Uncategorized
SJI Siap Bersatu Demi Tegakan Kebenaran
![]() |
Silaturahmi Seniman SJI |
Penulis : Redaksi
Jakarta – SBNews.co.id, jangan bertanya tentang Takdir, Siapa yang mau dilahirkan jadi pengamen, anak jalanan, penjual tisue, atau mau dilahirkan dari keluarga miskin. Kalau bisa memilih dari sebelum lahir, kita mau dilahirkan jadi orang kaya dan orang hebat. Bukan anak jalanan, pengamen, pemulung atau tukang jual tisue dan permen. Itulah sebagian kecil curhatan dari anak-anak yang masuk dalam organisasi ” Seniman jalanan Indonesia ” ( SJI ).
” JALANAN ADALAH SEKOLAH “. Itulah Motto dari anak-anak seniman jalanan Indonesia. Berapa hari yang lalu, salah satu anggota SJI dengan profesi mengamen di kawasan Jl. Fatmawati dengan tembang-tembang yang indah dengan gesekan biola yang lembut untuk menghibur para pengendara mobil/ motor yang lagi terhenti saat lampu merah.
Tiba-tiba datanglah satu mobil Patroli, dan beberapa petugas langsung datang menangkap dan mengamankan Hermanto alias Mandey. Serentak dengan reflek, kaget shock hendak melepaskan diri dari genggaman 2 orang petugas yang sedang memegangnya, namun apa yang terjadi dengan Mandey, ia dipukul pada bagian kepalanya, dengan Stick biola sampai patah, dan dilakukan kekerasan dibagian dada dan perutnya.
Ini adalah cerita dari Hermanto kepada Queen Astrid yang datang di Panti Sosial di Kedoya dan Serpong, untuk menjenguk dan mengurus supaya bisa dikeluarkan. Menurut Queen Astrid kepada awak media mengatakan, anak-anak yang di jalanan hanya menjual suara demi sesuap nasi buat keluarga, anak, istri, orang tua dan kebutuhan mereka sehari-hari.
Ketika mendengar cerita dari salah satu anggota Seniman Jalanan Indonesia seperti itu, maka naik pitamlah Queen Astrid yang menjadi Ketua Umum Seniman Jalanan Indonesia ( SJI ). sementara berita ini sangat akurat karena ada saksinya, katanya.
Masih dikatakan Astrid, beberapa anak-anak sudah ditanya apakah hal itu sering terjadi?, dan jawaban adalah betul itu sering terjadi, tapi mereka tidak tahu akan melapor kemana, dan hanya diam saja.
“ Hanya bisa menahan sesak dada dan perihnya penderitaan, cari makan saja susah kayak gini ya,”ungkap salah satu anak SJI.
Queen Astrid yang berkunjung ke 2 Panti Sosial tersebut didampingi salah satu anggota SJI Syarief, Istri dan anak dari Hermanto, melihat sediri ada goresan luka di jidat dari hermanto, maka makin yakinlah bahwa benar ada tindak kekerasan terhadap salah satu anggota dari SJI ini. ” Besok saya suruh ke dokter untuk chek semuanya dan akan segera kita laporkan kepada Polisi tentang tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum yang petugas Patroli tersebut.
“Keterlaluan sekali ini oknum petugas,” ujar Queen Astrid Ketua Umum Seniman Jalanan Indonesia. Hal ini harus ditindak lanjuti. Mereka manusia bukan binatang, dan keadilan akan saya kejar sampai dimanapun. Indonesia adalah Negara hukum tugas mereka membimbing, mengayomi, dan menertibkan masyarakat, bukan menganiaya, tolong catat ya, ujarnya.
“ Ini akan saya tindak lanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku di negara kita, makanya saya mengajak semua teman-teman Seniman Jalanan Indonesia untuk bersatu, menyuarakan suara anak bangsa, membela keadilan, dan tegakkan hukum di Indonesia,” tegasnya.
Hukumlah Pejabat yang Korupsi, Hukumlah Penyebar Fitnah dan Penyebar Hoax, Tembak Bandar Narkoba yang merusak anak bangsa, tapi dengarkanlah suara anak bangsa Seniman Jalanan Indonesi.
Kita akan Deklarasi mengumpulkan 5000 Seniman Jalanan Indonesia rekor MURI rencana pada bulan Agustus nanti. Biar Indonesia tahu bahwa ada anak Indonesia, suara Anak Bangsa Yang siap bela Negara, Siap Bela Bangsa, imbuhnya.
