Berita hari ini
Kisah Kepulangan Jenazah Desna: Yobana Teringat Almarhumah Ibunda dan Armawi Koto Tidak Mau Tinggal Diam
![]() |
Dari kiri: H. Yobana Samial,SH dan H. Armawi Koto/ Dewa Suhu. (Desain: Rico Adi Utama) |
Jakarta,
SBNews –
Kisah wafatnya wanita muda bernama Desna Puspa Yetti, kelahiran Kota Pariaman
Tahun 1994, yang merupakan Alumni Jurusan Pertanian Universitas Andalas
(UNAND), pukul 07.00, kemarin (8/9/2019), mendapat perhatian tokoh Piaman Laweh
di Jakarta. Desna dikabarkan meninggal di Rumah Sakit Sari Asih, Ciputat
Tangerang Selatan, dikarenakan sakit.
SBNews –
Kisah wafatnya wanita muda bernama Desna Puspa Yetti, kelahiran Kota Pariaman
Tahun 1994, yang merupakan Alumni Jurusan Pertanian Universitas Andalas
(UNAND), pukul 07.00, kemarin (8/9/2019), mendapat perhatian tokoh Piaman Laweh
di Jakarta. Desna dikabarkan meninggal di Rumah Sakit Sari Asih, Ciputat
Tangerang Selatan, dikarenakan sakit.
Keberadaan
Desna di Tanggerang, dalam mengikuti traning kerjanya. Entah apa penyakit
yang diidap oleh Desna, sehingga Ia harus menghembuskan nafas terakhir, untuk
selama – lamanya.
Desna di Tanggerang, dalam mengikuti traning kerjanya. Entah apa penyakit
yang diidap oleh Desna, sehingga Ia harus menghembuskan nafas terakhir, untuk
selama – lamanya.
Namun,
kisah yang membuat perhatian banyak pihak adalah prosesi pemulangan Desna. Jenazah
anak perempuan dari orang tua bernama Farida, yang dikabarkan penjual kue ladu
ini, membutuhkan biaya yang lumayan
besar dan ditaksir mencapai Rp. 17 Juta. Biaya tersebut untuk mengeluarkan
jenazah Desna dari Rumah Sakit dan diterbangkan ke kampung halamannya, Kota
Pariaman.
kisah yang membuat perhatian banyak pihak adalah prosesi pemulangan Desna. Jenazah
anak perempuan dari orang tua bernama Farida, yang dikabarkan penjual kue ladu
ini, membutuhkan biaya yang lumayan
besar dan ditaksir mencapai Rp. 17 Juta. Biaya tersebut untuk mengeluarkan
jenazah Desna dari Rumah Sakit dan diterbangkan ke kampung halamannya, Kota
Pariaman.
H.
Armawi Koto, yang akrab di sapa Dewa Suhu, Ketua Umum Forum Komunikasi
Masyarakat Pariaman Indonesia (FKMPI), dengan sigap merespon kendala pemulangan
jenazah Desna. Ia pun melakukan kontak dengan beberapa tokoh Piaman Laweh,
termasuk salah satunya H. Yobana Samial, seorang notaris dan Tokoh Piaman Laweh
di Jakarta.
Armawi Koto, yang akrab di sapa Dewa Suhu, Ketua Umum Forum Komunikasi
Masyarakat Pariaman Indonesia (FKMPI), dengan sigap merespon kendala pemulangan
jenazah Desna. Ia pun melakukan kontak dengan beberapa tokoh Piaman Laweh,
termasuk salah satunya H. Yobana Samial, seorang notaris dan Tokoh Piaman Laweh
di Jakarta.
“Informasi
yang kami dapat dari pihak keluarga, untuk pemulangan Jenazah Desna,
membutuhkan biaya kurang lebih Rp. 17Juta. Dari kebutuhan itu, sebanyak Rp. 10Juta
sudah dikirim dari kampung halaman, berarti kurang Rp. 7Juta lagi. Saya kontak
beberapa orang, yang merespon dengan cepat adalah Pak Yobana Samial dan Pak
Suhatmansyah (Mantan Ketua Umum DPP PKDP),” ujar Dewa Suhu.
yang kami dapat dari pihak keluarga, untuk pemulangan Jenazah Desna,
membutuhkan biaya kurang lebih Rp. 17Juta. Dari kebutuhan itu, sebanyak Rp. 10Juta
sudah dikirim dari kampung halaman, berarti kurang Rp. 7Juta lagi. Saya kontak
beberapa orang, yang merespon dengan cepat adalah Pak Yobana Samial dan Pak
Suhatmansyah (Mantan Ketua Umum DPP PKDP),” ujar Dewa Suhu.
