Berita hari ini
Kolaborasi Warga & Dinkes Untuk Penanggulangan Masalah Kesehatan
Jakarta, SBNews.co.id – Masalah kesehatan di Daerah Khusus Ibukota (DKI) tidak bisa diselesaikan dengan hanya bergantung terhadap pemerintah dan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk meningkatkan kualitas kesehatan warga adalah tugas bersama.
Dalam penanggulangan wabah Demam Ber Darah (DBD) misalnya, tidak mungkin pemprov dan dinkes bisa mengatasi sendiri tanpa adanya kolaburasi dengan warga dan elemen masyarakat serta dalam hal ini ormas yang bergerak di isu kesehatan.
Hal ini disampaikan oleh kepala dinas kesehatan DKI, Widyastuti dalam acara dialog publik yang diadakan oleh Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) di RPTRA Lenteng Agung Jaksel dengan tema menjadikan masyarakat cerdas dalam menanggulagi dan menangani wabah DBD.
“Saya apresiasi apa yang dilakukan oleh Rekan Indonesia. Jika semua warga punya kesadaran seperti Rekan Indonesia maka kerja kerja penanggulangan DBD di DKI semakin baik dan dapat menekan angka DBD di DKI,” ujar Widiyastuti.
Pada kesempatan sama, Ketua Rekan Indonesia Agung Nugroho mengakui, relawan yang ia gerakkan secara konsisten mengajak masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya DBD.
“Kami melakukan aksi secara prefentif dan promotif secara mandiri, agar ada kesadaran masyarakat dalam mencegah dan mengatasi DBD ini,” tutur Agung.
Agung juga mengatakan, Rekan Indonesia secara rutin melakukan aksi dan diskusi bersama masyarakat. Bahkan program satu rumah satu kader ada satu Jumantik sudah terlaksana.
“Kita tiap tiga bulan sekali keliling ke tiap-tiap kelurahan di Jakarta. Itu aksi rutin kita dan tentu bisa membantu program dinas kesehatan,” jelas Agung.
Dalam sesi tanya jawab peserta, juga banyak menyoroti persoalan persoalan yang terjadi dalam penanggulangan DBD di DKI. Mulai dari kader jumantik yang tidak pernah datang ke rumah warga, pelayanan kesehatan yang kurang optimal dalam melayani penderita DB, sampai keluhan kepada dokter yang dianggap asal anak panas sedikit diagnosanya selalu DB. (Irf)
