir, Yamin,
Budi Oetomo,Soekarno,Mohammad Hatta,
Ahmad Soebardjo,Radjiman Wediodiningrat,
Soetardjo Kartohadikoesoemo,
Iwa Kusumasumantri
dan sederet nama lain yang kulupa
kalau tidak?
Tak terumuskan kali-kali bangsa kita,
Kali aja bukan Indonesia namanya!
-o-
Negeri kita negeri untung
untung kita merdeka
merdeka itu tak
mudah
mudah
tak hanya sekadar “merdeka-merdeka-merdeka!”
pas di kata ‘ka’ mulut merdeka nganga
nyemplung lalat mirip katak melompat
ops!
liur tedaguk pula.
apa begitu?
rakyat merdeka nelan lalat bulat-bulat
koruptor merdeka nelan duit rakyat didamprat
penguasa nipu hukum bujuk hakim
palu jatuh kok
rakyat miskin melarat
rakyat miskin melarat
-o-
lalu merdeka jadi supermarket
tumbuh mal di mana-mana
di hutan di laut atau di rimba
jual kayu, jual emas, jual tembaga
jual minyak segala ada
terkuras minyak bumi
peras minyak muka anak bangsa
letuskan segala jerawat yang ada
kolamkan dalam satu telaga
telaga nanah telaga darah rakyat
ekspor kemana-mana
bila perlu ekspor air mata
ekspor ratap dan derita
biar kuat rupiah kita
apakah itu merdeka?
Untung kita bangsa yang besar
besar dalam jumlah rakyat
besar dalam jumlah pulau
besar dalam kekayaan alam
besar dalam jumlah koruptor
besar dalam angka kemiskinan
besar dalam angka pengangguran
besar dalam angka kematian di jalan raya
besar dalam jumlah partai
besar dalam kebocoran duit negara
besar dalam ekspor TKW kemana-mana
besar dalam jumlah anak kecil hidup di jalanan
besar dalam jumlah pengguna FB
besar dalam aneka ragam pemakai barang impor
dan sering kalah besar dalam main bola
hahahahaha
“hidup merdeka!”
kita bukan bangsa gadang sarawa
sedikit lapang menjadi lupa
sekali lupa nganganya lama
lalu sejarah dikubur masa
tukang gali dihajar nyali
tukang singkap, kasih nirwana
kasih bidadari; nak’ beranak pinak ia di sana
sehingga lupa pada
merdeka
merdeka
merdeka padar pada lidahnya
hidup segala syahwatnya
merdeka.
Negeri kita negeri untung
untung kita kaya budaya
budaya santun budaya santai
budaya lupa budaya merdeka
budaya berpikir-pikir saja
budaya berebut duduk
di singgasana; segala jurus ada
mulai dari jurus mabuk hingga jurus sadar
sampai jurus rock jurus pop hingga jurus dangdut
semua bergoyang merdeka!
Merdeka….merdeka
merdeka!
Kita adalah bangsa berpengalaman
berpengalaman dijajah orang
tiga setengah abad dijajah Belanda
tiga setengah tahun pula dijajah Jepang
sisanya dijajah saudara sendiri
rakyatnya berpengalaman juga
berpengalaman dalam derita
penguasanya berpengalaman pula
berpengalaman pertahankan tahta
politisinya berpengalaman kaya
berpengalaman merias kurap kudis jadi tahi lalat di muka
kontraktornya berpengalaman gaya
gaya nyiasati proyek yang ada
harga satu nilainya lima
aduk semen, pasir semua
belum sampai waktunya
aduh mak, proyek rubuh menimpa
Perusahaan Listrik Negaranya berpengalaman nerima hujatan
musim tak musim hajatan, lampu hidup mati hidup mati
kadang seperti lagu; mati lampu aduh gelapnya!
koruptornya saja koruptor
berpengalaman
berpengalaman
berpengalaman membungkus fiksi jadi fakta
penjara jadi villa
Merdeka!
