 |
| Aksi Mahasiswa dalam rangka Hari Jadi Provinsi Banten di Depan Gedung DPRD Banten Kamis 4/10/2018 ( foto : dad) |
Hari Jadi provinsi Banten ke- 18 dihadiahi hujatan para mahasiswa yang melakukan orasi pada 2 titik dilingkungan KP3B. Hujatan mereka tertuju kepada orang nomor 1 di Banten ini yang dinilai gagal dalam menjalankan good goeverment karena tidak sesuai dengan visi dan misinya sebagai Gubernur Banten.
SERANG, SBNews.co,id – Aksi mahasiswa tanggal 04 Oktober 2018 bertepatan dengan Paripurna DPRD provinsi Banten dalam rangka Hari Ulang Tahun Provinsi Banten ke-18 di depan Kantor DPRD Prov. Banten Jl. Syekh Nawawi Albantani Kota Serang.
Masa aksi yang terdiri dari 1. Kumandang Banten 2. Kumala Pw. Serang 3. PP Hamas 4. HIMATA Banten raya 5. KMS 30 6. PP Gamsut 7. Kumaung Cab. Serang 8. IMC Komisariat UIN 9. GMTT 10. HMI MPO Kom. UIN 11. SMGI Kom. UIN 12. SWOT Dpk. UIN13. FMI Kom. UIN
14. BEM UNSERA
Dalam orasi yang disampaikan mahasiswa menilai pemerintah Banten kini tertidur, pasalnya masih banyak persoalan – persoalan KKN yang masih merajalela, masih banyak oknum pejabat Organisasi perangkat daerah ( OPD) yang nakal yang menyalahgunakan wewenang dan jabatannya untuk pembangunan provinsi Banten.
Berbicara tentang kesehatan yang dicita- citakan pemerintah nyatannya angka kesehatan ini semakin tahun semakin mundur dari cita-cita pemerintah pemprov Banten, baik dari mutu, sarana dan prasarana lainnya. Selain itu juga masih banyaknya pungli yang terjadi disekolah – sekolah.
Para pendemo juga mengorasikan tentang pemerataan infra struktur masih belum tersentuh apalagi yang ada dibagian wilayah Pandeglang bagian selatan kecamatan, Cibaliung, Cibitung, Cimanggu dan Sumur.
Sementara dalam segi ekonomi masyarakat Banten bukan menginginkan pemerataan ekonomi dengan cara mengadakan industrial, namun masyarakat ingin diwujudkan melalui bentuk ekonomi kerakyatan yang mana tanah tanah produktif di Banten dikelola dengan baik oleh masyarakat. Pemprov Banten diharapkan mampu mengembangkan serta menjamin kesejahteraan yang mandiri.
Dikatakan Korlap Aksi Tobing, imbas dari industrial atau alih fungsi lahan untuk sebuah industry didaerah tertentu seperti di kabupaten Serang, Pandeglang dan kota Cilegon mengakibatkan konflik agraria dan terjadi penyusutan lahan produktif di Banten.
“ Hal ini jika dilihat dalam data BPS selama dalam waktu satu dekade, sejak tahun 2013 penyusutan lahan mencapai 2.830 hektar tanah teralih fungsikan menjadi lahan tidak produktif,” ujarnya.
Dengan kejadian ini dampak pada lingkungan dari industrial itu pencemaran terhadap beberapa sungai seperti Ciujung, Ciliman serta polusi udarapun tak bisa dihindari, sambungnya.
Dalam aksi 4 Oktober ini yang mereka sebut dengan Gerakan Oktober ( GETOK )menuntut terhadap pemprov Banten untuk :
1. Wujudkan pemerataan dan layak guna infra struktur di Banten
2. Penuhi hak air, hak tanah, hak hidup rakyat Banten
3. Hentikan ahli fungsi lahan ( eksploitasi lahan )
4. Ciptakan ekonomi kerakyatan
5. Tingkatkan mutu dan fasilitas pendidikan
6. Hapuskan KKN ( Krupsi, Kolusi dan Nepotisme )
7. Tolak Perpres tentang ketenagakerjaan
8. Wujudkan kesehatan gratis untuk seluruh rakyat Banten
9. Tingkatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan
10. Usut tuntas bagi para oknum pejabat yang terlibat korupsi di pemprov Banten
11. Hentaskan kemiskinan dan pengangguran di Banten
12. Sesuaikan RTRWK antara provinsi dengan kabupaten/ kota se provinsi Banten
13. Wujudkan kebebasan PERS di Banten
14. Hilangkan diskriminatif terhadap pelayanan public
15. Realisasikan 20% APBD untuk pendidikan
16. Wujudkan reformasi birokrasi dan good gouverment di Banten
17. Selesaikan konflik Agraria di Banten
18. Tolak 9 Mega proyek di Banten.
aksi massa baru bisa dibubarkan sekitar pukul 17 dan massa aksi kembali menuju titik awal start mereka di Kampus UNBAJA yang tak jauh dari lingkungan KP3B dengan pengawalan Polisi. (dad)
