Diduga Fasilitas Tak Terawat, Bocah 10 Tahun Meninggal Diduga Kesetrum Di Toilet Kampus UIN SMH Banten

SERANG, SBNews.co.id | Levi (10), seorang bocah pedagang kantin di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hassanudin (SMH) Banten ditemukan tewas di dekat toilet kampus, Senin (25/3/19).

Levi diduga tersengat aliran listrik saat bermain di tempat penyimpanan mesin jetpump yang terletak di depan toilet tepat di samping gedung UKM UIN SMH, sekira pukul 06.30 WIB.

Menurut keterangan dari seorang pedagang kantin, tidak ada saksi mata yang melihat peristiwa naas yang dialami Levi. Saat itu, kondisi di sekitar gedung UKM masih sepi. Sejumlah mahasiswa yang menginap di sekretariat UKM pun masih tertidur.

“Kejadiannya masih subuh. Jadi tidak ada yang melihat saat anak itu bermain di samping toilet,” ujar salah satu pedagang kantin yang enggan disebutkan namanya, kepada wartawan, Kamis (28/3/19).

Levi, kata sumber, ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa oleh pembantunya. Saat ditemukan tubuh Levi dalam posisi tengkurap tepat di depan tempat penyimpanan mesin jetpump.

“Waktu ditemukan oleh pembantunya (pembantu yang bekerja pada orangtua Levi,red), kondisi punggung anak itu (Levi,red) melepuh seperti habis kena setrum,” tambah sumber.

Lanjut sumber, mengetahui sekujur tubuh anaknya dalam keadaan kaku, sang bapak kemudian membawa bocah yang dikenal hiper aktif tersebut ke rumah sakit. Namun, sayangnya nyawa Levi tak tertolong.

“Waktu di bawa ke rumah sakit pakai motor sepertinya kondisi anak itu memang sudah meninggal. Karena tangannya sudah kaku, nggak bisa ditekuk,” imbuh pedagang kantin yang bersebelahan dengan kantin orangtua Levi tersebut.

Sementara salah satu mahasiswa penghuni sekretariat UKM UIN SMH yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa tempat penyimpanan mesin jetpump yang ada di depan toilet kampus tersebut sebelumnya memang tanpa penutup.

“Itu (penutup box penyimpanan jetpump,red) baru dipasang setelah kejadian. Kalau sebelumnya memang nggak ada tutupnya,” beber mahasiswa UIN SMH Banten tersebut.

Levi, kata dia, diduga tewas tersengat listrik dari kabel yang terhubung pada mesin jetpump tersebut. “Kalau yang saya dengar, waktu diangkat sama pembantunya, kondisi punggung anak itu sudah gosong. Kemungkinan besar kesetrum,” ujar sumber.

Dari pantauan wartawan, box penyimpanan jetpump dibuat secara permanen dengan bahan semen. Saat ini box jetpump sudah dalam keadaan tertutup. Penutup box tersebut berbahan besi yang kondisinya sudah berkarat.

Sambungan listrik melalui kabel yang menghubung ke mesin jetpump pun tampak tak terkoneksi dengan saklar. Kabel listrik langsung tersambung ke kabel jetpump dengan cara dilakban. Tidak tampak satupun stop kontak atau saklar di dalam box penyimpanan mesin jetpump tersebut.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah pedagang kantin di UIN SMH, jenazah Levi sudah dimakamkan di kampung halaman orangtuanya di Brebes. Kantin Pelangi, yang selama ini ditempati orangtua Levi dalam keadaan tutup sejak kejadian tersebut.

Tuntut Perbaikan Fasilitas Kampus

Atas kejadian meninggalnya Levi, puluhan mahasiswa UIN SMH pun menggelar aksi demo di gedung rektorat, Kamis (28/3/19). Mereka menuntut pihak rektorat melakukan perbaikan pada sejumlah fasilitas kampus.

“Berangkat dari kejadian ini, maka dianggap dan dirasa perlu kita kritis dan menuntut hak-hak kita, karena yang dirasakan sejauh ini dari mahalnya biaya kuliah yang setiap tahunnya naik, tidaklah sesuai dengan fasilitas yang diberikan,” ujar Ikhsan, salah satu peserta aksi.

Menurutnya, saat ini masih banyak fasilitas toilet yang rusak bahkan tidak layak pakai. Juga proyektor rusak, beberapa AC masih ada yang rusak, lampu kelas banyak yang mati.

Serta pemakaian fasilitas kampus di persulit seperti misalnya akses jalan ke kampus belum selesai-selesai, jalan ke UKM diportal, mahasiswa/i berjalan kaki lebih jauh karena aksesnya di persulit gara-gara gerbang belakang di kunci.

“Harusnya kejadian ini di anggap urgent dan segera dilakukan penanganan tak perlu ada pertimbangan seperti apa dan sebagai apa si korban. Tapi pada kenyataannya kejadian ini sudah mengakibatkan nyawa seseorang hilang. Jangankan siapa yang harus tanggungjawab, garis polisi aja nggak ada,” bebernya.

Levi, lanjut Ikhsan, anak kesayangan pemilik Kantin Pelangi telah meninggal dunia diduga tersetrum aliran listrik toilet samping Gedung UKM.

“Silahkan teman-teman lihat sendiri layak tidak disebut toilet, ternyata di kampus kita nyawa tak semahal toilet, tentu hal ini sangat membuat kita berduka. Kita telah kehilangan, Levi seorang anak kecil yang selalu membuat kita tertawa dan bahagia karna kelakuannya, kini tidak bisa lagi kita lihat senyum manisnya itu,” imbuhnya.

Minta Tak Dipublish

Sayangnya, Rektor UIN SMH Banten Fauzul Iman enggan memberikan tanggapan terkait peristiwa tersebut. Saat ditemui wartawan, ia menyarankan agar wartawan menemui langsung Wakil Rektor III UIN SMH Banten Wawan Wahyudin.

“Saya buru-buru ada kegiatan di luar. Silahkan teman-teman temui Pak Wawan,” pinta Fauzul Iman sambil meninggalkan ruang kerjanya.

Sementara Wawan Wahyudin saat dikonfirmasi meminta agar wartawan tidak mempublish peristiwa naas yang di alami Levi. “Sudah kalau bisa tak usah dipublish,” ujarnya singkat. (tim/red)