best replica watch site
Connect with us

Untuk Piaman, Yobana Sudah Galakkan TASLIM Beberapa Tahun Yang Lalu

Berita hari ini

Untuk Piaman, Yobana Sudah Galakkan TASLIM Beberapa Tahun Yang Lalu


Jakarta,
SBNews
– Pada
tahun 2000an, H. Yobana Samial,SH, miris melihat kenyataan dengan adanya orang Minangkabau
yang pindah agama. Ia tidak mau berdiam diri, dengan sigap Ia dan rekan – rekan
seperjuangannya mendirikan sebuah lembaga bernama Paga Nagari.
“Paga
Nagari berfungsi memberikan advokasi kepada korban pemurtadan. Fakta yang kami
temui dilapangan, tidak semua indikasi kasus pindah agamanya orang Minang waktu
itu, semata – mata karena dipaksa kawin. Tetapi, ternyata ada pula alasan
mereka mengganggap pindah agama dari Islam itu pilihan yang lebih baik. Namun, hakikinya
pindah agama mereka itu, tentu tidak terlepas karena tidak punya pondasi yang
kuat dengan ke-Islamannnya. Kemudian mereka merantau, di perantauannya itulah
mereka pindah agama,” beber Yobana Samial, menguak ceritanya awal mulanya mendirikan
Paga Nagari.
Lebih
lanjut Da Yob, sapaan akrab Yobana Samial, berpikir lebih keras lagi solusi
jitu untuk memagari kampung halamannya dari bahaya pemurtadan. Tanpa pikir
panjang, dirinya dibantu dengan rekan – rekannya yang selalu peduli dengan
perjuangan itu, mendirikan Lembaga Surau Indonesia.
“Lembaga
Surau Indonesia adalah study untuk
revitalisasi aqidah Ummat. Banyak program yang dibuat dan diarahkan ke kampuang
halaman, khususnya di Kabupaten Padang Pariaman,” imbuh Da Yob.
Da
Yob, yang juga mantan Perwira TNI Angkatan Laut (AL) itu, membuat SD Plus
Pesantren dengan 7 Pilot Project-nya
di Kabupaten Padang Pariaman. Yang tidak kalah penting dari program itu, Iapun menggalakkan
Tausiyah Singkat Lima Menit (TASLIM).
“SD
Plus Pesantren selain di kuatkan dengan TASLIM, juga ada program Tahfidz, Gerakan
Shalat Subuh, Tabloid yang pernah dibagikan keseluruh Sumatera Barat, Lembaran
Tausiyah untuk setiap hari Jum’at dan lain – lain,” katanya.
“Semua
itu tidak terlepas dari peranan sahabat Saya Buya Amir Azli. Sejak tahun 2000
itu, Lembaga Surau Indonesia sudah menyiapkan perangkat lunak berbentuk buku
untuk berbagai tingkatan sekolah, seperti; SD dengan 5 Jilid diperuntukkan
Kelas 1 sampai 5, SMP sebanyak 3 jilid untuk Kelas 1 sampai 3 dan SMA sebanyak
3 jilid untuk kelas 1 – 3,” ulas Da Yob.
Ia
pun menjelaskan, bahwa setiap buku berisi 600 judul materi Tausiyah. Buku pun
dicetak dengan kualitas lux dan dibagikan hampir ke seluruh SMP, SMA/ SMK di
Padang Pariaman dan sebagiannya di tingkat SD. Praktek TASLIM dilakukan 5 menit
sebelum pelajaran dimulai dan 5 menit sesudah pelajaran usai.
“Sayangnya,
program ini tidak mendapat dukungan dari pemangku kekuasaan. Membuat program
berjalan terseok – seok/ alias kurang berjalan sebagaimana yang diharapkan. Ironinya
lagi, TASLIM dianggap beban oleh sebagian guru, terutama guru yang harus
berangkat kuliah dan alasan keperluan lain mereka masing – masng. Intinya para
guru lebih ingin cepat pulang ketimbang memberikan Tausiyah,. Program itu
akhirnya hanya bertahan sekitar 3 hingga 4 tahun lamanya dan berakhir sampai
saat ini,” tukas Da Yob.
“Harapannya,
dengan buku yang berisikan Tausiyah itu, dapat menjadi penangkal pemurtadan dan
memperkuat aqidah generasi penerus, sejak anak SD hingga SMA,” katanya lagi.
Berjuang Demi
Kampung dan Agama, Bang Yob Ingin Jadi KaDa
Kesimpulan
tidak berjalannya program yang Ia usung bersama rekan – rekannya, terutama
bersama Buya Amir Azli, akhirnya membuat kuat keinginan Yobana Samial menjadi
Kepala Daerah (KaDa) di Kabupaten Padang Pariaman.
“Ketika
Saya jadi Kepala Daerah, tentu akan membuat semua program keagaman tersebut
mudah untuk diaplikasikan,” ujar Da Yob.
“Namun,
sudah beberapa kali Saya berupaya dan belum berhasil mengikuti ajang politik
menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Padang Pariaman, Saya tetap bertanggungjawab
kepada ummat hingga saat ini dengan menggalakkan TASLIM lewat media sosial,
terutama melalui WhatsApp, sejak aplikasi ini marak di Indonesia,” tukuknya.
“Sebenarnya,
apa yang saya lakukan dengan TASLIM itu adalah salah satu peranan ulama dan
Saya tidak ada latar belakang ulama, karena Saya hanya pernah menjadi Perwira
TNI AL, Pengacara dan saat ini Notaris. Namun, seperti apa yang Saya fahami,
bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap Muslim, tentang saling sehat menasehati
dalam jalan kebenaran, yang merupakan fungsi kuat dari dakwah,” pungkasnya. (RICO ADI UTAMA)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Siber Hukum & Kriminal

dog mating a woman سکس اسب با زن xbideo.win kall me kris nude harly quinn porn comics, strippers in the hood pornhub wonder woman porn comics xxnxporn.vip real happy ending porn luxury girl fucked with a fan after the party, videos of male masterbation portia de rossi nude pornovideos.win adam and eve sex toy videos caseros pornos gratis
men naked at beach milf with fake tits milfrabbit.net how to jerk off belle delphine onlyfans leal, fun sexy dragon ball videos pornos para adultos xnxxteenvideos.com how yo give a hand job amateur glory hole wife, big tits nip slip jamie lee curtis tits pornhiho.net elle brooke johnny sins mother and son sex
To Top
Kirim Pesan
Terimakasih Atas Informasinya, Kami akan menjaga identitas pemberi informasi
เว็บแตกง่าย