Viral, Diduga Salah Satu Universitas Swasta di Kota Serang, Sunat Dana KIP Mahasiswa

Serang, Siber.news – Salah satu Universitas Swasta dibKota Serang, Banten, ramai menjadi perbincangan publik setelah viralnya berita KIP yang ditemukan di lapak barang bekas di Kabupaten Lebak – Banten,

melalui unggahan di Sosmed Instagram (IG) salah satu media Online yang mendapat 4.848 komentar dan 113.754 like, bukan tanpa alasan Universitas tersebut menjadi perbincangan publik karena menurut salah seorang yang berkomentar di Unggahan IG tersebut, karena diduga telah menyunat dana Bantuan KIP Mahasiswanya, menurutnya dana bantuan KIP pada Universitas tersebut disunat dengan cara meminta mahasiswanya menyetorkan kembali uang KIP kepada Kampus dengan nilai Variatif mulai Rp 2.5 Juta hingga Rp 3,5 Juta per-Mahasiswa, dengan alasan untuk keperluan kampus.

“Alhamdulillah, Adiku mendapat bantuan Rp 5,7 Juta Per-semester, jika ini menjadi penyelewengan bantuan beasiswa sungguh azab apa yang akan menimpa pada oknum-oknum tersebut”, kutipan salah satu komentar.

selain komentar tersebut, ada juga komentar yang dapat banyak respon baik balasan maupun like yang menjelaskan secara detail dugaan yang dilakukan UPG,

“Adeku pas awal-awal semester juga sama cuma mendapat Rp 3 Juta dari Rp 5,7 Juta karena diminta oleh kampus, tapi adeku bersama rekan-rekan nya mendatangi pihak Rektor, dan ternyata Kampus tidak memotong sama sekali, jadi si Oknum lah bermain, akhirnya full diberikan semua Rp 5,7 Juta”, balasan komentarnya.

Kutipan tersebut dibenarkan oleh salah seorang Mahasiswa yang enggan disebutkan namanya, menurutnya pihak Universitas sejak awal semester menahan buku tabungan serta KIP Mahasiswa, dan diberikan hanya ketika pencairan itu pun langsung dikembalikan ke Kampus sembari memberikan uang sebesar Rp 2,7 Juta.

“Kita pegang buku tabungan dan KIP hanya pas pencairan saja, itu pun langsung dikembalikan, baru semester ini saja kita pegang buku tabungan karena ambil uang nya pake Kartu Atm”, jelasnya kepada siber.news,

ia juga menambahkan banyak kejanggalan yang terjadi, salah satunya dengan adanya KIP pengganti.

“Kita tiap semester selalu dipotong Rp 2,7 Juta per Mahasiswa, sedangkan KKM dan kegiatan lainnya masih tetap bayar jadi buat apa uang setoran tersebut, apalagi ada KIP Pengganti, orangnya lolos KIP tapi yang kuliah orang lain”, paparnya.

Menanggapi Viralnya dugaan Sunat bantuan KIP di salah satu Universitas swasta di Kota Serang, siber.news coba menghubungi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas tersebut, namun dirinya mengatakan tidak mengetahui dugaan tersebut dan melimpahkan kepada Bagian Kepala Marketing, Kampusnya.

“Temui bagiannya saja ya, (marketing-red) saya ga Paham”, katanya saat di konfirmasi melalui pesan singkat (10/4)

Pertanyaan yang kemudian siber.news layangkan kepada pihak Marketing, namun  hingga saat ini belum mendapat tanggapan dan jawaban, baik konfirmasi melalui pesan singkat whatsapp maupun konfirmasi tertulis dari Redaksi Siber.news yang di serahkan melalui keamanan Kampus,

Seperti diketahui, dana beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka sebagai implementasi Program Indonesia Pintar (PIP) Pendidikan Tinggi yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) diimplementasikan melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslabdik) Kemendikbudristek sebagai upaya untuk mewujudkan mimpi melalui peningkatan modalitas ekonomi dan mobilitas sosial para siswa dari keluarga miskin dan rentan miskin yang berprestasi untuk dapat kuliah pada kampus-kampus terbaik di seluruh Indonesia secara nasional,

Besarnya biaya hidup yang ditransfer ke rekening mahasiswa langsung, mengacu pada Keputusan Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbudristek Nomor : 1036/J5/KM.01.00/2021 Tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Nomor : 0526/J5.01.00/2021 Tentang Besaran Bantuan Biaya Hidup Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah Untuk Penerima Baru Mulai Tahun Akademik 2021/2022. Nominalnya Rp.950.000 per bulan dan dibayarkan per semester, sehingga total dana ditransfer ke rekening masing-masing mahasiswa sebesar Rp.5.700.000,

“untuk biaya pendidikan langsung dibayarkan ke perguruan tinggi dan untuk biaya hidup di transfer langsung ke rekening mahasiswa”, dikutip dari laman PUSLAPDIK.

Website PUSLAPDIK Kementeri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) 28 Jully 2022 menjelaskan, Perguruan tinggi, LLDIKTI dan pihak manapun tidak diperbolehkan melakukan pemotongan biaya hidup penerima KIP Kuliah  dengan alas an apapun. Karena itu, buku tabungan dan ATM mahasiswa penerima KIP Kuliah harus dipegang mahasiswa yang bersangkutan. Pelanggaran atas aturan tersebut  akan diproses secara hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Demikian salah satu revisi atas pengelolaan KIP Kuliah yang dituangkan dalam Peraturan Sekretaris Jenderal (Persesjen)Kemendikbudristek Nomor 10 Tahun 2022. Pada peraturan sebelumnya, yakni Persesjen Nomor  2 Tahun 2021, hal itu tidak dicantumkan.