Berita hari ini
Dugaan Korupsi Proyek Irigasi Kementerian PDT
Penulis :
Pandeglang Banten, siber news – Kementerian yang membidangi urusan pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi. Sehingga pihak Kkementerian PDT tersebut mengucurkan Dana yang cukup besar untuk pembangunan irigasi air sebesar Rp. 1. 295. 797. 901 Anggaran bersumber dari APBN 2019. Dalam tahapan pekerjaan itu diduga korupsi proyek terjadi antara pihak pelaksana PT. Jelita Maharaja Sitomgul dengan pihak konsultan pengawas.
Proyek pembangunan irigasi yang berlokasi di desa Caringin kecamatan Labuan diduga terselip pengurangan dalam spesifikasi yang ada. Dugaan kuat dalam pekerjaan itu telah mengurangi volume untuk kedalaman pondasi, selain itu juga material berupa jenis pasir urug dalam pekerjaan itu digunakan untuk pasangan batu. Penggunaan pasir itu tidak sesuai sebab bukan digunakan untuk pekerjaan Lantai Contruksi (LC) atau lapisan dasar pondasi pasangan. Selain itu juga diterpantau di lapangan penggunaan untuk semen dengan SNI 7064-2014 merk Holcim dan Merah Putih.
Dari hasil pantauan siber news dilokasi pekerjaan, pengurangan galian kedalaman pondasi diduga lebih dari 15 cm X 50 Cm X 1200 meter. Sementara perkiraan pasir urug yang tidak digunakan sebagai LC diperkirakan sebanyak 15 cm X 50 cm X 1200 meter. Bahkan yang sangat nampak dilihat dengan kasat mata pelaksanaan proyek dengan nilai yang sangat pantastis ini pihak pelaksana tidak menerapkan K3 terhadap para pekerja.
Perkiraan pasangan dasar pondasi yang dihilangkan diduga sebanyak 0.15 X 0.50 X 1200 maka yang hilang sekitar 90 X 2 M3, dan Lc atau Pasir urug lapis dasar pondasi sebanyak 90 X 2 M3 yang tidak diterapkan.
Konsultan Pengawas Bungkam
Dugaan Sementara hasil pantauan dan konfirmasi dari beberapa pihak yang ada korelasinya dengan pekerjaan itu diantaranya adalah pembelian material yang diberikan kepada para supplier yakni Batu belah seharga Rp 900.000 per mobil damtruck atau sebanyak 5 M3, berarti harga belanja Batu belah sama dengan Rp 180.000 per meter kubiknya.
Pasir urug seharga Rp 800.000 per damtruck atau 5 M3, berarti harga belanja Pasir urug sama dengan Rp 160.000 per Kubik, untuk belanja Pasir Pasang seharga Rp 1. 300.000 per damtruck atau 5 kubik, besaran harga belanja pasir pasang sebesar Rp 260.000 per kubik. Selain itu untuk belanja atau biaya penggunaan Alat berat (Exsavator) seharga Rp 12.500.000 selama 5 hari.
Dari rentetan hasil temuan siber news serta konfirmasi dengan beberapa sumber diproyek itu hingga sangat kuat dugaan bahwa dalam pelaksanaan proyek itu sangat banyak sekali kekurangannya, sehingga patut diduga bahwa proyek ini sudah tidak akan menghasilkan proyek yang kwalitas sempurna atau baik. Jadi sangat jauh sekali dengan harapan dan tujuan proyek dilaksanakan agar berdaya guna dan manfaat guna bagi masyarakat secara optimal.
Saat dihubungi siber news Rabu (30/10/2019) sebagaimana diketahui dilapangan yang mengaku dirinya sebagai konsultan pengawas dalam proyek irigasi dari kementrian PDT itu Iping tidak bisa memberikan keterangan atas beberapa dugaan kebocoran dan pengurangan volume dalam proyek irigasi dari kementrian ini.
Padahal fungsinya sebagai konsultan pengawas bertanggung jawab atas pekerjaan dengan mutu dan kwalitas yang baik sebab proyek ini untuk kepentingan masyarakat Pandeglang, apalagi pengawas warga pribumi harus memiliki rasa tanggung jawab ke daerah artinya memberikan yang terbaik untuk daerahnya.(irf)