Uncategorized
Kapal Pesiar Nippon Maru, Meninggalkan Pesan Persahabatan, Keberagaman, Kearifan, Negara Asean
Jurnalis : (M Ichsan)SBNews – Jakarta I Kapal pesiar Jepang MS. Nippon Maru bertolak dari pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara menuju Port Klang, Malaysia pada hari Senin 27 November. Kapal tersebut membawa 330 duta muda negara-negara ASEAN dan Jepang peserta Program Kapal Pemuda Asia
Tenggara – Jepang ke-44 yang telah mengikuti rangkaian kegiatan Country Program di Jakarta selama 4 hari.
(29/11/17)Selama singgah di Jakarta, beberapa kegiatan yang dilakukan oleh para duta negara ASEAN dan Jepang
tersebut adalah kunjungan kenegaraan, institusional visit ke Sekretariat ASEAN, serta homestay atau tinggal bersama keluarga angkat Indonesia. Selama homestay, para pemuda duta muda negara ASEAN dan Jepang berkesempatan untuk tinggal bersama keluarga Indonesia selama 3 hari 2 malam untuk mengenal Indonesia lebih jauh. Sebelum Kapal Nippon Maru meninggalkan Tanjung Priok, dilaksanakan serangkaian acara farewell ceremony.Para keluarga angkat atau host family yang mengantarkan para peserta kembali ke kapal berkesempatan mengikuti tur di dalam kapal untuk mengetahui kondisi kapal dan aktivitas yang dilakukan oleh para pemuda tersebut selama program berlangsung. Sebelum farewell ceremony
dilaksanakan, setiap kontingen menampilkan flag cheers menggunakan bendera negara masing-masing dan dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata kenegaraan. Selain dihadiri oleh para keluarga angkat, farewell ceremony juga dihadiri oleh Walikota Jakarta Utara, Drs. Husein Murad, M.Si yang memberikan sambutan serta melepas keberangkatan Kapal Nipon Maru.
Tenggara – Jepang ke-44 yang telah mengikuti rangkaian kegiatan Country Program di Jakarta selama 4 hari.
(29/11/17)Selama singgah di Jakarta, beberapa kegiatan yang dilakukan oleh para duta negara ASEAN dan Jepang
tersebut adalah kunjungan kenegaraan, institusional visit ke Sekretariat ASEAN, serta homestay atau tinggal bersama keluarga angkat Indonesia. Selama homestay, para pemuda duta muda negara ASEAN dan Jepang berkesempatan untuk tinggal bersama keluarga Indonesia selama 3 hari 2 malam untuk mengenal Indonesia lebih jauh. Sebelum Kapal Nippon Maru meninggalkan Tanjung Priok, dilaksanakan serangkaian acara farewell ceremony.Para keluarga angkat atau host family yang mengantarkan para peserta kembali ke kapal berkesempatan mengikuti tur di dalam kapal untuk mengetahui kondisi kapal dan aktivitas yang dilakukan oleh para pemuda tersebut selama program berlangsung. Sebelum farewell ceremony
dilaksanakan, setiap kontingen menampilkan flag cheers menggunakan bendera negara masing-masing dan dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata kenegaraan. Selain dihadiri oleh para keluarga angkat, farewell ceremony juga dihadiri oleh Walikota Jakarta Utara, Drs. Husein Murad, M.Si yang memberikan sambutan serta melepas keberangkatan Kapal Nipon Maru.
Setelah farewell ceremony selesai, para peserta berpamitan kepada keluarga angkat dan naik ke kapal untuk bersiap-siap meninggalkan Jakarta. Sebagai penutup, mereka melemparkan pita berwarna-warni yang ditangkap oleh para keluarga angkat, teman, atau kolega yang berada di luar kapal sebagai tanda perpisahan.Para pemuda ASEAN – Jepang telah mengunjungi Tokyo – Jepang (23 Oktober); Sihanoukville – Kamboja (10 November); Bangkok – Thailand (16 November); dan akan menuju ke Port Klang – Malaysia (30 November). Kapal Nippon Maru sendiri terakhir berlabuh di Tanjung Priok pada tahun 2016 yang lalu.Tentang Kapal Pemuda Asia Tenggara – Jepang The Ship for Southeast Asian Youth Program (SSEAYP) atau Kapal Pemuda Asia Tenggara – Jepang
dimulai pada tahun 1974. Kegiatan ini diikuti oleh sepuluh negara ASEAN dan Jepang dengan tujuan untuk mempromosikan sikap saling menghormati, sikap saling kesepahaman, dan pertemanan di antara masyarakat Jepang dan negara-negara ASEAN untuk masa depan yang lebih baik. Peserta SSEAYP dari setiap negara merupakan hasil seleksi dan pelatihan kepemimpinan terhadap pemuda-pemudi di negara masing-masing. Setiap negara mengirimkan 28 orang pemuda yang disebut sebagai Participating Youth
dan satu orang pemimpin delegasi yang disebut sebagai National Leader. Total keseluruhan peserta yang mengikuti program ini adalah kurang lebih 330 orang setiap tahunnya.
dimulai pada tahun 1974. Kegiatan ini diikuti oleh sepuluh negara ASEAN dan Jepang dengan tujuan untuk mempromosikan sikap saling menghormati, sikap saling kesepahaman, dan pertemanan di antara masyarakat Jepang dan negara-negara ASEAN untuk masa depan yang lebih baik. Peserta SSEAYP dari setiap negara merupakan hasil seleksi dan pelatihan kepemimpinan terhadap pemuda-pemudi di negara masing-masing. Setiap negara mengirimkan 28 orang pemuda yang disebut sebagai Participating Youth
dan satu orang pemimpin delegasi yang disebut sebagai National Leader. Total keseluruhan peserta yang mengikuti program ini adalah kurang lebih 330 orang setiap tahunnya.
SSEAYP sendiri terbagi ke dalam dua aktivitas utama yaitu aktivitas di atas kapal (onboard activities) dan kunjungan ke negara-negara peserta (country program). Aktivitas yang dilakukan di atas kapal meliputi diskusi kepemudaan, pertukaran seni budaya, peningkatan solidaritas dan persaudaraan, dan pertunjukan seni budaya dari masing-masing negara peserta.Sedangkan aktivitas di negara yang dikunjungi meliputi upacara penyambutan, kunjungan kenegaraan, kunjungan institusi, interaksi dengan pemuda lokal, pertunjukan seni budaya, homestay di rumah keluarga angkat. Selama program berlangsung, peserta dituntut untuk menerapkan prinsip persahabatan dan saling kesepahaman dalam berbagai kegiatan.Program yang turut bertujuan untuk mengembangkan kepemimpinan pemuda ini juga menuntut peserta untuk dapat merancang program kontribusi sosial Pembukaan Pre-Departure Training Kapal Pemuda Asia Tenggara – Jepang ke-43 11 Oktober 2016 Hal 3 dari 3 sekembali mereka ke negara masing-masing. Program kontribusi sosial setelah
mengikuti SSEAYP ini dikenal dengan nama Post Program Activity.
mengikuti SSEAYP ini dikenal dengan nama Post Program Activity.
