Uncategorized
Ketua Kordinator Pembela Islam Damai Hari Lubis, Mengkritisi Klarifikasi KH. MARUF AMIN (MUI) Terhadap Kapolri
Kontributor (MI)
SBNews, Jakarta – Damai Hari Lubis ketua KORLABI menyayangkan mengapa seorang yang mempunyai jabatan selaku ketua majelis ulama Indonesia dan menyandang predikat kyai menjadi jubir kapolri ? hal ini perlu dipertanyakan oleh KORLABI, karena sang kyai seolah – olah bertindak sebagai jubir yang mengklarifikasi atasannya atau rekannya, bahkan juga bisa diasumsikan oleh masyarakat umumnya. (2/2)” Apa yang dinyatakan kapolri Tito adalah tidak perlu di permasalahkan, ” karena di sampaikan dalam keadaan kondisional “.Terhadap rakaian ucapan Tito, tentang hanya NU dan Muhammadiyah yang berjuang di tanah air sangat disayangkan oleh Korlabi. Ketua MUI lancang, begitulah penuturan Damai dikutip media SBNews melalui Whatsapp.
Sang kyai seakan akan bertindak layaknya sebagai seorang pengacara yang sedang membela kliennya atau advokat yang sedang menjalankan profesinya bahwa kita ketahui bersama atas ucapannya ( eksplisit ) tegas Tito.Dalam video yang berdurasi lebih kurang 2 menit, yang perintahkan agar jajaran dibawahnya bekerjasama cukup dengan NU dan Muhammadiyah saja. Karena dua organisasi itu yang turut berjuang dalam kemerdekaan NKRI, ‘ ormas Islam lain tidak bahkan malah merontokkan “.Semestinya biarkanlah Kapolri yang mengklarifikasi maksud pernyataannya atau bahkan minta maaf terhadap ormas Islam lainnya seperti persis, Syarikat Islam, Al Wasliyah, dan Mathaul Anwar dan Ormas Islam lainnya. Dengan sebelumnya mengakui bila nyata lalai keseleo lidah atau salah.Dengan pernyataan ketua MUI yang seolah olah klarifikasi apa yang dinyatakan oleh Tito, akan tetapi kenyataannya demo dan kritik terus tetap berlangsung bahkan amarah tetap dilayangkan kepada Tito selaku Kapolri. Sehingga nampak pernyataan ketua MUI malah menjatuhkan martabat pribadi, KH. Maruf Amin sendiri atau lembaga MUI karena tidak ada kebiwabaan Tokoh serta selaku Ketua MUI, Jelasnya.Seolah olah ketua MUI membelai hujatan sang Kapolri kepada organisasi Islam, pengurus organisasi dan anggota serta para keluarga para pejuang kemerdekaan yang berasal dari organisasi yang mendapatkan cercaan dari Kapolri yang notabene adalah penegak hukum, pengayom, pelindung dan pencipta, penjaga keamanan masyarakat. Bukan sebaliknya pencipta keonaran.Jadi KORLABI mengharapkan serta menghimbau agar Kapori dan KH. Maruf yang membawahi lembaga MUI lain kali mesti berhati hati dalam setiap kesempatan berbicara dihadapan publik, jangan simplitis atau sepelekan suatu peristiwa sejarah nasional berdirinya suatu bangsa yang menyinggung serta membuat unconditional.
SBNews, Jakarta – Damai Hari Lubis ketua KORLABI menyayangkan mengapa seorang yang mempunyai jabatan selaku ketua majelis ulama Indonesia dan menyandang predikat kyai menjadi jubir kapolri ? hal ini perlu dipertanyakan oleh KORLABI, karena sang kyai seolah – olah bertindak sebagai jubir yang mengklarifikasi atasannya atau rekannya, bahkan juga bisa diasumsikan oleh masyarakat umumnya. (2/2)” Apa yang dinyatakan kapolri Tito adalah tidak perlu di permasalahkan, ” karena di sampaikan dalam keadaan kondisional “.Terhadap rakaian ucapan Tito, tentang hanya NU dan Muhammadiyah yang berjuang di tanah air sangat disayangkan oleh Korlabi. Ketua MUI lancang, begitulah penuturan Damai dikutip media SBNews melalui Whatsapp.
Sang kyai seakan akan bertindak layaknya sebagai seorang pengacara yang sedang membela kliennya atau advokat yang sedang menjalankan profesinya bahwa kita ketahui bersama atas ucapannya ( eksplisit ) tegas Tito.Dalam video yang berdurasi lebih kurang 2 menit, yang perintahkan agar jajaran dibawahnya bekerjasama cukup dengan NU dan Muhammadiyah saja. Karena dua organisasi itu yang turut berjuang dalam kemerdekaan NKRI, ‘ ormas Islam lain tidak bahkan malah merontokkan “.Semestinya biarkanlah Kapolri yang mengklarifikasi maksud pernyataannya atau bahkan minta maaf terhadap ormas Islam lainnya seperti persis, Syarikat Islam, Al Wasliyah, dan Mathaul Anwar dan Ormas Islam lainnya. Dengan sebelumnya mengakui bila nyata lalai keseleo lidah atau salah.Dengan pernyataan ketua MUI yang seolah olah klarifikasi apa yang dinyatakan oleh Tito, akan tetapi kenyataannya demo dan kritik terus tetap berlangsung bahkan amarah tetap dilayangkan kepada Tito selaku Kapolri. Sehingga nampak pernyataan ketua MUI malah menjatuhkan martabat pribadi, KH. Maruf Amin sendiri atau lembaga MUI karena tidak ada kebiwabaan Tokoh serta selaku Ketua MUI, Jelasnya.Seolah olah ketua MUI membelai hujatan sang Kapolri kepada organisasi Islam, pengurus organisasi dan anggota serta para keluarga para pejuang kemerdekaan yang berasal dari organisasi yang mendapatkan cercaan dari Kapolri yang notabene adalah penegak hukum, pengayom, pelindung dan pencipta, penjaga keamanan masyarakat. Bukan sebaliknya pencipta keonaran.Jadi KORLABI mengharapkan serta menghimbau agar Kapori dan KH. Maruf yang membawahi lembaga MUI lain kali mesti berhati hati dalam setiap kesempatan berbicara dihadapan publik, jangan simplitis atau sepelekan suatu peristiwa sejarah nasional berdirinya suatu bangsa yang menyinggung serta membuat unconditional.