Uncategorized
Median Jalan Hancur Warga Mintak,Kejaksaan Turun Tangan
Penulis : Agus Rahardja
SBNews co.id Mesuji Lampung Pembangunan median jalan yang ada di Kabupaten Mesuji yang dibangun beberapa tahun lalu dengan menghabiskan dana milyaran rupiah tersebut menui sorotan dari kalangan masyarakat, pasalnya hampir 90% median jalan yang ada dalam kondisi hancur berantakan.
Anto warga Desa Gedung Boga Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji, kepada awak media mengatakan, dirinya dan masyarakat sekitar heran pasalnya, pembangunan median jalan yang menggunakan dana cukup besar itu menggunakan batako, alhasil baru satu tahun di bangun median jalan yang seharusnya sebagai pembatas dua sisi jalan hancur.
“Kami bukan gak suka ada dua jalur gitu, tapi kalau kenyataanya pada ancur kayak gini gimana? Ini kan biayanya untuk mbangunya kan gk murah, kalau seluruh kabupaten mesuji ini kemungkinan bisa milyaran rupiah, kan banyak titik, ” ungkap Anto rabu(18/10/2017).
Hal senada dikatakan oleh Maman, warga Kecamatan Simpang Pematang, menurutnya Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji tidak fokus menangani masalah pembangunan jalan dan infrastruktur di kabupaten tersebut. Terbukti hasil pembangunan median jalan yang menghabiskan dana milyaran rupiah tersebut kini hancur dan tidak berfungsi.
Ia menilai pembangunan median jalan tersebut terkesan asal jadi dan diduga tidak sesuai spek yang ada. Parahnya lagi, ia menduga ada permainan di balik proyek median jalan tersebut.
” Saya belum berapa penting lah yang kayak gitu2, toh hasilnya juga pada ancur, cuma batako buat kayak gitu, Wajar aja kalau kesenggol mobil rontok semua, kami berharap jalan yang ada aja dulu dibagusin, gk usah lah bikin dua jalur klo akhirnya pada rusak juga, ” terang Maman Rabu (18/10/2017).
Sedikit berbeda dengan Anto dan Maman. Kali ini Joko Warga Mesuji Timur meminta kepada penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan Negeri Menggala agar segera melakukan pengecekan dan meninjau langsung median jalan yang kini hancur, sebab ia menduga pengejaan proyek tersebut beraroma korupsi.
” Gak usah saya omongin kita juga bisa lihat sendiri lah kondisinya rata rata ancur, kabarnya satu titik ini biayanya bisa mencapai ratusan jata, sepatutnya lembaga lembaga yang ada megevaluasi lagi tentang dibangunya jalur dua yang medianya menggunakan batako, kita kan juga punya anggota DPR seharusnya mereka tau lah semua pembangunan itu duitnya dari rakyat, ” ujarnya
Pantauan media memang ditemukan hanya ada beberapa titik dari sekian banyak median jalan yang ada kondisinya sangat mengenaskan.
Hingga berita ini diturunkan,Media kesulitan untuk mengkonfirmasi pihak terkait mulai dari anggota Kepala Dinas PU dan anggota DPRD setempat.