Berita hari ini
KINERJA KEPSEK SDN BOJEN 4 & SDN CIMANIS 4 SOBANG DI DUGA LECEHKAN PAKTA INTEGRITAS
Pandeglang, SBNews.co.id – Saripudin Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Bojen Kec Sobang Kab Pandeglang di duga telah melecehkan pakta integritas yang Dia tanda tangani langsung di atas materai. Pasalnya Senin lalu (02-12-2018) Dia tidak mengintruksikan pada bawahannya melaksanakan upacara kenaikan bendera Merah Putih yang lazimnya di laksanakan tiap awal pekan.
“Tadi pagi tidak ada upacara bendera pak,” terang salah satu murid Kelas V pada wartawan.
Saripudin sendiri berdalih bahwa pada saat itu dirinya menerima whatsapp dari Subro Camat sobang agar datang ke halaman Kantor kecamatan Sobang melaksanakan apel bersama sekaligus rapat koordinasi.
“Whatsapp nya baru Saya buka tadi pagi,dan Saya memutuskan memenuhi panggilan itu,” ungkap Saripudin, seraya memperlihatkan Phoncell miliknya.
“Silahkan saja kalau persoalan ini mau di publikasi,” tantang Saripudin.
Berbeda dengan Umar Kepala Sekolah Dasar Negeri Cimanis 4 Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang, Senin lalu (26-11-2018) usai melaksanakan upacara, Umar memulangkan Murid-muridnya dengan dalih belajar di Rumah lantaran hari itu ada acara kompetisi antar Guru dalam rangka merayakan hari Guru sekaligus hari jadi PGRI.
“Saya suruh Mereka belajar di Rumah sebab pada hari itu sebagian Guru ada yang menjadi atlit,” dalih Umar.
Padahal di hari yang sama sejumlah SDN di Sobang seperti desa Pangkalan, Bojen, Sobang, Kertaraharja dan lainnya, tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
“Dari hasil Musyawarah bersama boleh saja Murid di pulangkan akan tetapi pada jam 10.30 Wib, karena ada kegiatan di Panimbang bukan berarti Murid harus di pulangkan setelah Upacara,” kata salah satu Kepsek yang namanya minta untuk tidak dipublikasikan.
Mencermati persoalan itu Mukri aktifis LSM RP – NKRI mengungkapkan, kalau memang Saripudin merasa benar dan tetap mempertahankan pembenarannya, menurut Mukri, sebegitu sempitnya pola pikir sang kepsek itu, sebab Upacara merupakan salah satu penyegaran rasa Nasionalime yang layak di tanamkan pada Murid dalam setiap awal pekan.
“Begitu juga soal Umar, jika dia menginstruksikan harus belajar di Rumah mana ada Murid yang belajar di Hutan atau di Goa semua pasti di Rumah dan alibi itu sangat amatiran sekali,” kata Mukri.
“Kurang apa Pemerintah pada Mereka mulai dari Gaji pokok,Tunjangan jabatan,Sertifikasi,dan gaji ke 13 sudah terpenuhi masih saja memberikan alasan-alasan yang mengkaburkan ruh edukasi,” tambah Mukri.
Lebih mengherankan lagi meski kenyataan tersebut sudah terbukti Sahrani Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Sobang mengeluarkan kalimat. “Kalau memang hal itu cukup mengganggu lalu kenapa di laksanakan kegiatan di hari Guru dan hari PGRI,” tukasnya.
Entah pada siapa kalimat itu di lontarkan apakah pada Ketua , apakah pada Panitia , apakah pada Dinas Pendidikan kabupaten Pandeglang, atau pada Bupati Kabupaten Pandeglang, yang jelas Sahrani kiranya bisa mempertanggung jawabkan kalimat itu yang di ucapan itu di Kantor Korwil kecamatan Sobang. (Rs/Irf)