Uncategorized
Deklarasi Damai Banten Untuk Indonesia
Kontributor : Irfan Bule
Serang Raya, SBNews.co.id – Sejak tanggal 21 mei sampai dengan 1 juni 1945 BPUPKI menggelar tapat untuk menentukan landasan sebuah kehidupan bangsa indonesia setelah beberapa hari rapat tidak menghasilkan apapun selama perbedaan pendapat diantara beberapa peserta rapat. Selanjutnya pada tanggal 1 juni bung karno mengemukakan pendapat tentang landasan kehidupan bangsa indonesia.
Dalam pidatonya bung karno mengenalkan lima perinsip kehidupan berbangsa, yang selanjutnya dikenal degan pancasila. Lima perinsip itu adalah nasionalisme atau kebangsaan, internasionalisme atau kemanusiaan, mupakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, ketuhanan yang maha esa, dan apabila lima sila itu diperas menjadi trisila maka akan lahir Sosio-Nasionalisme, Sosio-demokrasi, ketuhanan yang maha Esa.
Bila diperas menjadi Eka sila maka kita akan mengenalnya dengan gotong royong.
“Gotong royong” adalah faham yang dinamis, lebih dinamis dari “kekeluargaan”, kekekuargaan adalah faham yang statis tapi gotobg royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, satu gawe gotong royong adaalah banting tulang bersama sama, keringat bersama sama, perjuangan bantu membantu, amal semua untuk kepentingan semua.
Kita mendirikan Negara Indoneaia, yang kita semua harus mendukungnya, semua buat semua, bukan ketisten buat indonesia, bukan Ialam buat indoneaia, bukan budha buat indonwsia, bukan hindu buat indonesia, tapi Indonesia buat Indonesia, semua buat aemua.
KEGIATAN DEKLARASI DAMAI BANTEN UNTUK INDONESIA yang diadakan pada hari ini adalah sebagai bentuk merefleksikan kembali semangat persatuan dan perdamaian di Indonesia. Semangat yang mulai luntur dan tergerus paham paham radikal serta kontens informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Perbedaan dan kemajemukan bukan suatu alasan terjadinya perpecahan diantara kita bangsa Indonesia. Kemajemukan adalah sebuah anugrah dari tuhan untuk bangsa ini dan membuktikan bahwa bangsa yang besar dan beragam ini bisa menjaga perdamaian dan persatuannya.
Kegiatan yang di pelopori oleh kalangan mahasiswa ini tidak mungkin bisa tetlaksana tanpa mendapatkan respon serta mendapatkan dukungan positif dari KAPOLRES Kota Serang. Sinergitas ini adalah sebuah bentuk bahwa untuk mengkampayekan persatuan dan perdamaian di Indonesia bukan hanya menjadi tugas pemerintah tapi juga menjadi tugas kita semua elemen masyarakat.
MERDEKA !!!