Uncategorized
Sewindu Memperingati Haul Gusdur, JMNU, Era Millenial Siapa yang Pantas Menggantikan ?
Kontributor (Ichsan)
SBNews – Jakarta I Bersama dengan kawan – Kawan OKP/Pemuda/BEM/Mahasiswa. Jaringan Muda Nahdlatul Ulama (JMNU) Mengadakan Peringatan Sewindu Haul Gus Dur. Bertemakan ” Gusdur Dimata Anak Muda Millenial” Sangat Menginspirasi mencari tokoh yang dapat menggantikan Tokoh Lintas Bangsa. Bertempat di Hotel Mega Pancasila, Jakarta Pusat. (22/12/17)Gus dur atau KH. Abdurahman Wahid Presiden Republik Indonesia Ke 4 yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) adalah sosok fenomenal dan pemikiran pemikirannya yang maju melintasi zaman.Pandangan PP GPII, Menurut Masri Ikoni tentang gusdur ” Meninggalnya Gusdur adalah musibah besar bangsa ini, tugas kita sangat berat, mencari tokoh yang dapat kembali merangkai kembali Toleransi. ” jelasnya. Sehingga terkadang dengan lompatan berpikirnya yang melewati sejarah, orang lain di sekitarnya, publik luas khususnya ummat Islam sebagai basis tradisional gus dur terkadang terkaget – kaget dengan ide, lompatan dan gagasan besar Gus Dur.Ide besarnya tentang ‘Pluralisme” dalam konteks keadilan sosial dan keberpihakannya yang nyata kepada yang tertindas dan terpinggirkan serta keberpihakannya kepada suku, ras dan agama minoritas terkadang membuat gus dur jadi musuh banyak pihak terutama dari kelompok fundamentalis berbasis narasi teks kitab suci yang kaku.Pandangan Sekjen GMKI, Alan Christian Menuturkan, ” Gusdur sebagai berkah bagi kami yang bukan non muslim, gusdur dikenal sebagai pembela minoritas karena selalu hadir pada orang orang tidak diperlakukan adil. Beberapa pernyataan toleran gusdur, kelompok Kristen memiliki perspektif lain, letak gagasan ide gusdur sewindu kemudian saat ini, generasi muda hari ini juga dihadapkan dengan kondisi sosial, budaya, kultur. sangat bermanfaat bagi kami yang muda muda. jelasnya. Di bidang politik saat menjadi Presiden RI, ide nya tentang pencabutan TAP MPR soal Bung Karno, pemisahan TNI dan Polri dan demokratisasi, pengurangan peran negara yang mengatur kehidupan beragama dan sosial kemasyarakatan dengan membubarkan Departemen Sosial, Depatemen Penerangan serta komitmennya pada gerakan anti KKN membuatnya di musuhi berbagai kelompok dan partai politik sehingga Gus Dur di jatuhkan.Di zaman Gus Dur pula arah kebijakan negara menjadi lebih berwawasan kelautan dan sebelumnya sejak orde baru lebih ‘heavy’ pembangunan di darat.Kemudian di bidang ekonomi, Gus Dur dengan tim ekonomi Rizal Ramli (RR), Kwik Kian Gie (KKG), Menkeu Bambang Sudibyo dan kawan-kawan berhasil meningkatkan “growt” tinggi, menurunkan jumlah utang, gini ratio terbaik (terendah) selama Indonesia merdeka dengan tingkat kohesi sosial yang kuat.Di bidang hubungan internasional, Gus Dur sangat ‘open mindid’ dan pergaulan yang luas dan di segani pemimpin negara lain. Idenya yang ingin membuka hubungan diplomatik dengan Israel dengan tujuan ada komunikasi dan jaringan ketika sedang bermasalah dalam kasus Palestin juga di tentang banyak pihak.Dalam Diskusi Publik ini hadir beberapa Pemateri, mewakili Lembaga diantaranya ; (Ketua PMKRI), Angelo Waka Kako, ( Sekjen GMKI ), Alan Christina Singkali, ( Ketua PMII), Agus Herlambang, ( Ketua PII ) , Husin Tasrik M, (PP KAMMI), Irfan Ahmad, (PP GPII), Masri Ikoni (Hima Persis), Nizar Ahmad Saputra, Ketua Gemura (Oktasari Sabil), (Sekjen HMI), Amijaya.Dan masih banyak lagi pemikiran pemikiran dan langkah gerak Gus Dur yang cemerlang dan berorientasi masa depan yang akan jadi pegangan bagi anak bangsa meski terkadang kontroversi karena pola pikir Gus Dur yang melewati lintasan sejarah manusia.
