Berita hari ini
Pembangunan Jalan Citorek – Warung Banten Disoal Aktivis
Pembangunan Jalan Wilayah Selatan tepatnya di Blok Cimari, Ruas Jalan (segmen), Citorek – Warung Banten yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten diduga sengaja dibiarkan Mangkrak, pasalnya pekerjaan pembangunan betonisasi jalan sepanjang kurang lebih satu kilo meter tersebut tidak selesai pengerjaannya.
“Kegiatan tersebut seharusnya bisa terselesaikan masih di Tahun Anggaran yang sama,yaitu pada Tahun Anggaran 2019 lalu, namun faktanya,sampai saat ini kelanjutan dari pekerjaan tersebut tidak pernah ada kejelasan dan penyelesaiannya,” hal itu disampaikan Nanang Roosnandar, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Pembangunan (FKMPP) Banten. Senin 08 Maret 2021.
Nanang menjelaskan, hal ini didasarkan atas adanya keluhan dan pengaduan dari warga masyarakat terkait adanya Proyek Mangkrak, yang ditinggalkan begitu saja dan terbengkalai.
“Didasari adanya pengaduan,kemudian Kami melakukan Investigasi dilapangan, namun kami sudah tidak mendapati adanya Papan Informasi Proyek,tapi Kami mendapat beberapa keterangan dari masyarakat yg kebetulan melintas disana,dan melihat sisa pekerjaan betonisasi jalan yang terbengkalai, yang bahkan separuh badan jalannya ada yang sudah tertutup oleh longsoran tanah ,sungguh miris,” Kata Nanang.
Nanang menambahkan, bahwa pihaknya dalam waktu dekat,akan segera menindak lanjuti hal ini dengan melayangkan surat Laporan Pengaduan kepada Gubernur,dan pihak Hukum terkait.
“Kami ingin mendapatkan penjelasan,karena kami menduga,masih banyak sisa anggaran disana,dan dikemanakan sisa anggaran tersebut,” ujar Nanang.
Ditempat terpisah, Koordinator Banten selatan, LSM Abdi Gema Perak (AGP) Didin Kaka mengatakan, pihaknya mendukung upaya dan langkah-langkah yang akan ditempuh oleh FKMPP Banten dalam menyikapi hal ini. Dan ia siap bersama – sama ikut mengawal sampai tuntas agar masalahnya jadi terang – benderang.
Ditingkat masyarakat awam, selama ini bermunculan isu negatif dalam menilai proyek tersebut, dengan berbagai macam dugaan. Bahkan, sampai ada isu dugaan bahwa hal itu terjadi karena adanya kongkalingkong. “Apalagi katanya,Proyek tersebut keberadaannya ditengah hutan,” kata Didin
Ketika awak media ini mencoba mendatangi Kantor UPT Balai Pemeliharaan Jalan Provinsi, wilayah Lebak untuk untuk mengkonfirmasi terkait hal ini, Kepala UPT sedang tidak berada ditempat. Namun, keterangan dari salah satu stafnya yang enggan menyebutkan nama, mengatakan bahwa kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan pada Bidang Pembangunan PUPR Provinsi.
“Mohon maaf,kami tidak dapat memberikan penjelasan,karena itu merupakan kegiatan Bidang Pembangunan.” Ujarnya seraya menjelaskan. (Red)