Berita hari ini
Program Pengabdian Masyarakat Pengelolaan Beras Analog di Desa Tanah Bawah
Sumber : Muhammad Subhan, M.T. (Ketua tim PPTTG Polman Babel)
Penulis :Hadi Babel
Sungailiat (Babel) SBNews – Sebagai upaya menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen-dosen Polman Babel telah melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyrakat berupa Program Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) di Desa Tanah Bawah Kabupaten Bangka. Program ini bertujuan meningkatkan produksi beras analog atau beras aruk yang telah lama ditekuni oleh masyrakat di Desa Tanah Bawah Kabupaten Bangka.
Selama ini proses produksi beras analog ini mulai dari pemerasan, pengadukan, penumbukan, penyaringan dan pembentukan masih bersifat tradisional
dan secara manual. Proses pembuatan secara tradisional ini tentunya memerlukan banyak waktu dan tenaga. Untuk itu melalui Program Pengabdian ini tim melakukan serangkaian kegiatan berupa hibah dan pemanfaatan mesin produksi beras analog, pelatihan operasional dan perawatan mesin, dan pelatihan pengelolaan usaha kecil dan pemasaran usaha kecil.
Mesin-mesin yang dihibahkan
terdiri mesin steamer untuk mengukus adonan, mesin pemeras untuk memeras adonan tepung dengan mudah dan praktis, mesin pencetak untuk mencetak adonan sehingga terbentuk seperti beras analog dan mesin polishing untuk memisahkan dan menyeragamkan ukuran beras analog.
Mesin pemeras adonan terdiri dari mekanisme poros berulir yang diputar dengan tangan dan dibantu dongkrak hidrolik agar adonan diperas dengan merata. Sistem kerja mesin adonan yang dibungkus dalam wadah karung dimasukkan ke dalam wadah, dipress dengan memutar poros berulir dan bantuan dongkrak hidrolik tangan. Kapasitas mesin 5 kg dalam sekali proses.
Mesin steamer bertujuan agar mendapat adonan yang compact, sehingga mudah katalaksasi. Kapasitas mesin sebesar 5 kg dalam sekali proses. Sistem kerja mesin adonan dimasukkan ke dalam wadah yang dibuat bertingkat. Panaskan steamer dengan api gas, setelah mendidih di bagian bawah, adonan dipindahkan ke tingkatan atas, dan bagian atas dipindahkan ke bagian
bawah. Lama pemanasan sekitar 10 – 15 menit.
Mesin pencetak bertujuan mencetak adonan menjadi bentukan beras analog. Komponen mesin terdiri silinder penekan, ulir penekan, pencetak (die) dan pemotong. Sistem kerja mesin
menggunakan sistem ulir Archimedean atau ulir yang bergerak di dalam sebuah silinder. Sistem ulir ini digunakan sebagai penggerak atau membawa bahan dasar, lalu dilanjukan dengan proses pemberian tekanan ke arah die dan proses pencetakkan melalui die. Setelah produk keluar dari die, alat pemotong otomatis akan berputar dan memotong produk sehingga produk akhir akan memiliki bentuk seperti beras (bulat lonjong). Tahapan proses ini dilakukan secara kontinyu.
Mesin polishing bertujuan dapat menyortir produk dan menghasilkan ukuran yang seragam secara kontinyu. Mekanismenya bahan baku yang masuk melalui hopper atas akan dibawa oleh
ulir yang bergerak melalui silinder ulir dan diteruskan ke saluran keluar. Pada saluran keluar dipasang saringan, sehingga beras analog yang masih belum terputus dapat terpisah menjadi satu bentuk.
Hasil yang didapat melalui program ini adanya peningkatan penerapan iptek di masyarakat yang berdampak adanya transformasi dari proses secara manual dan tradisional kepada pemanfaatan
teknologi tanpa mengurangi kualitas produk, peningkatan daya saing baik peningkatan kualitas & kuantitas produk yang berdampak mitra dapat meningkatkan omset usaha dan pendapatan mitra, dan semakin meningkatkan eksistensi para kelompok penggiat produksi beras analog sehingga semakin melestarikan pangan lokal daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini atas dukungan penuh dari Direktorat Riset dan Pengabdian
Masyarakat Kemenristek Dikti atas bantuan dana yang diberikan melalui Program Penerapan Teknologi Tepat Guna(PPTTG) Tahun 2018.