Uncategorized
PKB Bersuara, Marjafri: Politik Uang Merendahkan Martabat Rakyat dan Penderitaan Rakyat Sengaja Dipelihara?
Marjafri, Sekretaris DPC PKB Kota Sawahlunto. |
Sawahlunto,
SBN – Salah
satu motto Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhir – akhir ini yang viral di
media sosial (Medsos) yakni; “Membumikan Politik Rahmatan Lil ‘Alamin”, selalu
di dengungkan oleh para kadernya di Indonesia. Hal tersebut juga sekaitan
dengan semangat Muhaimin Iskandar atau yang akrab dipanggil Cak Imin, dengan
semangat Bangkit Untuk Menang demi kemenangan Republik Indonesia dalam
menghadapi Pilpres dan Pileg serentak 17 April 2019 mendatang.
SBN – Salah
satu motto Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhir – akhir ini yang viral di
media sosial (Medsos) yakni; “Membumikan Politik Rahmatan Lil ‘Alamin”, selalu
di dengungkan oleh para kadernya di Indonesia. Hal tersebut juga sekaitan
dengan semangat Muhaimin Iskandar atau yang akrab dipanggil Cak Imin, dengan
semangat Bangkit Untuk Menang demi kemenangan Republik Indonesia dalam
menghadapi Pilpres dan Pileg serentak 17 April 2019 mendatang.
Begitu
juga dengan Marjafri, yang saat ini menjabat Sekretaris DPC PKB Kota
Sawahlunto, dengan tegas melalui akun facebooknya menyebutkan, bahwa politik
uang yang menjadi wabah politik praktis akhir – akhir ini pula, telah
merontokkan moril sebagian rakyat Indonesia. Karena menurutnya, politik uang adalah
tindakan yang merendahkan martabat rakyat.
juga dengan Marjafri, yang saat ini menjabat Sekretaris DPC PKB Kota
Sawahlunto, dengan tegas melalui akun facebooknya menyebutkan, bahwa politik
uang yang menjadi wabah politik praktis akhir – akhir ini pula, telah
merontokkan moril sebagian rakyat Indonesia. Karena menurutnya, politik uang adalah
tindakan yang merendahkan martabat rakyat.
“Para
calon atau partai tertentu yang menggunakan politik uang, untuk menentukan
siapa yang harus dipilih dalam pemilu, telah secara nyata merendahkan martabat
rakyat. Suara dan martabat rakyat dinilai dengan bahan makanan atau uang, yang
sebenarnya nilainya tidak sebanding dengan apa yang akan didapat selama 5 tahun
selama sang calon menduduki kursi yang berhasil direbut dengan cara seperti
itu,” ungkapnya melalui akun facebooknya ‘Mar Jafri’, Jum’at (20/7/2018).
calon atau partai tertentu yang menggunakan politik uang, untuk menentukan
siapa yang harus dipilih dalam pemilu, telah secara nyata merendahkan martabat
rakyat. Suara dan martabat rakyat dinilai dengan bahan makanan atau uang, yang
sebenarnya nilainya tidak sebanding dengan apa yang akan didapat selama 5 tahun
selama sang calon menduduki kursi yang berhasil direbut dengan cara seperti
itu,” ungkapnya melalui akun facebooknya ‘Mar Jafri’, Jum’at (20/7/2018).
“Proses
ini jelas merupakan pembodohan massal, karena rakyat dikelabui dan dibodohi
hanya dengan mengeksploitasi kepentingan sesaat mereka. Penderitaan mereka
akibat kebijakan yang keliru selama sang calon menjabat atau akibat penerapan
sistem yang tidak adil, adalah merupakan
perbuatan menindas kelas sosial tertentu. Lebih parahnya lagi, perbuatan itu
ditutup rapat-rapat dan dikelola secara baik untuk kepentingan sang calon
menaiki tampuk kekuasaannya,” imbuhnya, menganalisa.
ini jelas merupakan pembodohan massal, karena rakyat dikelabui dan dibodohi
hanya dengan mengeksploitasi kepentingan sesaat mereka. Penderitaan mereka
akibat kebijakan yang keliru selama sang calon menjabat atau akibat penerapan
sistem yang tidak adil, adalah merupakan
perbuatan menindas kelas sosial tertentu. Lebih parahnya lagi, perbuatan itu
ditutup rapat-rapat dan dikelola secara baik untuk kepentingan sang calon
menaiki tampuk kekuasaannya,” imbuhnya, menganalisa.
“Ada
kecenderungan, politik uang sengaja dipelihara dengan cara lebih dulu
memelihara penderitaan rakyat, agar bisa dikelola disetiap momen pesta
demokrasi,” pungkasnya lagi.
kecenderungan, politik uang sengaja dipelihara dengan cara lebih dulu
memelihara penderitaan rakyat, agar bisa dikelola disetiap momen pesta
demokrasi,” pungkasnya lagi.
Pernyataan
Marjafri tersebut mendapat dukungan banyak pihak. Sudah saatnya politik uang
diberangus dari bumi Ibu Pertiwi ini, sehingga rakyat benar – benar berdaulat
dan tidak lagi mudah dibodohi oleh sedikit rupiah, yang bisa menyesatkan dan
rakyat menjadi korban kapitalis yang rakus dengan kekuasaan. Semoga Allah SWT,
menyelamatkan NKRI ini dari ‘Bahaya Laten Politik Uang’. (Rico Adi Utama)
Marjafri tersebut mendapat dukungan banyak pihak. Sudah saatnya politik uang
diberangus dari bumi Ibu Pertiwi ini, sehingga rakyat benar – benar berdaulat
dan tidak lagi mudah dibodohi oleh sedikit rupiah, yang bisa menyesatkan dan
rakyat menjadi korban kapitalis yang rakus dengan kekuasaan. Semoga Allah SWT,
menyelamatkan NKRI ini dari ‘Bahaya Laten Politik Uang’. (Rico Adi Utama)