Berita hari ini
DLHK Provinsi Banten Besok Turunkan TIM GAKKUM Untuk Identifikasi PLTU 2 Labuan
“Harus diwaspadai terhadap kesehatan kita baru baru ini timbul dugaan PLTU 2 Labuan mengotori udara dengan munculnya bau dan debu, Pemerintah harus waspada jangan sampai terjadi polutan beracun, termasuk merkuri, timbal, arsenik, kadmiun dan partikel halus yang telah menyusup ke dalam paru-paru masyarakat yang tinggal di sekitar PLTU yang menggunakan batubara tersebut. Akibatnya beragam masalah kesehatan mengintai masyarakat mulai dari peningkatan risiko kanker paru-paru, stroke, penyakit jantung, dan penyakit pernapasan”
Pandeglang, SBNews.co.id – Belum lama ini Diduga telah terjadi peristiwa polusi yang dikeluarkan dari UJP PLTU Banten 2 Labuan dengan mengeluarkan bau menyengat disertai debu halus yang berdampak kepada masyarakat sekitar. yang juga telah diberitakan oleh media online SBNews.co.id edisi Tanggal 30 Agustus 2019 dengan judul “Bau Menyengat & Kepulan Asap Sertai Debu Akibat PLTU Banten 2 Labuan Resahkan Warga Sekitar”
Saeful Bahri selaku penggiat GMAKS Gerakan Moral Anti Kriminalitas menanggapi terhadap kejadian di PLTU 2 Labuan bahwa adanya peristiwa tersebut jangan dianggap sepele mengingat kesehatan itu sangat mahal harganya.
“ walapun tidak berdampak langsung dari polusi tersebut setidaknya masyarakat disekitar harus dilakukan pemeriksaan kesehatan bagi yang memang saat peristiwa tersebut berada di lokasi area Pembangkit Listrik tersebut,” ujarnya.
Saeful menambahkan, dengan adanya kejadian ini, meminta kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten dan Instansi tekait agar melakukan penyelidikan tekait adanya peristiwa tersebut, supaya mengetahui penyebab perisitiwa itu apa sebenarnya. dan mensosialisasikan kepada publik khususunya masyarakt sekitar. agar dapat mengantisipasi jika terjadi hal serupa. ujarnya.
Kepada media ini Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) provinsi Banten Husni Hasan mengatakan, pihaknya akan menerjunkan Tim GAKKUM ke lokasi besok untuk mengidentifikasi terhadap keluhan masyarakat sekitar lokasi, (dad)