Ayo tangan di atas;
mari rami-rami teriakkan : ” Merdeka!”
Eh, ngomong-ngomong yang merdeka apanya?
Merdeka apa?
Merdeka ngeliat pejuang tertatih-tatih di sisa usia tua
menampung bagai pengemis di tengah jalan
dibidik dijadikan bahan tertawa medsos kita
dalam komika perih Indonesia
Lalu….
kita nikmati
spagetti atau pizza
spagetti atau pizza
pejuang makan sisa
sepiring berdua
sepiring berdua
kita anggap itu adegan romantis yang pernah ada
Manakala pejuang tua berpikir
apa masih bisa makan besok pagi
kau mengukir catatan,
siapa yang dimakan esok hari
Negeri kita negeri untung
untung kita merdeka
Merdeka!
( lalu aku mendengar; bila malam datang
pejuang sakit ngerang panjang
perutnya pedih bukan karena bekas tusukan senjata Jepang
tapi perih menahan lapar yang malang)
tak tahan dingin menerjang
karena satu-satunya selimutnya
adalah kulit yang lekat di tulang
kian tipis kian usang
ketika ia entah menangis entah berdendang
ia lantunkan syair-syair pejuang
” jangan tanya apa yang diberi negara padamu
tapi tanyalah apa yang kamu berikan pada negara!Jangan
tanya apa yang diberikan nyawa
tanya apa yang diberikan nyawa
padamu, tapi tanyalah apa yang kamu
berikan pada nyawaku!”
Mengapa nyawa tersisa para pejuang kita
tak kita tahtakan di dalam istana
di bawah atap kemerdekaan Indonesia
Tiap tanggal 17 Agustus negara undang mereka ke sana
pulangnya kembali ke gubuk derita
membawa segala tangis dan air mata
Merdeka
Indonesia 100 % merdeka
media massa merdeka
mau nyiarin apa,
terserah kek
mau berita perkosa-perkosa, berita jegal menjegal,
berita oknum beli hukum
oknum jual hukum, berita
bunuh-bunuh, demo-demo,copet jambret,tawuran,
cakak sekampung, selingkuh,
korupsi di mana-mana
merdeka untuk segala hiruk pikuk
100% kita merdeka
Untung kita merdeka!
kalau tidak; berlangau
Syukuri; merdeka
soal belum , siapa tahu
esok atau lusa ada
merdeka yang lebih manis
bikin nyaman
bikin tentram
bikin terjamin
bikin bangsa tersenyum
Apapun itu kita merdeka
dalam belantara rimba tiada panglima
siapa kuat siapa merdeka
yang lemah merdeka juga
merdeka dengan kelemahannya
Hidup merdeka!
biarpun bertikus-tikus kerat mengerat
koruptor merdeka nikus duit negara
biarpun berbusa-busa mulut politisi
merdeka di atas mimbar sejahtra mereka
biar mungkin hukum gagal jadi panglima
kau tetap
Indonesiaku yang merdeka
Indonesiaku yang merdeka
Kau tetap Indonesiaku yang indah
kau tetap indonesiaku yang kaya
Kau tetap Indonesia yang kucinta
yang kucintai berkali-kali
bukan sekali cinta lalu benci!
apapun perkaranya
tak sedikitpun
cintaku
garus
padamu
Indonesiaku
sekali merdeka tetap merdeka
tak perlu merdeka sekali lagi
selamat hari merdeka
bagai lagu pop Indonesia
belahlah dadaku ini
di sana
ada kamu
garudaku!
” ……Hiduplah
Indonesia Raya……”
Indonesia Raya……”
( Lihatlah Indonesiaku,
di bawah bendera merah putih kita berkibar cantik di
depan rumahku itu
depan rumahku itu
kupeluk mesra kekasihku!
bercinta kami
dalam kibaran dan nyanyianmu
dalam kibaran dan nyanyianmu
biar lahir anak bangsa
yang mencintaimu
sepenuh kalbu….hiduplah Indonesia raya)