Berita hari ini
Potensi Kerupuk Jengkol Nagari Kasang, Yobana Samial: Harus Dikembangkan, Sehingga Bernilai Ekonomis Tinggi
![]() |
H. Yobana Samial,SH berlatar kerupuk jengkol. |
Kasang,
SBNews – Salah
satu ekonomi kreatif yang menarik perhatian H. Yobana Samial,SH, Tokoh Piaman
Laweh yang juga Bakal Calon (Balon) Bupati Padang Pariaman untuk Pilkada
Serentak 2020 mendatang itu, adalah kerupuk jengkol di Nagari Kasang, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
SBNews – Salah
satu ekonomi kreatif yang menarik perhatian H. Yobana Samial,SH, Tokoh Piaman
Laweh yang juga Bakal Calon (Balon) Bupati Padang Pariaman untuk Pilkada
Serentak 2020 mendatang itu, adalah kerupuk jengkol di Nagari Kasang, Kecamatan
Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
“Sebenarnya,
Nagari Kasang sudah sejak lama menjadi perhatian saya selama ini. Pada Tahun
2010, masyarakat Nagari Kasang menyampaikan keluh kesahnya kepada saya, yakni
sulitnya membawa hasil panen padinya, apalagi sawah yang berada cukup jauh dan
tidak memiliki akses jalan yang mendukung. Untuk memudahkan masalah itu, maka
perlu dibuat jalan ditengah – tengah sawah itu,” ujar Yobana Samial, belum lama
ini kepada SBNews.
Nagari Kasang sudah sejak lama menjadi perhatian saya selama ini. Pada Tahun
2010, masyarakat Nagari Kasang menyampaikan keluh kesahnya kepada saya, yakni
sulitnya membawa hasil panen padinya, apalagi sawah yang berada cukup jauh dan
tidak memiliki akses jalan yang mendukung. Untuk memudahkan masalah itu, maka
perlu dibuat jalan ditengah – tengah sawah itu,” ujar Yobana Samial, belum lama
ini kepada SBNews.
Setelah
mendengar keluh kesah itu, Yobana Samial kemudian menindaklanjutinya masyarakat
bahu membahu membangun jalan tersebut. Ia pun mendatangkan 1 unit Ekskavator dan
dibantu 100 orang Anggota TNI AL (Marinir) dari Lantamal Teluk Bayur. Tentu
tidak sulit bagi Yobana Samial mendatangkan para Prajurit Marinir itu, sebab
dirinya adalah mantan Perwira TNI AL dan kebetulan Komandan Lantamal (Dan Lantamal)
waktu itu adalah seniornya, yakni Laksama Pertama Arnold.
mendengar keluh kesah itu, Yobana Samial kemudian menindaklanjutinya masyarakat
bahu membahu membangun jalan tersebut. Ia pun mendatangkan 1 unit Ekskavator dan
dibantu 100 orang Anggota TNI AL (Marinir) dari Lantamal Teluk Bayur. Tentu
tidak sulit bagi Yobana Samial mendatangkan para Prajurit Marinir itu, sebab
dirinya adalah mantan Perwira TNI AL dan kebetulan Komandan Lantamal (Dan Lantamal)
waktu itu adalah seniornya, yakni Laksama Pertama Arnold.
Dengan
usaha yang keras dan sungguh – sungguh serta kerjasama antara Yobana Samial,
Masyarakat Nagari Kasang dan Marinir TNI AL, rampunglah pembangunan jalan buat
petani Nagari Kasang, dengan panjang kurang lebih 3 Kilometer.
usaha yang keras dan sungguh – sungguh serta kerjasama antara Yobana Samial,
Masyarakat Nagari Kasang dan Marinir TNI AL, rampunglah pembangunan jalan buat
petani Nagari Kasang, dengan panjang kurang lebih 3 Kilometer.
Sebagai
penghormatan masyarakat Nagari Kasang, mereka mendaulat Yobana Samial secara adat menjadi anak
kemenakan Suku Guci (Piliang). Jalan yang dibangun itu pun diberi nama dengan
nama Jalan Yobana.
penghormatan masyarakat Nagari Kasang, mereka mendaulat Yobana Samial secara adat menjadi anak
kemenakan Suku Guci (Piliang). Jalan yang dibangun itu pun diberi nama dengan
nama Jalan Yobana.
Setiap
pulang kampung ke Piaman Laweh, Yobana Samial selalu singgah ke Nagari Kasang
dan selalu berpatisipasi apabila ada hajat baik maupun kemalangan. Sehingga,
wajar sekali berbagai potensi lainnya menjadi sorotan Yobana Samial di Nagari
Kasang, salah satunya aktivitas pengolahan kerupuk jengkol.
pulang kampung ke Piaman Laweh, Yobana Samial selalu singgah ke Nagari Kasang
dan selalu berpatisipasi apabila ada hajat baik maupun kemalangan. Sehingga,
wajar sekali berbagai potensi lainnya menjadi sorotan Yobana Samial di Nagari
Kasang, salah satunya aktivitas pengolahan kerupuk jengkol.
