Uncategorized
Weekend.. Anjungan 34 Provinsi TMII Jakarta Sebagai Destinasi Unggulan Semakin Di Minati Wisatawan
Kontributor (Ichsan )
SBNews – Jakarta I Hari ini Media SBNews berkesempatan mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Dari Pantauan, salah satu destinasi wisata andalan Jakarta ini terbilang cukup padat diwaktu weekend sabtu – Minggu. (07/01/18)Destinasi wisata ini juga merupakan suatu kawasan taman wisata bertema Budaya Indonesia bertempat di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektare atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah.Di samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di Ibukota.Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah , yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia.Wartawan SBNews berkesempatan mengunjungi setiap tempat yang menarik di kawasan TMII ini yang para wisatawan lokal maupun Asing. Salah satu tempat singgahan adalah Anjungan, Anjungan Daerah ini memiliki nilai khas budaya dan sejarah tersendiri bagi pengunjung, khususnya para wisatawan lokal yang berasal dari daerah atau provinsi di Indonesia.Seperti anjungan Aceh, Jambi, Jawa Barat, Papua, Sulawesi, NTT cukup menarik perhatian. Anjungan Aceh misalkan, ini cukup menarik perhatian pengunjung wisata dimana terdapat sebuah pesawat terbang yang masih terpajang kokoh di tengah anjungannya. Itulah Pesawat sumbangan rakyat Aceh kepada Republik Indonesia kala itu awal” kemerdekaan. Diplomasi Presiden pertama Sukarno ke berbagai negara kawasan Asia Pasifik untuk mencari pengakuan Republik Indonesia telah membuat rakyat Aceh Iba, serta memiliki rasa penderitaan yang sama dalam wilayah Republik. Dikala penjajah menguasai wilayah Nusantara.Terkumpul lah Dana Untuk membeli 2 Pesawat RI 001 dan RI 002 Cikal Bakal Perusahaan Garuda Indonesia sekarang, begitulah sedikit sejarah pesawat RI 1, Aceh khususnya cukup di ingat sebagai wilayah modal dan sampai sekarang Istimewa dengan syariah Islamnya juga cukup kuat.Kembali wartawan mewancarai salah seorang Tokoh pelaku seni Aceh di Jakarta, Beliau sering di panggil Bg “Dek Gam”. Bg “Dek Gam ” dengan secangkir Kopi diatas meja menjelaskan sedikit sejarah anjungan Aceh, anjungan Aceh ini kata beliau sering diadakan acara” tarian salah satunya yang giat di pertontonkan adalah tarian “Ratoh Jatoe”, ini menurut beliau sangat berbeda dengan filosofi tarian saman dari Gayo, Jauh sekali pungkasnya.Ternyata bang “Dek Gam” ini telah lama bergelut di tarian sebagai guru seni “Tarian, “Ratoh Jaroe” khususnya sekolah – sekolah di Jakarta hasil binaanya. Beliau yg ahli melatih kesenian tarian Aceh ini juga di banjiri tawaran melatih, baik nasional maupun kunjungan Internasional bahkan pernah membawakan penari penari hasil didikan untuk di perlombakan dan juara, cukup disegani diwilayah dan sekolah – sekolah. ” Pernah tarian “ratoe jaroe” saya perlombakan 6000 penari, dengan biaya tidak sebesar tari saman baru baru ini di Gayo Lues yang dibiayai Pemerintah Aceh yang mencapai 4 Miliar lebih kurang. Alhamdulillah kita sering memenangkan juara tarian Antar Sekolah Se Jabodetabek, Nasional maupun Internasional khususnya tarian ratoh jaroe ini” jelasnya.Tinggal saja bagaimana perhatian pemerintah dalam mengelola dan memperjuangkan kesenian Aceh “rantoh jaroe ini terus, dan dapat dilestarikan kelak ke anak cucu. ” Saya Heran untuk masyarakat non Aceh, mereka cukup antusias mempelajari tarian ini, tetapi untuk anak Aceh sudah berkurang, ini harus menjadi perhatian pemerintah Aceh, tutup perbincangan hangat minggu ini.Melihat Tari Ratoh Jaroe, sekilas memang mirip dengan tari saman yang begitu populer di Aceh. Namun, ada sedikit perbedaan pada gerakan di antara kedua tarian ini. Jika pada tari saman gerakan lebih kepada menonjolkan gerakan badan sementara untuk tari ratoh jaroe lebih dominan gerakan-gerakan tangan serta gabungan dari gerakan badan.
