Uncategorized
Politik Abortus PKS Pesanan Siapa ??
Oleh : BT. Fernando Duling – Sekjen DPP ARUN, juga sebagai Pemerhati Geopolitik.
SBNews – Jakarta | Langkah Politik yang diambil oleh PKS dalam abstain di Pilkada Kota Cirebon di menit-menit terakhir pukul 20.00 pada tanggal 10 Januari sebagai batas akhir pendaftaran Paslon Brigjend Pol P Siswandi dan Ibu Euis adalah langkah politik yang irasional.
Karena langkah ini menempatkan Koalisi Umat PAN dan Gerindra tidak cukup menghantarkan Pasangan Calon Sis-Euis maju mendaftarkan diri, Langkah mundur saat injury time tersebut seperti sebuah kesengajaan agar pasangan Sis-Euis ini gagal ikut bertarung dalam Pilwakot Cirebon 2018.
Paska keputusan PKS tidak memberikan surat rekomendasi diketahui pukul 20.00, Teknisnya tim pasangan Siswandi-Euis degan sisa waktu 4 jam dari batas akhir pendaftaran pukul 24.00 pada tanggal 10 Januari tidaklah mungking dapat mengkonsolidasikan kekurangan 1 kursi dari syarat jumlah 7 kursi. Melihat kondisi objektif ini sudah pasti menimbulkan “praduga” dari tujuan langkah politik PKS.
Menurut B T Fernando Duling yang akrab disapa Nando aktifis 98 yang juga aktif sebagai Sekjen ARUN (Advokasi Rakyat Untuk Nusantara) langkah yang telah dilakukan PKS baik secara langsung atau tidak langsung telah berpotensi menghilangkan suara kurang lebih 40.000 gabungan dari PAN, GERINDRA dan PKS di kota Cirebon dan memiliki kemungkinan telah menghilangkan potensi 70.000 suara dari target 45% upaya pemenangan pasangan SIS-EUIS di Pilkada Kota Cirebon.
Yang dimana suara ini seharusnya menjadi penyumbang suara dalam pertarungan Koalisi Umat dalam Pilgub Jawa Barat yang mengusung pasangan calon Sudrajat-Syaikhu.
Lalu apakah akibat langkah politik PKS di Kota Cirebon hanya terkanalisasi di Kota Cirebon ? Maka sudah dapat dipastikan baik besar atau kecil luka PAN dan Gerindra tidak mungkin hanya di kota Cirebon dan secara teori potensial prilaku politik irasional PKS telah memberikan ruang potensi kelemahan suara bagi Pasangan Sudrajat-Syaikhu di Pilgub Jawa Barat.
Langkah berani yang di ambil PKS dalam langkah politik irasional di Pilwalkot Cirebon adalah langkah provokasi yang bersifat abortus dalam koalisi jangka panjang 2018 menuju 2019.
Bila semua ini berpotensi maka
POLITIK ABORTUS PKS INI PESANAN SIAPA…???
