Deadline Akhir Tahun Kontraktor Pelaksana Kebut Aspal Jalan Saat Hujan

Serang, siber.news – Menjelang akhir tahun 2022 yang menyisakan beberapa hari lagi,

Para pelaksana proyek berpacu dengan Deadline demi mengejar progres pelaksanaan semaksimal mungkin dengan berbagai cara, seperti yang di lakukan salah satu kontraktor pelaksana pengerjaan jalan Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten yang melakukan pengaspalan saat hujan karna alasan Deadline.

Salah satu warga yang melintas Iqbal, melaporkan kepada siber.news, pengaspalan jalan di depan KP3B dikerjakan saat hujan pada hari senin (26/12), menurutnya pengaspalan yang di lakukan saat hujan akan mempengaruhi kualitas dari aspal, hujan bisa mengurangi kekuatan daya tahan aspal karena suhu dingin dan basah yang akan menyebabkan penurunan kualitas sehingga aspal akan mudah rusak.

Iqbal menambahkan pengerjaan aspal saat jalan basah tanpa pengeringan terlebih dahulu akan memisahkan antara aspal dan batu agregat yang akan menyebabkan kualitas jalan aspal menurun drastis.

“Jalan yang baru saja di layer bisa hancur dalam waktu singkat jika di kerjakan saat hujan” Katanya.

Hal senada disampaikan ketua perkumpulan Gerakan Moral Anti Kriminalitas (GMAKS), Saeful Bahri bahwa kualitas dari aspal yang di layer saat hujan sudah menyalahi prosedur pelaksanaan dan akan berdampak pada daya rekat aspal.

“Sudah jelas melanggar prosedur, bagaimanapun pengaspalan harus di lakukan saat permukaan kering” Ujarnya.

Menurut Saeful Bahri, pengaspalan saat hujan tentunya sudah melalui kordinasi dengan pihak pengawas Dinas PUPR Provinsi Banten, maka dari itu pihaknya sebagai lembaga Kontrol sosial akan menanyakan terkait kelalaian DPUPR Provinsi Banten yang mengizinkan kontraktor pelaksana melakukan dugaan kesalahan prosedur pengerjaan pengaspalan.

Saeful Bahri juga menanyakan fungsi dari Adendum yang telah di berikan DPUPR kepada kontraktor pelaksana pada beberapa proyek DPUPR.

“Tinggal beberapa hari lagi batas waktu pengerjaan dan di duga tidak akan selesai, lantas fungsi dari adendum untuk apa jika tidak selesai, kenapa tidak di berikan denda permil saja dan pemutusan kontrak” Katanya.

Sementara itu pekerja proyek mengatakan sudah di tugaskan oleh pimpinan karena mengejar Deadline yang tinggal beberapa hari lagi, namun saat di tanyakan terkait kerugian negara akibat dugaan salah prosedur pengerjaan para pekerja enggan menjawab

“Untuk itu silahkan tanya ke bos saja mas” Katanya

Di hubungi terpisah Kepala UPTD Pengelolaan Jalan Jembatan Serang-Cilegon sekaligus Plt. Sekdis, Cucu Suhara dan juga Arlan Marzan, Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten belum memberikan tanggapan terkait dugaan kelalaian kontraktor pelaksana.