Berita hari ini
Pengamanan Pelantikan Presiden RI Ditinjau Panglima TNI Saat Simulasi
Penulis :
Puspen TNI – Pengamanan Simulasi Pelantikan Presiden dan Wakil Presdien di tinju Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Pangkostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan, S.H., Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M., Aslog Panglima TNI Marsda TNI Kukuh Sudibyanto, Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi yang di gelar di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2019).
Simulasi Pengamanan Pelantikan Presiden RI Di Ancol
Sehari sebelumnya di tempat yang sama, Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P. telah memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Dalam Rangka Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Tahun 2019. “Pasukan yang ditugaskan dalam rangka mengamankan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI sebanyak 30 ribu personel gabungan dari TNI – Polri,” katanya.
“Pengamanan mulai dilaksanakan hari ini (Kamis, 17/10/2019), dimana pasukan yang terlibat dalam melaukan pengamanan sudah di insert ke wilayah-wilayah sesuai tanggung jawabnya masing – masing. Ring 1 dilaksanakan dan dibawah tanggung jawab Paspampres, Ring 2 dibawah tanggung jawab TNI dan Ring 3 dibawah tanggung jawab gabungan antara TNI, Polri dan unsur lainnya,” jelas Panglima TNI.
Panglima TNI juga mengatakan bahwa obyek yang akan diamankan diantaranya Presiden Republik Indonesia, Wakil Presiden Republik Indonesia dan keluarganya, tamu – tamu undangan baik dari luar negeri seperti Kepala Negara, Kepala Pemerintahan dan utusan khusus, mulai dari saat kedatangan, di perjalanan sampai dengan tempat hotel maupun wisma, hingga sampai ke gedung DPR/MPR dilakukan pengamanan guna asntisipasi.
Panglima TNI menambahkan bahwa untuk pengamanan dilakukan juga pada sarana dan prasaran dan tempat-tempat perekonomian yang berdekatan dengan lokasi pelantikan presiden dan wakil presiden serta menjadi konsentrasi dengan perimeter yang sudah ditentukan. “Beberapa titik kritis yang harus diperkuat diantaranya adalah gedung DPR/MPR, Istana Presiden, Bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, PLN, Pertamina dan tempat – tempat lain yang dianggap perlu untuk diamankan termasuk Glodok dan Jembatan Tiga,” tutup Panglima TNI. ( Kabidpenum Puspen TNI / M. Irfan Dani)