Uncategorized
Belajar Toleransi dari Film Of Many dan Nina Bobo untuk Bobby
Monique Rijker Narasumber Dialog ( foto : endez ) |
Kontributor : Rafi
Serang Raya, SBNews.co.id – Teror yang melanda Indonesia akhir-akhir ini menjadi salah satu pemicu perpecahan Negara, teror tersebut membuat masyarakat Indonesia takut dan was-was, karena kembali beraksinya bom-bom bunuh diri yang diinisiasi oleh kelompok JAD yang telah meluluhlantahkan tiga Gereja di Surabaya. Kasus teror ini lah yang membuat maysrakat Indonesia takut dan was-was.
Tapi karena teror ini juga, beberapa masyarakat membuat sebuah gagasan untuk mendingingkan kejadian tersebut dengan kegiatan-kegiatan damai dan mengutuk aksis teror yang dilakukan oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab. Kegiatan tersebut berbentuk diskusi lintas agama, membuat petisi, deklarasi damai, renungan dan lain sebagainnya untuk menunjukan bahwa masyarakat Indonesia masih bersatu dan tidak ada persinggungan antara satu agama dengan agama lainnya. Salah satu kegiatan untuk mempererat persatuan Indonesia adalah diskusi film Of Many dan Nina Bobo untuk Bobby yang diinisiasi oleh Forum Banten Cinta Damai pada hari Minggu (3/6) jam 15.00 WIB di Umah Kaujon , Kota Serang.
Saat Dialog ( foto : endez ) |
Kedua film ini mengajaran toleransi antar umat beragama, terutama agama Yahudi dan Islam di Amerika, pada film Of Many ada seorang Imam dan seorang Rabbi yang saling membantu satu sama lain dan membuat camp kepemimpinan antara orang muslim dan Yahudi, pada saat di camp itu kedua agama ini saling mengenal satu sama lain dan akhirnya terjadilah kebersamaan mulai dari bekerja bersama, diskusi dan hal lainnya.
Kerja sama ini tidak harus menunggu bencana, apa lagi saat bencana harus kerja sama.” Ujar Monique Rijkers selaku narasumber dalam diskusi film. Wanita berdarah Menado ini pun menyarankan untuk mengaplikasikan toleransi di Indonesia terutama di daerah serang dan lingkung sekitarnya.
“ Film kedua berjudul Nina Bobo untuk Bobby, bercerita tentang anak Yahudi yang dititipkan orang tuanya ke keluarga Tole Manda berasal dari Indonesia karena takut diburu oleh Nazi.” Ujar mantan jurnlis infestigasi kepada wartawan SBNews.co.id dan peserta. Film ini menunjukan keberanian orang Indonesia yang menyembunyikan anak Yahudi yang saat itu sedang di buru oleh Naji.
“kita orang Indonesia harus bangga, karena ada keluarga Indonesia yang mau mengambil resiko dan berani.” Pungkasnya.