Perseteruan Antara POKDARWIS dan Keluarga Adat Kasepuhan Berakhir Damai

Lebak Selatan, siber.news – Perseteruan keluarga Adat Kasepuhan Neglasari, dengan ketua Pokdarwis (Kelompok sadar wisata) Curug Kanteh, Desa Cikatomas,kecamatan Cilograng, berakhir damai. Dimana sebelumnya pada Minggu,15 mei 2021, Keluarga Kasepuhan telah melaporkan secara hukum ketua Pokdarwis, Ali Muhtar, dan rekannya, Pendi, atas dugaan tindak pidana perbuatan tidak menyenangkan dan atau penghinaan ke MaPolsek Cilograng.

Perdamaian dilakukan dan ditempuh setelah adanya permintaan maaf langsung dari ketua Pokdarwis Curug Kanteh, Ali Muhtar, kepada keluarga Kasepuhan, Omik dan saudaranya, Suhendi, yang akhirnya bersedia untuk memaafkan dan siap bermusyawarah menyelesaikan permasalah yang terjadi,secara kekeluargaan. (20/05).

“Kami bersedia untuk bermusyawarah dan memaafkan mereka,silahkan permintaan maaf nya di utarakan juga melalui media.” Ujar Suhendi singkat.

Bertempat di Mapolsek Cilograng, musyawarah tersebut, menghasilkan 7 Poin keputusan bersama yang harus dipatuhi, khususnya oleh pihak terlapor yaitu ketua Pokdarwis dan rekannya.

Kesepakatan damai tersebut, dibuat dan ditandatangi kedua belah pihak, atas dasar musyawarah mufakat, secara kekeluargaan.

Perjanjian damai itu langsung disaksikan oleh Ketua Pokdarwis Kabupaten Lebak,Yeni Mulyani, dan ketua Pokdarwis Provinsi Banten, Lili Suheli, serta Kepala Desa Cikatomas, Entik Setiawan.

Dalam kesempatan tersebut, Ali Muhtar mengatakan bahwa dirinya mengakui salah dan meminta maaf kepada keluarga Kasepuhan,serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

“Saya secara pribadi dan atas nama Pokdarwis, meminta maaf yang sebesar besarnya kepada keluarga Kasepuhan, atas kesalahan yang telah saya perbuat,dan saya berjanji tidak akan pernah mengulangi hal yang sama,baik kepada keluarga kasepuhan,maupun kepada orang lain.” Ujar Ali.

Hal yang sama pun dilakukan oleh rekannya, Pendi, Ia menyesali dan meminta maaf atas kesalahan yang telah Ia perbuat dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Sementara, ditempat yang sama, Kepala Desa Cikatomas,Entik Setiawan, mengatakan bahwa, hal ini merupakan pembelajaran berharga bagi siapapun, khususnya bagi warga  masyarakatnya.

“Kita ambil hikmahnya aja ,dan saya berharap hal ini bisa dijadikan pelajaran berharga bagi semuanya,” Ujar Entik.

(Red)