Uncategorized
Rico Adi Utama: Kunci Pemerintahan Yang Baik Membuka Rumah Impian Rakyat?
PEMERINTAHAN yang merakyat, luwes
dengan bawahannya dan professional dalam bekerja adalah harapan banyak orang
saat ini. Namun, apakah harapan itu idealnya mampu terwujud di Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini; baik dari Presiden RI hingga
Pemimpin Terendah seperti Kepala Desa/ Lurah.
dengan bawahannya dan professional dalam bekerja adalah harapan banyak orang
saat ini. Namun, apakah harapan itu idealnya mampu terwujud di Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini; baik dari Presiden RI hingga
Pemimpin Terendah seperti Kepala Desa/ Lurah.
Rakyat-lah
yang merasakan dan bisa menjawab itu semua. Tetapi, terdapat rumus yang
sederhana untuk mewakili harapan tersebut, yakni Kunci Pemerintahannya Baik.
yang merasakan dan bisa menjawab itu semua. Tetapi, terdapat rumus yang
sederhana untuk mewakili harapan tersebut, yakni Kunci Pemerintahannya Baik.
Kunci
berfungsi sebagai pembuka; untuk memasuki sebuah rumah, gedung, gudang dan lain
– lain. Maka, mari kita analogikan
harapan rakyat/ masyarakat dalam sebuah ‘Rumah Harapan’ atau Rumah Impian. Untuk
membuka rumah tersebut, perlu sebuah kunci; maka inilah yang saya sebut sebagai
‘Kunci Pemerintahan’.
berfungsi sebagai pembuka; untuk memasuki sebuah rumah, gedung, gudang dan lain
– lain. Maka, mari kita analogikan
harapan rakyat/ masyarakat dalam sebuah ‘Rumah Harapan’ atau Rumah Impian. Untuk
membuka rumah tersebut, perlu sebuah kunci; maka inilah yang saya sebut sebagai
‘Kunci Pemerintahan’.
Sebab,
Rumah Impian rakyat tersebut, diselenggarakan oleh pemerintahan dan/ atau
kaloborasi dari pemerintahan, seperti; Eksekutif, Legislatif dan
Yudikatif. Tiga fungsi kaloborasi tersebut bagaikan aur dan tebing, jika salah
satu diantaranya tidak saling mendukung, maka akan terjadi ‘longsor’ dan terjun
bebas ke jurang kehancuran.
Rumah Impian rakyat tersebut, diselenggarakan oleh pemerintahan dan/ atau
kaloborasi dari pemerintahan, seperti; Eksekutif, Legislatif dan
Yudikatif. Tiga fungsi kaloborasi tersebut bagaikan aur dan tebing, jika salah
satu diantaranya tidak saling mendukung, maka akan terjadi ‘longsor’ dan terjun
bebas ke jurang kehancuran.
Pemerintahan
yang baik itu, terutama dari diri dan karakter oknum si pemerintah; pihaknya harus memiliki kelapangan dada dan luwes dalam memerintah. Lalu, bangunlah SDM
masyarakat dan infrastruktur Negara/ daerah dengan sasaran tepat lagi berguna
(baca; tepat guna).
yang baik itu, terutama dari diri dan karakter oknum si pemerintah; pihaknya harus memiliki kelapangan dada dan luwes dalam memerintah. Lalu, bangunlah SDM
masyarakat dan infrastruktur Negara/ daerah dengan sasaran tepat lagi berguna
(baca; tepat guna).
Namun,
yang tidak kalah pentingnya, yang harus dihindari dan saat ini menjadi momok
serta dilema rakyat Indonesia adalah desakan kepentingan oknum dan kelompok.
Karena, apabila seorang pemimpin tidak bisa menghindari dominasi kepentingan
oknum dan kelompok, Ia hanya akan menjadi boneka kepentingan dari oknum dan
kelompok tersebut.
yang tidak kalah pentingnya, yang harus dihindari dan saat ini menjadi momok
serta dilema rakyat Indonesia adalah desakan kepentingan oknum dan kelompok.
Karena, apabila seorang pemimpin tidak bisa menghindari dominasi kepentingan
oknum dan kelompok, Ia hanya akan menjadi boneka kepentingan dari oknum dan
kelompok tersebut.
Ketika
dominasi tersebut makin parah, si Pemimpin akan terjebak ditengah pusaran
kebingungan hingga melahirkan kebijakan ‘Yang Tidak Tepat Guna’.
dominasi tersebut makin parah, si Pemimpin akan terjebak ditengah pusaran
kebingungan hingga melahirkan kebijakan ‘Yang Tidak Tepat Guna’.
Maka,
kebijakan yang tidak tepat guna inilah yang akan menjelma menjadi mimpi buruk
dan musibah sosial serta psikologi masyarakat. Lalu, wajar saja terkadang ada
disebuah daerah atau tempat, masyarakat/ rakyat sudah kurang percaya lagi
dengan pemerintahan, sehingga membuat mereka harus mengekspresikan unek – unek itu
salah satunya dengan cara turun kejalan atau menyampaikan kritikan yang teramat
pedas terhadap pemerintahannya hingga oknum si pemimpin itu.
kebijakan yang tidak tepat guna inilah yang akan menjelma menjadi mimpi buruk
dan musibah sosial serta psikologi masyarakat. Lalu, wajar saja terkadang ada
disebuah daerah atau tempat, masyarakat/ rakyat sudah kurang percaya lagi
dengan pemerintahan, sehingga membuat mereka harus mengekspresikan unek – unek itu
salah satunya dengan cara turun kejalan atau menyampaikan kritikan yang teramat
pedas terhadap pemerintahannya hingga oknum si pemimpin itu.
Oleh
sebab itu, Untuk mewujudkan dan/ atau memasuki ‘Rumah Impian’, kuncinya adalah
terdapat pada diri si pemimpin itu sendiri, dengan menanamkan sikap lapang dada, luwes dan
menghindari kepentingan oknum serta kelompok tertentu. (***)
sebab itu, Untuk mewujudkan dan/ atau memasuki ‘Rumah Impian’, kuncinya adalah
terdapat pada diri si pemimpin itu sendiri, dengan menanamkan sikap lapang dada, luwes dan
menghindari kepentingan oknum serta kelompok tertentu. (***)