Program Block Grant Di Kabupaten Tulang Bawang Diduga Jadi Ajang Bisnis Oleh Oknum Sekolah dan Dinas

Penulis : Chandra FS.

SBNews Tulang Bawang – Dana Block Grant adalah program bantuan langsung dari Pusat melalui Kementerian Pendidikan yang bersumber dari APBN dengan sistem hibah yang bertujuan untuk mempercepat  pembangunan sekolah – sekolah di daerah, baik untuk rehab Ruang Kelas Belajar maupun Ruang Kelas Baru. Namun program bantuan Block Grant tersebut diduga masih saja dimanfaatkan untuk mencari keuntungan pribadi atau bersama oleh oknum kepala sekolah dengan Dinas terkait.

Seperti yang sekarang ini sedang heboh tayang dibeberapa media cetak dan online beberapa sekolah di kabupaten Tulang Bawang  yang mendapatkan bantuan Dana Block Grant diduga asal jadi dan tidak sesuai spek dan tekhnis, serta syarat penyimpangan. Selain itu juga, Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang diduga ada unsur kerjasama atau kongkalikong dengan pihak sekolah untuk mencari keuntungan secara berjama’ah dengan memanfaatkan program pemerintah pusat tersebut sperti yang dilansir dari beberapa media.

Salah satu contoh SDN 1 Moris Jaya Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang yang menjadi sorotan beberapa media dan pertanyaan berbagai kalangan. Pasalnya, sekolah tersebut mendapat bantuan program Block Grant untuk merehab 3 Ruang Kelas Belajar belum lama dibangun dan keadaanya masih bagus, sedangkan masih banyak sekolah-sekolah lainya dalam satu kecamatan yang bangunan sekolahnya dibangun pada tahun 1989 bahkan ada yang lebih lama lagi tapi tidak mendapatkan bantuan Block Grant tersebut.

Berdasarkan pantauan SBNews.co.id dilapangan, Selain SDN 1 Moris Jaya, ada juga beberapa sekolah lainya yang mendapatkan bantuan yang sama tapi yang diduga dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai dengan spek tekhnis sebagaimana mestinya, mulai dari cara pengerjaan, sampai material yang dipakai diduga tidak sesuai dengan RAB. Ironisnya, ada beberapa material yang diduga disuplay pengadaannya oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang, seperti material Baja Ringan dan Mebeler Sekolah. serta kurangnya pengawasan dari pihak konsultan dan dinas terkait.

Menurut keterangan dari beberapa tukang yang enggan disebutkan namanya kepada SBNews.co.id, (sabtu,14/10) mengatakan,” saya cuma harian bang, kalau masalah rangka baja saya nggak mengerjakanya, karena setahu saya itu langsung dari pemda yang mengerjakanya, kalau kami hanya mengerjakan bangunan aja seperti dinding, plaplon, keramik dan lainya”. Ungkapnya

Untuk menindaklanjuti temuan ini Tim melakukan konfirmasi kepada Dinas terkait akan tetapi hingga berita ini ditayangkan, tidak ada tanggapan.