SBNews – Jakarta I Hari ini Media SBNews berkesempatan mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Dari Pantauan, salah satu destinasi wisata andalan Jakarta ini terbilang cukup padat diwaktu weekend sabtu – Minggu. (07/01/18)Destinasi wisata ini juga merupakan suatu kawasan taman wisata bertema Budaya Indonesia bertempat di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektare atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah.Di samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di Ibukota.Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah , yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia.Wartawan SBNews berkesempatan mengunjungi setiap tempat yang menarik di kawasan TMII ini yang para wisatawan lokal maupun Asing. Salah satu tempat singgahan adalah Anjungan, Anjungan Daerah ini memiliki nilai khas budaya dan sejarah tersendiri bagi pengunjung, khususnya para wisatawan lokal yang berasal dari daerah atau provinsi di Indonesia.Seperti anjungan Aceh, Jambi, Jawa Barat, Papua, Sulawesi, NTT cukup menarik perhatian. Anjungan Aceh misalkan, ini cukup menarik perhatian pengunjung wisata dimana terdapat sebuah pesawat terbang yang masih terpajang kokoh di tengah anjungannya. Itulah Pesawat sumbangan rakyat Aceh kepada Republik Indonesia kala itu awal” kemerdekaan. Diplomasi Presiden pertama Sukarno ke berbagai negara kawasan Asia Pasifik untuk mencari pengakuan Republik Indonesia telah membuat rakyat Aceh Iba, serta memiliki rasa penderitaan yang sama dalam wilayah Republik. Dikala penjajah menguasai wilayah Nusantara.Terkumpul lah Dana Untuk membeli 2 Pesawat RI 001 dan RI 002 Cikal Bakal Perusahaan Garuda Indonesia sekarang, begitulah sedikit sejarah pesawat RI 1, Aceh khususnya cukup di ingat sebagai wilayah modal dan sampai sekarang Istimewa dengan syariah Islamnya juga cukup kuat.Kembali wartawan mewancarai salah seorang Tokoh pelaku seni Aceh di Jakarta, Beliau sering di panggil Bg “Dek Gam”. Bg “Dek Gam ” dengan secangkir Kopi diatas meja menjelaskan sedikit sejarah anjungan Aceh, anjungan Aceh ini kata beliau sering diadakan acara” tarian salah satunya yang giat di pertontonkan adalah tarian “Ratoh Jatoe”, ini menurut beliau sangat berbeda dengan filosofi tarian saman dari Gayo, Jauh sekali pungkasnya.Ternyata bang “Dek Gam” ini telah lama bergelut di tarian sebagai guru seni “Tarian, “Ratoh Jaroe” khususnya sekolah – sekolah di Jakarta hasil binaanya. Beliau yg ahli melatih kesenian tarian Aceh ini juga di banjiri tawaran melatih, baik nasional maupun kunjungan Internasional bahkan pernah membawakan penari penari hasil didikan untuk di perlombakan dan juara, cukup disegani diwilayah dan sekolah – sekolah. ” Pernah tarian “ratoe jaroe” saya perlombakan 6000 penari, dengan biaya tidak sebesar tari saman baru baru ini di Gayo Lues yang dibiayai Pemerintah Aceh yang mencapai 4 Miliar lebih kurang. Alhamdulillah kita sering memenangkan juara tarian Antar Sekolah Se Jabodetabek, Nasional maupun Internasional khususnya tarian ratoh jaroe ini” jelasnya.Tinggal saja bagaimana perhatian pemerintah dalam mengelola dan memperjuangkan kesenian Aceh “rantoh jaroe ini terus, dan dapat dilestarikan kelak ke anak cucu. ” Saya Heran untuk masyarakat non Aceh, mereka cukup antusias mempelajari tarian ini, tetapi untuk anak Aceh sudah berkurang, ini harus menjadi perhatian pemerintah Aceh, tutup perbincangan hangat minggu ini.Melihat Tari Ratoh Jaroe, sekilas memang mirip dengan tari saman yang begitu populer di Aceh. Namun, ada sedikit perbedaan pada gerakan di antara kedua tarian ini. Jika pada tari saman gerakan lebih kepada menonjolkan gerakan badan sementara untuk tari ratoh jaroe lebih dominan gerakan-gerakan tangan serta gabungan dari gerakan badan.