Berita hari ini
Perkampungan Adat Nagari Masuk Daftar Tentatif Warisan Dunia Unesco
Bupati dan pihak BPCB foto bersama di Perkampungan Tradisional Sijunjung. (Foto: Zet) |
Sijunjung,
SBNews – Pemerintah
Kabupaten Sijunjung memberikan apresiasi kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya
(BPCB) Sumatera Barat yang telah mempersiapkan segala sesuatu demi kelancaran
konservasi rumah gadang perkampungan tradisional di Nagari Sijunjung.
SBNews – Pemerintah
Kabupaten Sijunjung memberikan apresiasi kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya
(BPCB) Sumatera Barat yang telah mempersiapkan segala sesuatu demi kelancaran
konservasi rumah gadang perkampungan tradisional di Nagari Sijunjung.
“Semoga
kegiatan ini menjadi pembuka jalan untuk kegiatan-kegiatan pelestarian cagar
budaya lainnya,” kata Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin ketika membuka kegiatan
konservasi rumah gadang di Perkampungan Adat Nagari Sijunjung, Kamis (20/6).
kegiatan ini menjadi pembuka jalan untuk kegiatan-kegiatan pelestarian cagar
budaya lainnya,” kata Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin ketika membuka kegiatan
konservasi rumah gadang di Perkampungan Adat Nagari Sijunjung, Kamis (20/6).
Orang
nomor satu di kabupaten berjuluk Ranah Lansek Manih mengaku bangga atas
perhatian dari BPCB sehingga Perkampungan Adat Nagari telah masuk dalam daftar
tentatif warisan dunia Unesco.
nomor satu di kabupaten berjuluk Ranah Lansek Manih mengaku bangga atas
perhatian dari BPCB sehingga Perkampungan Adat Nagari telah masuk dalam daftar
tentatif warisan dunia Unesco.
“Terima
kasih atas apresiasi yang diberikan dunia kepada nagari kami,” ucap bupati dihadapan,
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman diwakili Kasubdit
Pelestarian, R.Widiati, unsur forkopimda, kepala OPD, Camat Sijunjung, Wali
Nagari Sijunjung, ninik mama, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan
undangan lainnya.
kasih atas apresiasi yang diberikan dunia kepada nagari kami,” ucap bupati dihadapan,
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman diwakili Kasubdit
Pelestarian, R.Widiati, unsur forkopimda, kepala OPD, Camat Sijunjung, Wali
Nagari Sijunjung, ninik mama, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan
undangan lainnya.
Ia
mengatakan, kawasan perkampungan adat (Perkampungan Tradisional-red) luasnya
150 hektar, dan memiliki 76 unit rumah gadang.Selain itu, warga setempat masih
mempertahankan aktivitas adat dan budaya,
seperti batoboh kongsi, bakaua adat, mambantai adat, basiriah tando,
maanta marapulai, baralek ada dan batagak gala, masih dijaga warga setempat.
mengatakan, kawasan perkampungan adat (Perkampungan Tradisional-red) luasnya
150 hektar, dan memiliki 76 unit rumah gadang.Selain itu, warga setempat masih
mempertahankan aktivitas adat dan budaya,
seperti batoboh kongsi, bakaua adat, mambantai adat, basiriah tando,
maanta marapulai, baralek ada dan batagak gala, masih dijaga warga setempat.
Sebelumnya,
Kepala BPCB Sumatera Barat, Nurmatias konservasi rumah gadang Perkampungan
Tradisional di Nagari Sijunjung berlangsung selama lima hari, yakni 20 – 24
Juni 2019.
Kepala BPCB Sumatera Barat, Nurmatias konservasi rumah gadang Perkampungan
Tradisional di Nagari Sijunjung berlangsung selama lima hari, yakni 20 – 24
Juni 2019.
Kegiatan
konservasi ini, sambung dia, diawali dengan sosialisasi dengan menghadirkan
narasumber Universitas Bung Hatta Dr.Jhony Wongso, Universitas Gajah Mada Dr.
Yustinus Suranto dan Balai Konservasi Borobudur, Heni Kusuma Wati.
konservasi ini, sambung dia, diawali dengan sosialisasi dengan menghadirkan
narasumber Universitas Bung Hatta Dr.Jhony Wongso, Universitas Gajah Mada Dr.
Yustinus Suranto dan Balai Konservasi Borobudur, Heni Kusuma Wati.
‘Setelah
sosialisasi dilanjutkan dengan pratek konservasi di rumah gadang, kemudian
dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke meseum Gudang Ransum, Lubang Tambang
Mbah Suro, Meseum Kereta Api dan Puncak Cemara,” ujarnya.
sosialisasi dilanjutkan dengan pratek konservasi di rumah gadang, kemudian
dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke meseum Gudang Ransum, Lubang Tambang
Mbah Suro, Meseum Kereta Api dan Puncak Cemara,” ujarnya.
Kegiatan
konservasi rumah gadang perkampungan tradisional ini ditandai pemasangan tanda
peserta dan penanaman bibit pohon di Perkampungan Adat Nagari Sijunjung. (Zet)
konservasi rumah gadang perkampungan tradisional ini ditandai pemasangan tanda
peserta dan penanaman bibit pohon di Perkampungan Adat Nagari Sijunjung. (Zet)