
Dari kiri: Irjen Pol Drs. H. Fakhrizal,M.Hum (Kapolda Sumbar), Rico Adi Utama, H. Febby Dt, Bangso Nan Putiah (Ketua PKB Sumbar).
Oleh : RICO ADI UTAMA
Sebelum saya meng-anugerahi SKR Award kepada H. Febby Dt. Bangso Nan Putiah, pada tahun 2013, terjadi sebuah diskusi alot Saya dengan salah seorang professor dan senior jurnalis Sumatera Barat. Keduanya, bakal di tunjuk selaku Dewan Juri SKR Award.
Suara Keadilan Rakyat Group (SKR Group) adalah sebuah group media yang saya pimpin waktu itu, terdiri dari media cetak; majalah dan koran, serta media online.
Dari kurang lebih 13 orang nominator, Febby adalah salah satu diantaranya. Ia akan Saya anugerahi kategori; Politisi dan Tokoh Muda Sumatera Barat. Terkait Febby, Saya pun berhasil meyakinkan Dewan Juri, selain satu orang professor dan senior jurnalis itu terdapat seorang motivator handal.
Akhirnya, dengan keyakinan yang kuat dan berbagai analisa berbagai sudut, H. Febby Dt. Bangso Nan Putiah menerima anugerah SKR Award sesuai kategorinya itu. Penyerahan anuegrah ke-tiga belas nominator Saya lakukan di Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) Kota Sawahlunto, diantara mereka terdapat 3 Kepala Daerah aktif: Walikota Solok, Bupati Tanah Datar, Walikota Pariaman dan beberapa tokoh berbagai bidang termasuk mantan Walikota Sawahlunto.
Analisa saya sederhana, Febby dengan usia yang relatif muda diantara Ketua Partai level Provinsi pada masa itu; bukan hanya energik tetapi sangat handal dan cakap memainkan seni politiknya.
Ia mampu merangkul berbagai kalangan; bukan hanya kalangan politisi dan praktisi, malah kalangan tarekat pun terpikat oleh politisi yang satu ini.
Disalah satu tulisan beberapa bulan yang lalu, Saya sempat pula mendengungkan Febby sebagai ‘Cak Imin’-nya Sumatera Barat. Postur tubuhnya yang tambun, memiliki kemiripan dengan ‘Cak Imin’ sang Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai PKB.
Namun bukan soal postur tubuh, tetapi selaku Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai PKB, Febby tak ubah handalnya seperti Cak Imin.
Pileg Tahun 2019 ini saja, untuk Kabupaten/ Kota, Febby mampu meningkatkan perolehan kursi partainya. Belum lagi untuk tingkat Provinsi, Ia berhasil menyabet perolehan prestasi kursi DPRD Provinsi Sumatera Barat hingga 200%; dari 1 kursi menjadi 3 kursi.
Artinya, kehandalan Febby, sudah tidak diragukan lagi, bukan Saya menyatakan bahwa para ketua partai lainnya tidak berprestasi dan hebat pula. Namun, Saya menilai Febby memang hebat dalam berpolitik.
Maka, wajar saja, saya mulai berpikir; apabila Irjen Pol Fakhrizal, Kapolda Sumatera Barat maju di Pilkada/ Pilgub Sumatera Barat Tahun 2020 mendatang, Ia layak berpasangan dengan Febby.
Selain peta politik Fakhrizal (Dapil Sumbar 2) dan Febby (Dapil Sumbar 1), keduanya memiliki sinergisitas kompotensi kemampuan yang saling mendukung; misalnya saja Fakhrizal nan memiliki kemampuan manajerial Kepolisian dan intelijen, mampu memimpin sebuah institusi dengan baik. Malah, tidak diduga – duga Ia dijuluki ‘Kapolda Ninik Mamak’.
Alhasil, Irjen Pol Fakhrizal kuat dari segi leadership. Maka, seorang Fakhrizal harus didukung seorang politisi yang handal plus memiliki koneksi yang kuat di Pemerintah Pusat.
Sebab, membangun Sumatera Barat kedepan, harus tokoh yang benar – benar dekat dengan Pemerintahan Pusat; Febby tidak diragukan lagi memiliki hubungan emosional yang sangat dekat dengan Pemerintah Pusat apalagi ‘Cak Imin’ dan PKB memiliki 3 sektor menteri yang dibutuhkan Sumatera Barat.
Oleh sebab itu, ketika Fakhrizal memimpin Sumatera Barat dengan pola kebijaksanaan dan leadershipnya itu, Febby mampu menopang daya dukung dari pemerintah pusat dalam bentuk program dan peluang APBN, serta program – program yang dibutuhkan oleh Provinsi Sumatera Barat lainnya. (***)