Berita hari ini
PANDEGLANG DI HANTAM TSUNAMI (Bagian Ke 2)
BERAWAL DARI MIMPI KURA-KURA SANG PENJAGA VILA
Pandeglang, SBNesws.co.id – Tragedi akhir Tahun 2018 yang di alami Provinsi Banten dan Lampung akibat Erupsi (Pelepasan Material dan magma ) anak Gunung Krakatau telah mengakibatkan Tsunami dan gelombang pasang air laut secara tiba-tiba Gelombang yang maha dahsyat tersebut menerjang lalu menerobos daratan sekaligus melumatkan segala yang ada termasuk Ratusan nyawa Manusia dan Infrastrktur lainnya.Berikut ini Wartawan SBNews menuangkan beberapa penulisan hasil investigasi dari beberapa kejadian secara bersambung.
Kasim, laki-laki paruh baya warga Desa Sukarame Kec Carita Kab Pandeglang sudah belasan Tahun melaksanakan tugas selaku penjaga sekaligus merawat sebuah penginapan di tepi Pantai milik orang kota.Kasim sendiri memiliki kebiasaan jika menjelang Kamis malam jumat tidak pernah tidur awal, ia lebih suka memperhatikan suasana dan kondisi di sekitar Vila dan sekali-kali Kasim menunggu kontak via telphon kalau-kalau ada Tamu yang Malam itu akan menginap.
“Sayangnya ketika ada Telphon yang Saya Terima dari Tamu yang rencanaya akan menginap Sabtu malam Minggu lusa Dia membatalkannya dengan alasan menunggu Anaknya pulang dari luar Negeri,” ujar Kasim pada SBNews.
Meskipun Tamu tersebut membatalkan untuk menginap tapi pada Hari Sabtu menjelang malam Minggu (22 Desember.red), Kasim tetap menjaga Villa seraya memperhatikan suasana Pantai Carita yang berombak tenang di terangi pantulan cahaya Bulan. “Ada tiga orang anak muda yang tengah asik menikmati malam minggu berikut keluarga yang Saya bawa ke Villa malam itu,” katanya.
Awalnya Kasim terkejut kala melihat Anak Gunung Krakatau memuntahkan lahar dan sumber Api begitu Dahsyat lalu padam secara mendadak setelah ituTiba-tiba Kasim merdengar suara yang menggemuruh laksana Kapal yang akan lepas landas dari tengah lautan dan lama kelamaan suara itu semakin keras semakin mendekat kearah Pantai.
“Melihat dan mendengar sesuatu yang tidak biasa, Saya segera menyelamatkan dan mengamankan Keluarga, adapun Ke Tiga Anak Muda itu entah lari kemana ketika Saya teriaki agar segera menjauh dari Pantai, sebab dari Naluri Saya sudah menerka bahwa itu adalah Tsunami,” jelasnya.
Betul saja ungkap Kasim, Tsunami datang pertama ada Ombak agak besar menghantam tembok penahan batas antara pantai dan Villa dan kedua Ombak itu terlihat berdiri tegak menghampiri daratan menghantam dan melumatkan segala yang di terjangnya.
Sebelumnya Kasim menceritakan pada Wartawan bahwa pada Hari kamis malam jumat lalu antara Tidur dan terjaga Ia melihat gerombolan kura-kura menuju daratan membentuk antrian panjang sementara antrian berikutnya kelompok anak-anak kecil kira-kira berusia 5 Tahun berkulit Hitam berpegangan tangan juga menuju daratan.
“Saya sendiri kaget karena saat itu antara Tidur dan tidak,akan tetapi Saya sudah memiliki firasat bahwa entah besok atau lusa akan terjadi tragedi yang cukup menyedihkan. Akhirnya memang betul terbukti Tsunami telah meluluh lantakan segala yang ada,” tutur Kasim .
“Untungnya, Lanjut Kasim, Saya masih bisa menyelamatkan diri dengan cara memegang ranting pohon lalu berdiri di atas bangunan Filla setelah sebelumnya Saya menyelamatkan keluarga,” pungkas Kasim, seraya menunduk dengan mata yang berkaca-kaca menahan kesedihan kala menceritakan hal itu pada SBNews. ( RUS / IRF )