Berita hari ini
Jayanis: Jangan Lupa Surau dan Lapau, Kalau Ingin Jadi Bupati Padang Pariaman
Penulis :
Jakarta, SiberNews – Kembali, H. Jayanis, SE, Pemerhati Politik Padang Pariaman, memaparkan tips politiknya, apabila bara Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman, yang hendak mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang, ingin memenangkan kontestasi tersebut.
“Disamping bisa mempengaruhi Tungku Tigo Sajarangan di Padang Pariaman, jangan lupakan Surau dan Lapau. Kalau memang ingin sukses dan memenangkan Pilkada Padang Pariaman 2020 nanti,” ujar H. Jayanis, kemarin (9/11/2019).
Menurut Jayanis, memang peran Tigo Tungku Sajarangan, sangat dominan di Minangkabau, khususnya di Kabupaten Padang Pariaman, umumnya Piaman Laweh (Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman dan sekitarnya). Tiga Tungku Sajarangan itu yakni terdiri dari; Cerdik Pandai (Kaum Intelektual/ Akademik), Ulama, Ninik Mamak.
“Tiga unsur Tigo Tungku Sajarangan memang tidak bisa ditinggalkan, dikarenakan dominan tadi itu. Apabila tumpang alias salah satu saja tidak mendapat dukungan ketiga unsur itu, maka kesulitan bersosialisasi di Padang Pariaman akan amat terasa pula,” ungkapnya.
“Tetapi, yang tidak kalah pentingnya di Padang Pariaman adalah Lapau (baca; kedai) dan Surau/ Mushallah/ Mesjid. Yakni, mesti dekat dengan dua tempat ini, yakni kalau mau jadi pemimpin di Piaman Laweh, harus sering ke Surau atau membuat program Surau, semisalnya; Tahfizh, Subuh Berjamaah, Tahzin Alfatiah atau apa saja,” paparnya lagi.
Lebih lanjut Jayanis menjelaskan, bahwa jika seorang calon pemimpin condong ke Surau, maka tua muda, lelaki dan perempuan (emak- emak) akan suka kepadanya. Begitu juga dengan lapau, sebab lapau di Piaman Laweh adalah salah satu tempat dimana tua muda, utamanya para lelaki rajin berkumpul; terkadang walau hanya membeli lontong sepiring, segelas teh telur atau kopi sambil berbincang ringan.
“Kalau sudah pandai bergaul di Lapau, ini juga akan makin mengenalkan si calon pemimpin kepada akar rumput, disanalah kalau di Piaman Laweh tempat salah satu berkumpul anak muda maupun orang yang sudah tua usianya’” tukas Jayanis.
“Kedua tempat ini, juga tidak bisa dijejal secara instan. Minimal butuh waktu lima tahun untuk menjajaki. Jadi, jika ada calon Pemimpin Piaman Laweh, khususnya Kabupaten Padang Pariaman yang sudah berinvestasi program ke Surau dan juga sudah mengunjungi lapau – lapau, maka bukan hanya popularitas, elektabilitasnya pun akan berbanding lurus pula jadinya. Maka raihlah kemenangan itu,” pungkasnya. (Rico AdiUtama)