Sungailiat (Bangka), SBNews.co.id – Miris sekali nasib Pantai Takari Desa Rebo kecamatan Sungailiat kabupaten Bangka yang merupakan objek wisata kebanggaan masyarakat Sungailiat Bangka Belitung.
Pantai yang dikenal dengan keindahan dan kejernihan air lautnya kini berubah menjadi areal penambangan timah ilegal.
Ratusan ponton isap produksi ( PIP) berjejeran melakukan aktivitas penambangan timah tanpa izin di wilayah pantai tersebut.
Selain Ratusan PIP, terpantau juga 1 Unit Kapal Mercu sedang melakukan aktivitas penambangan, Rabu Siang (18/09/19).
Kapal yang melakukan penyedotan pasir beserta mineral lainnya dari kawasan laut pesisir pantai dan dialirkan ke daratan dengan menggunakan Pipa tersebut belum diketahui milik PT Timah ataupun perusahaan lainnya.
Fitri (18) warga Pangkalpinang yang merupakan pengunjung pantai Takari mengaku terkejut melihat kondisi pantai Takari yang memprihatinkan.
Fitri mengaku, Air laut pantai Takari yang jernih, sekarang tidak bisa untuk mandi dipantai karena Air Laut pantai Takari sudah bercampur minyak ( BBM jenis Solar),
“kalau kita mandi atau kita berendam didalam Air Laut, kulit kita akan merah-merah karena Alergi dan sekarang warna Air Lautnya sudah tidak jernih lagi”, ungkapnya.
Senada dengan Fitri ( 18), Warman ( 45) juga warga Pangkalpinang mengaku heran sekali, karena tidak ada tindakan apa-apa dari penegak hukum, padahal menurut Warman, kawasan pantai Rebo ini adalah salah satu pantai untuk tujuan wisata Domestik dan masuk dalam kawasan ekonomi khusus ( KEK) di kabupaten Bangka,
” pantai Takari masuk dalam KEK dan tujuan wisata Domestik”, akui Warman, Rabu (18/09/19).
Sementara, pihak PT Timah saat ini sampai berita ini ditayangkan belum berhasil dikonfirmasi, selanjutnya SBNews.co.id akan lakukan upaya-upaya konfirmasi ulang terkait keberadaan PIP dan Kapal Mercu di kawasan pantai Takari Desa Rebo. (Hdf)