Berita hari ini
TKSK Angsana Menyulap Diri Jadi Tukang Kambing Kelompok Penerima KUBE Meratap Sedih
” Unik yang terjadi di kecamatan Angsana Kabupaten Pandeglang dimana pendamping program ikut berbinis menjadi jurgan kambing dadakan, dengan modal secara paksa atas bantuan kelompok KUBE yang digondolnya saat pencairan dana itu “
PANDEGLANG, SBNews.co.id – Sungguh Malang nasib Ketua Kelompok Usaha Ekonomi Bersama ( KUBE ) di kecamatan Angsana, pasalnya nasib masyarakat yang bernotabene masyarakat miskin ini yang telah diprioritaskan oleh pemerintah agar mendapatkan perubahan dari kemiskinannya atau setidaknya mengurangi beban kebutuhan ekonominya.
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok masyarakat miskin dengan pemberian modal usaha melalui program Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS) untuk mengelola Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
Hadirnya program KUBE dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang berkehidupan ekonomi lemah, hingga dengan program inilah pemerintah dapat berperan langsung dengan memberikan bantuannya guna usaha sesuai dengan keahlian yang diajukan mereka.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pepatah orang tua mengatakan. Dalam setiap bantuan yang harus diterima oleh masyarakat selalu saja ada oknum yang selalu mengakal-akali dan mereka dianggap bodoh hanya sebagai objek penderita saja demi keuntungan pribadi dan golongannya.
Rabu 28/11/2018, JND salah satu kelompok penerima KUBE di desa Cikayas Angsana saat dikonfirmasi SBNews.co.id mengatakan, pihaknya merasa tidak dianggap dengan adanya program ini padahal sudah jelas kalau pengelolaan KUBE ini adalah Bantuan Langsung Masyarakat ( BLM ). Kehadiran Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) adalah sebagai pendamping program ini agar program ini bisa berjalan sukses.
“ Namun aneh kami semua sepuluh kelompok di kecamatan Angsana saat akan mencairkan anggaran itu yang jatuh ke rekening kelompok, kami semua saat mencairkan di Bank BRI didampingi oleh TKSK (ID),” ucapnya.
Lanjutnya, setelah uang diterima dari Bank senilai Rp 20 juta diambil ID dan kami semua para pengurus kelompok hanya dikasih masing masing 1 juta untuk pembuatan kandan Kambing itu.
Sisanya yang 19 juta setiap kelompok diambilnya, sretelah beberapa hari kemudian kami ( para kelompok ) dikirim 11 ekor kambing.
“ terlalu yang dilakukan TKSK ini, kami semua disini dianggap tidak mampu membeli kambing seperti ini “, cetus JND.
Berdasarkan keterangan yang didapat dari para kelompok dikecamatan Angsana ini diketahui bahwa 10 kelompok ini terdapat di 2 Desa yakni Cikayas dan Kramatmanik.
Saat dikonfirmasi di Kediamannya ID sang TKSK kecamatan Angsana ini sepertinya alergi dengan kedatangan para kuli tinta yang akan menanyakan terkait dugaan perbuatan melawan hukum yang telah dilakukannya.
Hal ini terbukti, saat dikonfirmasi enggan untuk menemui wartawan dan hanya menyuruh anak kecil untuk mengatakan kalau bapak tidak ada.
Sementara itu Pihak Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang saat dikonfirmasi salah satu stafnya mengatakan, terima kasih dengan adanya info seperti ini pihaknya sama sekali tidak pernah tahu adanya oknum TKSK ini, kapasitasnya hanya menyalurkan bantuan ini pada rekening masing masing kelompok serta menunggu laporan atas penggunaan dari dana yang telah disalurkan dan evaluasi atas capai program ini, tegasnya. (dad)