Uncategorized
Sifat Tidak Terpuji Dilakukan Kepala Puskesmas Cihara – Lebak
Penulis : Irfan Bule
SBNews.co.id – Lebak | Dedi Saptari, kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) kecamatan Cihara kabupaten Lebak provinsi Banten, lakukan tindakan yang tidak terpuji dan tidak beretika terhadap seorang wartawan media online, Sabtu 10/03/2018.
Berdasarkan informasi yang diterima menyebutkan, tindakan tak terpuji yang dilakukan Dedi Kepala Puskesmas kecamatan Cihara kepada Deden salah satu wartawan online Banten Terkini, dikarenakan Dedi tidak senang saat wartawan mau mengkonfirmasi perihal permasalahan yang ada di Puskesmas tersebut.
“Maneh media online anu nulis berita, puskesmas saya nyah,” ujar Dedi seraya menjambak kerah baju, menurut pengakuan Deden Haditia.
Lanjut Deden, kejadian itu berawal pada saat dirinya dan ketiga rekannya hendak konfirmasi kepada Dedi Kepala Puskesmas Cihara, terkait berita pemotongan gaji staf puskesmas tersebut yang diberitakan oleh salah satu media online sebelumnya. “namun belum sempat kita ngobrol panjang lebar Dedi pun langsung menjambak baju saya dan berkata kasar,” ungkap Deden, Sabtu 10/03/2018 kepada SBNews.co.id.
Deden menyayangkan sikap arogansi pejabat publik terhadap tugas wartawan yang sedang menjalankan tugas jurnalistiknya, yang bermaksud untuk menanyakan kejelasan soal informasi pemberitaan media online buktipers.com, tentang adanya pengaduan dugaan pemotongan gaji salah satu karyawan dipuskesmas itu.
“saya dan kedua rekan wartawan lainnya datang ke puskesmas dan meminta waktu bertemu dengan kepala puskesmas tersebut, berselang setengah jam kami menunggu diruang tunggu yang sudah disediakan, kemudian datanglah kepala puskesmas dan memanggil kami masuk, tepat di depan ruang resepsionis disaksikan beberapa orang karyawan, tiba tiba pejabat itu menarik kerah baju saya, dan dengan mengucapkan perkataan yang kurang sopan,” tuturnya.
“Saya hanya diam dan mencoba mengajak beliau untuk tenang dan menanyakan kesalahan saya apa, dengan raut muka emosi, beliau menjambak baju saya tepat dibagian kerah baju,” tambahnya.
Deden beserta kedua rekannya sangat menyayangkan sikap arogansi seorang pejabat publik yang dinilai arogan terhadap pekerjaan wartawan, padahal maksud kedatangannya sebatas ingin mendengar keterangan atau klarifikasi soal berita media online tentang adanya dugaan pemotongan gaji tenaga medis.
“Memang informasi itu masih simpang siur, tapi kami mencoba menelusuri kebenaran informasi tersebut, dan saya bukan wartawan bersangkutan yang menulis berita itu, karena kami berbeda media,” pungkas Deden.