Aktivis Sebut Proyek Drainase Di Ruas Jl Cikande – Rangkasbitung Adalah “Proyek Siluman” Alasannya ?
Penulis :
Lebak – sibernews | Pembangunan Drainase di ruas Jalan Raya Cikande – Rangkasbitung tepatnya di wilayah Desa Mekarsari, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menuai banyak tanda tanya, pasalnya kegiatan pembuatan drainase tersebut tidak jelas asal usulnya.
Menurut beberapa informasi yang berhasil di himpun siber.news di lapangan, ada yang mengatakan bahwa kegiatan tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan ada pula yang mengatakan ini bersumber dari anggaran Provinsi.
Pantauan awak media siber.news di lokasi, minimnya informasi mengenai pengerjaan Drainase tersebut dikarenakan tidak adanya papan plang proyek serta keterbatasan informasi dari para pekerjanya Jum’at (10/02/2021).
Latif salah seorang pekerja proyek saat awak media menanyakan tentang proyek tersebut, tidak bisa menjelaskan dan meminta awak media untuk menanyakan ke bagian Hubungan Masyarakat (Humas).
“kalau masalah proyek ini saya kurang paham pak, karna disini saya hanya di suruh kerja dan baru 5 hari”. Tutur Latif yang berdomisili di Padarincang Serang ini.
Sementara itu Sukma yang menurut para pekerja sebagai Humas proyek saat dihubungi melalui pesan WhatsAppnya mengatakan, dirinya pun tak tahu, tentang urusan masalah proyek tersebut.
“saya kurang paham pak, yang saya tau itu Proyek Nasional yang di kerjakan oleh PT Mutiara Indah Pertama, untuk lebih jelas coba tanya aja sama yang kerja disitu”. Terang Sukma.
Menanggapi Hal ini, Ketua Umum Gerakan Moral Anti Kriminalitas (GMAKS) Saeful Bahri, sangat menyayangkan kepada dinas terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Dan Permukiman Rakyat (DPUPR,) yang seharusnya pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menempatkan para pengawas kegiatan di lapangan, sepertinya tidak peduli dengan kegiatan yang seharusnya diawasi penuh oleh dinas terkait.
“Waduh, jangan – jangan ini proyek siluman, sebab menurut UU tentang Keterbukaan Informasi publik, idealnya dan memang sudah seharusnya di tiap titik kegiatan yang sumbet anggarannya dari pemerintah itu mutlak harus ada papan informasinya” kata Bahri.
Menurut pentolan GMAKS, jika memang kegiatan Drainase tersebut tidak jelas asal usulnya, jelas ini bisa di katagorikan “Proyek Siluman”.
“Saya tidak berasumsi, tapi jelas faktanya kalau sebuah kegiatan pemerintah tanpa papan informasi, ini patut diduga bahwa kegiatan pembuatan Drainase di ruas jalan Cilande – Rangkasbitung bisa dikatagorikan pryek siluman” tandas pria berambut gondrong ini pada siber.news, Jumat 12 feb 2021.
Hingga saat berita ini ditayangkan, awak media sibet.news masih berusaha mencari tau informasi terkait proyek pembangunan Drainase ini. ( IW )
![Sibernews](https://siber.news/wp-content/themes/click-mag/images/logos/logo.png)