“Awalnya
Pak Yobana Samial menyanggupi dan mengirim kekurangan biaya dalam waktu yang
sangat cepat Rp. 4Juta. Kemudian, Pak Suhatmansyah mengirim Rp. 500rb. Jadi,
masih kurang Rp. 2Juta lagi. Tidak menunggu lama, akhirnya kekurangan yang Rp.
2Juta itu, dibantu lagi oleh Pak Yobana Samial. Akhirnya Jenazah Desna di
proses pemulangannya dari Rumah Sakit, Pengangkutan jenazah dengan pesawat
terbang dan tiba di Bandara Internasional Minangkabau dijemput oleh Ambulance
Partai Gerindra atas perintah Bapak Happy Neldi, Ketua Gerindra Kabupaten
Padang Pariaman,” imbuh Dewa Suhu.
Pak Yobana Samial menyanggupi dan mengirim kekurangan biaya dalam waktu yang
sangat cepat Rp. 4Juta. Kemudian, Pak Suhatmansyah mengirim Rp. 500rb. Jadi,
masih kurang Rp. 2Juta lagi. Tidak menunggu lama, akhirnya kekurangan yang Rp.
2Juta itu, dibantu lagi oleh Pak Yobana Samial. Akhirnya Jenazah Desna di
proses pemulangannya dari Rumah Sakit, Pengangkutan jenazah dengan pesawat
terbang dan tiba di Bandara Internasional Minangkabau dijemput oleh Ambulance
Partai Gerindra atas perintah Bapak Happy Neldi, Ketua Gerindra Kabupaten
Padang Pariaman,” imbuh Dewa Suhu.
Sementara
itu, ketika ditanya mengapa begitu sigapnya Yobana Samial membantu Desna,
dengan datar Ia menceritakan; bahwa dulu waktu Ibundanya meninggal di rumah
sakit, memang Ia dan keluarga harus terlebih dahulu mengurus administrasi/
biayanya. Sehingga, jenazah Almarhumah Ibunda Yobana bisa dibawa pulang.
itu, ketika ditanya mengapa begitu sigapnya Yobana Samial membantu Desna,
dengan datar Ia menceritakan; bahwa dulu waktu Ibundanya meninggal di rumah
sakit, memang Ia dan keluarga harus terlebih dahulu mengurus administrasi/
biayanya. Sehingga, jenazah Almarhumah Ibunda Yobana bisa dibawa pulang.
“Saya
sangat merasakan apa yang terjadi pada Desna, karena waktu Ibunda Saya
meninggal, memang semua biaya harus siap dalam waktu yang sangat cepat. Ini
sebuah keadaan darurat yang tidak bisa pakai pikir – pikir panjang. Maka, Saya
merespon cepat pula keadaan kemarin itu,” ungkap Yobana Samial.
sangat merasakan apa yang terjadi pada Desna, karena waktu Ibunda Saya
meninggal, memang semua biaya harus siap dalam waktu yang sangat cepat. Ini
sebuah keadaan darurat yang tidak bisa pakai pikir – pikir panjang. Maka, Saya
merespon cepat pula keadaan kemarin itu,” ungkap Yobana Samial.
Dewa
Suhu dan Yobana Samial pun dengan lugas menyampaikan, semua itu terjadi dengan
spontan dan tidak ada embel – embel apapun. Selain keduanya, juga ada yang
terlibat, seperti Ketua DPD PKDP Tangerang dan M Sa’ban, serta beberapa lainnya
lagi. (Rico Adi Utama)
Suhu dan Yobana Samial pun dengan lugas menyampaikan, semua itu terjadi dengan
spontan dan tidak ada embel – embel apapun. Selain keduanya, juga ada yang
terlibat, seperti Ketua DPD PKDP Tangerang dan M Sa’ban, serta beberapa lainnya
lagi. (Rico Adi Utama)