Di
Nagari Kasang, terutama di Korong Jambak, Koto dan Guci, masyarakat disana
mayoritas mengolah jengkol untuk kerupuk. Namun, pengolahannya masih terbilang
sangat sederhana sekali dengan menggunakan alat – alat manual.
Nagari Kasang, terutama di Korong Jambak, Koto dan Guci, masyarakat disana
mayoritas mengolah jengkol untuk kerupuk. Namun, pengolahannya masih terbilang
sangat sederhana sekali dengan menggunakan alat – alat manual.
“Seharusnya
Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman memberikan perhatian khusus
terhadap usaha pengolahan jengkol di Nagari Kasang ini. Tentu, memfasilitasi
masyarakat, sehingga pengolahan jengkol disana sesuai dengan cara usaha ekonomi
kreatif dan tentu bernilai tambah dan lebih tinggi dibandingkan kondisi saat
ini,” papar Yobana.
Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman memberikan perhatian khusus
terhadap usaha pengolahan jengkol di Nagari Kasang ini. Tentu, memfasilitasi
masyarakat, sehingga pengolahan jengkol disana sesuai dengan cara usaha ekonomi
kreatif dan tentu bernilai tambah dan lebih tinggi dibandingkan kondisi saat
ini,” papar Yobana.
“Kendala
yang dihadapi masyarakat harus di atasi, agar pengrajin dan Pengusaha Kerupuk
Jengkol Nagari Kasang sukses hendaknya,” imbuhnya.
yang dihadapi masyarakat harus di atasi, agar pengrajin dan Pengusaha Kerupuk
Jengkol Nagari Kasang sukses hendaknya,” imbuhnya.
Menurut
Yobana Samial, ada beberapa yang perlu menjadi perhatian serius oleh Pemerintah
Kabupaten Padang Pariaman terhadap pengolahan jengkol di nagari itu, yaitu:
belum adanya organisasi Pengusaha Pembuat Kerupuk Jengkol. Dimana dengan
organisasi itu, mereka bisa menjadikannya tempat menyampaikan ide – ide kreatif
dan kendala – kendala yang dialami serta memberikan rekomendasi kepada
pemerintah untuk ditindaklanjuti.
Yobana Samial, ada beberapa yang perlu menjadi perhatian serius oleh Pemerintah
Kabupaten Padang Pariaman terhadap pengolahan jengkol di nagari itu, yaitu:
belum adanya organisasi Pengusaha Pembuat Kerupuk Jengkol. Dimana dengan
organisasi itu, mereka bisa menjadikannya tempat menyampaikan ide – ide kreatif
dan kendala – kendala yang dialami serta memberikan rekomendasi kepada
pemerintah untuk ditindaklanjuti.
Fakta
kendala yang terjadi saat ini, para pengolah/ pengusahanya bergantung pada
pasokan dari daerah Kabupaten Mentawai, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten
Pasaman dan beberapa daerah lainnya. Maka, dengan organisasi itulah dapat
memberikan ruang gerak yang bebas untuk para pengusaha dan pengrajinnya, mendapat
solusi yang lebih baik dari Pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman dan pihak –
pihak lainnya.
kendala yang terjadi saat ini, para pengolah/ pengusahanya bergantung pada
pasokan dari daerah Kabupaten Mentawai, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten
Pasaman dan beberapa daerah lainnya. Maka, dengan organisasi itulah dapat
memberikan ruang gerak yang bebas untuk para pengusaha dan pengrajinnya, mendapat
solusi yang lebih baik dari Pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman dan pihak –
pihak lainnya.
“Sekitar
kurang lebih 400 Kepala Keluarga (KK) yang menggantungkan nasib ekonominya
dengan pengolahan kerupuk jengkol ini. Maka, rasanya ini perlu mendapat perhatian
yang sangat serius,” tukas Yobana Samial.
kurang lebih 400 Kepala Keluarga (KK) yang menggantungkan nasib ekonominya
dengan pengolahan kerupuk jengkol ini. Maka, rasanya ini perlu mendapat perhatian
yang sangat serius,” tukas Yobana Samial.
Lebih
lanjut Yobana menjelaskan, bahwa untuk para pengusaha kerupuk jengkol itu belum
adanya Lembaga Syariah yang membantu masyarakat dalam permodalan. Setidaknya
Koperasi Simpan Pinjam Syariah, yang sudah ada.
lanjut Yobana menjelaskan, bahwa untuk para pengusaha kerupuk jengkol itu belum
adanya Lembaga Syariah yang membantu masyarakat dalam permodalan. Setidaknya
Koperasi Simpan Pinjam Syariah, yang sudah ada.
