Berita hari ini
PJ Sekda Lebak Minta APH Usut Tuntas Kasus Pencurian Di RSUD Adjidarmo
Lebak, siber.news | Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda ) Kabupaten Lebak Virgoyanti meminta kepolisian agar kasus pencurian di rumah sakit umum daerah (RSUD) Adjidarmo agar diusut sampai tuntas. Senin (18/3/21)
” Proses pengusutannya sedang dilaksanakan oleh pihak polres lebak. Kami minta persoalan ini untuk di usut tuntas termasuk penadahnya biar ada efek jera,” kata Virgo kepada awak media melalui pesan WhatsApp.
Virgo juga menegaskan agar para pelaku diberikan sanksi tegas bila dalam pengusutan terbukti bersalah.
“Bila nanti hasil pengusutan oleh Polres terbukti maka kepada pelaku kami minta untuk diberi sangsi tegas kemungkinan bisa diberhentikan,” tegas Virgo
Sementara itu, Komisi lll DPRD Lebak saat dimintai tanggapannya, berencana akan memanggil manajemen RSUD Adjidarmo Rangkasbitung terkait penangkapan tujuh pegawai RSUD setempat karena diduga melakukan pencurian obat-obatan dan alat kesehatan (Alkes) di gudang Farmasi yang ada di RSUD Adjidarmo.
Ketua Komisi lll DPRD Lebak, Yayan Ridwan menyayangkan kejadian pencurian yang dilakukan pegawai RSUD Adjidarmo yang tentunya merugikan negara secara materi dan mencoreng nama baik Rumah Sakit milik Pemkab Lebak tersebut.
“Iya dalam waktu dekat ini kita akan rapat internal komisi membahas masalah ini, dan akan memanggil manajemen RSUD untuk meminta keterangan,” kata Yayan Ridwan pada Awak media, Senin (17/5).
Menurut Yayan, terkait masalah hukum, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum (APH), namun pihaknya meminta agar permasalahan ini ditangani secara profesional dan transparan. Agar masyarakat mengetahui secara utuh permasalahannya.
“Kami mendorong agar RSUD transparan dan tidak ada yang ditutup tutupi, karena kita menduga kasus ini sudah berjalan cukup lama dan tidak menutup kemungkinan melibatkan ASN dan pejabat setempat,” ungkap Yayan.
Lanjutnya, manejemen RSUD juga harus membuka obat dan alkes apa saja yang selama ini hilang namun dilaporkan habis.
“Bukan hanya publik, kami juga ingin tahu jenis obat dan alkes apa saja yang dicuri, serta berapa kerugian negara akibat pencurian ini” tutur Yayan. Red