SBNews – Jakarta I Bersama dengan kawan – Kawan OKP/Pemuda/BEM/Mahasiswa. Jaringan Muda Nahdlatul Ulama (JMNU) Mengadakan Peringatan Sewindu Haul Gus Dur. Bertemakan ” Gusdur Dimata Anak Muda Millenial” Sangat Menginspirasi mencari tokoh yang dapat menggantikan Tokoh Lintas Bangsa. Bertempat di Hotel Mega Pancasila, Jakarta Pusat. (22/12/17)Gus dur atau KH. Abdurahman Wahid Presiden Republik Indonesia Ke 4 yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) adalah sosok fenomenal dan pemikiran pemikirannya yang maju melintasi zaman.Pandangan PP GPII, Menurut Masri Ikoni tentang gusdur ” Meninggalnya Gusdur adalah musibah besar bangsa ini, tugas kita sangat berat, mencari tokoh yang dapat kembali merangkai kembali Toleransi. ” jelasnya. Sehingga terkadang dengan lompatan berpikirnya yang melewati sejarah, orang lain di sekitarnya, publik luas khususnya ummat Islam sebagai basis tradisional gus dur terkadang terkaget – kaget dengan ide, lompatan dan gagasan besar Gus Dur.Ide besarnya tentang ‘Pluralisme” dalam konteks keadilan sosial dan keberpihakannya yang nyata kepada yang tertindas dan terpinggirkan serta keberpihakannya kepada suku, ras dan agama minoritas terkadang membuat gus dur jadi musuh banyak pihak terutama dari kelompok fundamentalis berbasis narasi teks kitab suci yang kaku.Pandangan Sekjen GMKI, Alan Christian Menuturkan, ” Gusdur sebagai berkah bagi kami yang bukan non muslim, gusdur dikenal sebagai pembela minoritas karena selalu hadir pada orang orang tidak diperlakukan adil. Beberapa pernyataan toleran gusdur, kelompok Kristen memiliki perspektif lain, letak gagasan ide gusdur sewindu kemudian saat ini, generasi muda hari ini juga dihadapkan dengan kondisi sosial, budaya, kultur. sangat bermanfaat bagi kami yang muda muda. jelasnya. Di bidang politik saat menjadi Presiden RI, ide nya tentang pencabutan TAP MPR soal Bung Karno, pemisahan TNI dan Polri dan demokratisasi, pengurangan peran negara yang mengatur kehidupan beragama dan sosial kemasyarakatan dengan membubarkan Departemen Sosial, Depatemen Penerangan serta komitmennya pada gerakan anti KKN membuatnya di musuhi berbagai kelompok dan partai politik sehingga Gus Dur di jatuhkan.Di zaman Gus Dur pula arah kebijakan negara menjadi lebih berwawasan kelautan dan sebelumnya sejak orde baru lebih ‘heavy’ pembangunan di darat.Kemudian di bidang ekonomi, Gus Dur dengan tim ekonomi Rizal Ramli (RR), Kwik Kian Gie (KKG), Menkeu Bambang Sudibyo dan kawan-kawan berhasil meningkatkan “growt” tinggi, menurunkan jumlah utang, gini ratio terbaik (terendah) selama Indonesia merdeka dengan tingkat kohesi sosial yang kuat.Di bidang hubungan internasional, Gus Dur sangat ‘open mindid’ dan pergaulan yang luas dan di segani pemimpin negara lain. Idenya yang ingin membuka hubungan diplomatik dengan Israel dengan tujuan ada komunikasi dan jaringan ketika sedang bermasalah dalam kasus Palestin juga di tentang banyak pihak.Dalam Diskusi Publik ini hadir beberapa Pemateri, mewakili Lembaga diantaranya ; (Ketua PMKRI), Angelo Waka Kako, ( Sekjen GMKI ), Alan Christina Singkali, ( Ketua PMII), Agus Herlambang, ( Ketua PII ) , Husin Tasrik M, (PP KAMMI), Irfan Ahmad, (PP GPII), Masri Ikoni (Hima Persis), Nizar Ahmad Saputra, Ketua Gemura (Oktasari Sabil), (Sekjen HMI), Amijaya.Dan masih banyak lagi pemikiran pemikiran dan langkah gerak Gus Dur yang cemerlang dan berorientasi masa depan yang akan jadi pegangan bagi anak bangsa meski terkadang kontroversi karena pola pikir Gus Dur yang melewati lintasan sejarah manusia.