Catatan KH. Tb. ACHMAD SUCHARI CHATIB Seorang Putera Residen Banten (1920-2005)

Siber.News – Serang Banten | Catatan Sejarah KH. Tb. Achmad Suchari Chatib putra KH. Tb. Achmad Chatib (Residen Banten) adalah sekaligus cucu dari Syeikh Asnawi Caringin.

Menurut catatan KH. Tb. Achmad Sochari Chatib, lahir 17 Agustus 1920 di Caringin Pandeglang Banten. Pada tahun 1928 – 1934 pernah sekolah di Muawanah School Cianjur, turut kakeknya yaitu Syeikh Asnawi Caringin yang di buang oleh Belanda ke Cianjur pada saat itu. kemudian bertolak kembali ke Caringin Pandeglang Banten pada tahun 1934 dan melanjutkan sekolah di Madrasah Masyariqul Anwar. Setelah lulus dari Madrasah Masyariqul Anwar kemudian beliau melanjutkan sekolahnya ke sekolah Madrasah Jamiatul Chair Tanah Abang. Sorenya sambil kursus Politik di Markas PSII. Setelah itu lulus menjadi Guru di Madrasah Jamiatul Khair Cabang Kuningan. Beliau kembali ke Caringin menjelang zaman Jepang.

Saat zaman Jepang 1942-1945 beliau menjadi sekretaris Masyumi dan komandan Hizbullah Pandeglang. Beliau juga pendiri & Komisaris Pusat Perniagaan Rakyat (pupera) untuk mengatasi kelangkaan logistik akibat okupasi Jepang.
Saat merdeka memimpin Radio Perjuangan RI di Banten. Beliau menjadi anggota KNID. Tahun 1963-1967 KH.Tb Achmad Suchari Chatib menjadi tokoh pendiri Provinsi Banten bersama ayahnya (KH. Tb. Achmad Chatib) dan Gogo Sanjadireja.

Pada Tahun 1964 – 1967, KH. Tb. Achmad Suchari Chatib menjadi anggota DPR-GR antar waktu, dikarenakan Ayahnya KH. Tb. Achamd Chatib mengundurkan diri, dengan alasan karena usia bapaknya sudah sangat sepuh 70 tahun, juga sibuk mengurusi santri. Menjadi ketua MUB (Majlis Ulama Banten). Dan Pendiri PaOe/PU (Perusahaan Ulama) adalah KH Tb. Achmad Chatib yang dilanjutkan oleh KH. Tb Achamd Suchari Chatib.

KH. Tb Achmad Suchari Chatib adalah tokoh pendiri provinsi Banten. Pada saat halal bihalal tahun 1963 di pendopo kab Serang, dibuat panitia pembentukan provinsi Banten. ketuanya Bupati serang, Gogo sandjadiredja dan KH. Tb. Achmad Suchari Chatib sekretarisnya. Hampir gol di DPR-GR, batal karena fitnah PKI.

KH. Tb. Achmad Suchari Chatib wafat di Kedalingan Kota Serang di usia 85 tahun, tepatnya pada tahun 2005. Beliau di semayamkan di samping makam ayahanda (KH. Tb. Achmad Chatib), di samping Masjid Agung Banten Lama.

“… ada yang menilai bahwa orang Banten fanatik agama dengan artikata taat kepada agama Islam. Itulah sebagai kenyataan bahwa Banten daerah religius, para ulama Banten sebagai pelanjut para pendahulunya antara lain : Pahlawan Nasional Sultan Agung Tirtayasa, yang sungguh sungguh berjuang, bukan saja mengusir penjajah tetapi juga menyebarkan ilmu pengetahuan dan membangun masyarakat, baik di desa – desa, mau pun di kota – kota”

Catatan “Jiwa saya adalah Islam, raga saya Nasionalis, tingkah laku saya adalah sosialis sebab Islam mengajarkan sosial”.
(KH. Tb. Achmad Suchari Chatib)

Ditulis Oleh :
Mufti Ali, Ph.D
Ratu Nizma Salma Salamah, S.IP
(Cucu KH.Tb.Suchari Chatib)

Dirangkum Oleh: Ki Pitong Banten