Selain
itu, menurut Yobana, pengolahan jengkolnya masih sangat sederhana, yaitu dengan
cara ‘manokok-nokok’ (Indo: memukul
dengan palu) dan menjemurnya diterik matahari. Seharusnya, pengusaha Jengkol
sudah menggunakan mesin ‘pemicak’
(Indo: penipis) Jengkol dan mesin pemanasnya.
itu, menurut Yobana, pengolahan jengkolnya masih sangat sederhana, yaitu dengan
cara ‘manokok-nokok’ (Indo: memukul
dengan palu) dan menjemurnya diterik matahari. Seharusnya, pengusaha Jengkol
sudah menggunakan mesin ‘pemicak’
(Indo: penipis) Jengkol dan mesin pemanasnya.
“Juga
disana belum ada varian jenis karupuak jengkol. Maka, perlu memikirkan olahan jenis
lain dari jengkol itu. Mungkin ukuran
atau jengkol dicampur menjadi Karupuak Jengkol plus. Kemudian dikemas dengan menarik,
sebagaimana usaha-usaha lain yang bisa dijual di Mall atau Supermarket,”
pungkasnya.
disana belum ada varian jenis karupuak jengkol. Maka, perlu memikirkan olahan jenis
lain dari jengkol itu. Mungkin ukuran
atau jengkol dicampur menjadi Karupuak Jengkol plus. Kemudian dikemas dengan menarik,
sebagaimana usaha-usaha lain yang bisa dijual di Mall atau Supermarket,”
pungkasnya.
Yang
tidak kalah pentingnya menurut Yobana, adalah pusat penjualan hasil jengkol yang
khusus, atau bisa disebut Trade Jengkol
Centre. Sehingga masyarakat mudah mendapatkan bahan baku jengkol, untuk di
olah, termasuk bisa di olah menjadi oleh – oleh khas Nagari Kasang. Kemudian,
dijual terpusat salah satunya di lokasi arah ke Bandara Internasional Minangkabay
(BIM) dan masyarakat berjualan disana.
tidak kalah pentingnya menurut Yobana, adalah pusat penjualan hasil jengkol yang
khusus, atau bisa disebut Trade Jengkol
Centre. Sehingga masyarakat mudah mendapatkan bahan baku jengkol, untuk di
olah, termasuk bisa di olah menjadi oleh – oleh khas Nagari Kasang. Kemudian,
dijual terpusat salah satunya di lokasi arah ke Bandara Internasional Minangkabay
(BIM) dan masyarakat berjualan disana.
“Tentu,
yang utama sekali setelah soal ekonomi adalah mengajak masyarakat beriman dan
bertaqwa, karena keberkahan suatu usaha
itu ada dengan cara dekatnya masyarakat kepada Alllah SWT. Maka, saya
tidak bosan – bosannya mengajak masyarakat meramaikan mesjid setiap waktu dan perempuan
harus berhijab serta masyarakat harus mengikuti kegiatan surau dan lainnya,” harapnya.
yang utama sekali setelah soal ekonomi adalah mengajak masyarakat beriman dan
bertaqwa, karena keberkahan suatu usaha
itu ada dengan cara dekatnya masyarakat kepada Alllah SWT. Maka, saya
tidak bosan – bosannya mengajak masyarakat meramaikan mesjid setiap waktu dan perempuan
harus berhijab serta masyarakat harus mengikuti kegiatan surau dan lainnya,” harapnya.
“Apabila
kelak Saya menjadi Bupati Padang Pariaman, tentu Pengusaha Kerupuk Jengkol
Nagari Kasang akan menjadi perhatian serius. Sehingga, pengolahan kerupuk
jengkol masyarakat bernilai ekonomis tinggi. Dengan harapan, masyarakat bisa
sejahtera dari sektor tersebut dan pada akhirnya mereka pun bisa berzakat.
Rasanya tidak sulit mewujudkan itu semua, tinggal kemauan dan usaha, apalagi
kalau saya benar – benar jadi Bupati dan sebagai Putera Daerah Nagari Kasang
pula,” tutup Yobana Samial. (Rico Adi
Utama)
kelak Saya menjadi Bupati Padang Pariaman, tentu Pengusaha Kerupuk Jengkol
Nagari Kasang akan menjadi perhatian serius. Sehingga, pengolahan kerupuk
jengkol masyarakat bernilai ekonomis tinggi. Dengan harapan, masyarakat bisa
sejahtera dari sektor tersebut dan pada akhirnya mereka pun bisa berzakat.
Rasanya tidak sulit mewujudkan itu semua, tinggal kemauan dan usaha, apalagi
kalau saya benar – benar jadi Bupati dan sebagai Putera Daerah Nagari Kasang
pula,” tutup Yobana Samial. (Rico Adi
Utama)
