Fanatisme Pilkades Yang Berlebihan Berujung Keributan Keluarga

[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]

Dugaan kasus penganiayaan. Terhadap korban Dewi, yang kini sudah dipolisikan yang ditangani Polres Serang. Kasus tersebut bermuara dari adanya Pilkades serentak yang dilaksanakan Oktober mendatang.

Hasil pantauan siber.news dilapangan, terkait informasi yang kini mencuat di wilayah Kopo- Jawilan kabupaten serang ini ditenggarai adanya adu gengsi masing masing pendukung salah satu calon Kepala Desa yang akan manggung pada Pemilihan Kades Serentak 2021 ini.

Kepada siber.news pelaku yang kini terlapor MRA(18) mengatakan, dirinya mengakui perbuatannya dan ia merasa bersalah telah melakukan pemukulan terhadap korban Dewi.

” Merasa tersinggung atas perkataannya yang telah menjelekan nama baik orang tuanya, atau familinya sebagai salah satu calon Kades Kopo yang sudah Almarhum baru 40 hari,” tegasnya.

Pelaku juga mengakui, jika Dewi adalah saudaranya, bahkan ia (Dewi-red) tidak mempunyai hak pilih di Desa Kopo kecamatan Kopo kabupaten Serang.
Tetapi acap kali Dewi selalu mengolok olok pelaku dengan ucapan yang sepertinya mendukukung pada salah satu calon pilkades dengan nomor urut 2, lanjutnya.

Masih kata dia, dirinya merasa dirugikan atas adanya berita berita yang telah beredar yang saya anggap tidak profesional, dan tidak pernah menemuinya untuk melakukan konfirmasi, imbuhnya.

“Intinya saya sudah mengakui khilaf atas perbuatan saya yang telah terpancing atas ucapan Dewi yang saya anggap telah menyinggung perasaan saya dan keluarga sehingga seketika emosi saya meluap dan saya memukul dia, ” ucap MRA.

Terpisah saat dihubungi melalui telpon genggam miliknya, korban dugaan penganiayaan Dewi belum bisa memberikan keterangan terkait kasus yang menimpa dirinya

Sementara Cecep Solihin Ketua YLSM Justitia Masyarakat Banten (JMB) di ruang kerjanya Selasa (4/9) mengatakan, penegakan hukum memang harus ditegakan di wilayah NKRI ini, supaya bisa memberikan rasa aman dan nyaman serta masyarakat merasa terlindungi dengan adanya hukum ini.

” Terkait kasus ini pihak hukum meski meninjau ulang bahwa kasus tersebut ini adalah imbas dari adu gengsi Pilkades serentak 2021ini, ujarnya.

Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat bukan hanya di desa Kopo saja yang kini kasusnya ramai dengan adanya dugaan kriminal ini, namun perlu juga untuk wilayah lain untuk menjaga kondusifitas di wilayahnya yang akan melaksanakan Pilkades dalam waktu dekat ini.

Selanjutnya Cecep berharap kepada masing masing Calon Kepala Desa yang akan melaksanakan Pilkades nanti, untuk jangan bosan bosannya untuk menghimbau kepada para pendukungnya untuk menjaga kondusifitas di wilayah. (dd-siber)