Uncategorized
Melawan HOAX Eps 2 : Fakta dan Penyebab Bangkrutnya LBS serta Tidak Setujunya Ali Yusuf?
![]() |
Ilustrasi: Anak Kecil Memberi Makan Sapi. |
Sawahlunto, SBN – Sebagaimana yang
disebutkan dalam pemberitaan Melawan HOAX Eps 1, bahwa memang terkadang, kalau
sudah suasana politik praktis ada – ada saja yang dibenarkan dan ada – ada saja
yang di plintir – plintir, walaupun si empu penyebar informasi sudah tahu pasti
kalau informasi HOAX dan/ atau fitnah dan/ atau bohong, bisa merugikan orang
lain dan termasuk dirinya sendiri.
disebutkan dalam pemberitaan Melawan HOAX Eps 1, bahwa memang terkadang, kalau
sudah suasana politik praktis ada – ada saja yang dibenarkan dan ada – ada saja
yang di plintir – plintir, walaupun si empu penyebar informasi sudah tahu pasti
kalau informasi HOAX dan/ atau fitnah dan/ atau bohong, bisa merugikan orang
lain dan termasuk dirinya sendiri.
Maka,
berhati – hatilah; sebab didalam Al-Qur’an sudah sangat tegas, Allah SWT
menyatakan ; “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [Al Hujurat : 6].
berhati – hatilah; sebab didalam Al-Qur’an sudah sangat tegas, Allah SWT
menyatakan ; “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [Al Hujurat : 6].
Dalam
edisi Melawan HOAX Eps 2 kali ini, Redaksi SBN menguak fakta dibalik issue yang
selalu dipanaskan terkait PT. LBS (Lembu Betina Subur) di Kota Sawahlunto, yang
bernasib naas alias bangkrut.
edisi Melawan HOAX Eps 2 kali ini, Redaksi SBN menguak fakta dibalik issue yang
selalu dipanaskan terkait PT. LBS (Lembu Betina Subur) di Kota Sawahlunto, yang
bernasib naas alias bangkrut.
Masih
sumber yang sangat bisa dipercaya dan tidak mau disebutkan namanya juga, kepada
Redaksi SBN menjelaskan, bahwa menurutnya sangat salah besar jika kebangkrutan
PT. LBS dititik beratkan pada Pemerintahan Ali Yusuf – Ismed, periode 2013
hingga 2018. Sebab, pendirian PT. LBS adalah masa pemerintahan sebelum Ali Yusuf
dan Ismed, dan saat pendirian itu Ali Yusuf masih Anggota DPRD Kota Sawahlunto
Komisi B.
sumber yang sangat bisa dipercaya dan tidak mau disebutkan namanya juga, kepada
Redaksi SBN menjelaskan, bahwa menurutnya sangat salah besar jika kebangkrutan
PT. LBS dititik beratkan pada Pemerintahan Ali Yusuf – Ismed, periode 2013
hingga 2018. Sebab, pendirian PT. LBS adalah masa pemerintahan sebelum Ali Yusuf
dan Ismed, dan saat pendirian itu Ali Yusuf masih Anggota DPRD Kota Sawahlunto
Komisi B.
“Saya
persis tahu saat – saat hebohnya pendirian PT. LBS. Bapak Ali Yusuf pada waktu
itu adalah Anggota Komisi B DPRD Kota Sawahlunto dan salah seorang yang sangat
tidak setuju didirikannya PT. LBS. Tetapi, pada waktu itu Eksekutif bersikeras,
apa boleh buat, akhirnya beliau mengalah,” ungkap Sumber tersebut.
persis tahu saat – saat hebohnya pendirian PT. LBS. Bapak Ali Yusuf pada waktu
itu adalah Anggota Komisi B DPRD Kota Sawahlunto dan salah seorang yang sangat
tidak setuju didirikannya PT. LBS. Tetapi, pada waktu itu Eksekutif bersikeras,
apa boleh buat, akhirnya beliau mengalah,” ungkap Sumber tersebut.
Ia
juga membeberkan, bahwa pendirian PT LBS tidak disertai kajian kelayakan usaha.
Menurutnya, beban operasional LBS sangat tinggi yang mana usaha berbentuk perseroan terbatas
dengan karyawan yang cukup banyak, ditambah lagi Dewan Komisaris, sementara
modal awal perusahaan hanya 200 ekor sapi saja.
juga membeberkan, bahwa pendirian PT LBS tidak disertai kajian kelayakan usaha.
Menurutnya, beban operasional LBS sangat tinggi yang mana usaha berbentuk perseroan terbatas
dengan karyawan yang cukup banyak, ditambah lagi Dewan Komisaris, sementara
modal awal perusahaan hanya 200 ekor sapi saja.
“Mana
kuat untuk membiayai perseroan hanya dengan modal 200 ekor sapi saja. Akhirnya karena rugi terus, LBS akhirnya
bangkrut alias kolaps. Kegagalan itu, bukanlah disebabkan keputusan Ali Yusuf –
Ismed memerintah, tapi itu pemerintahan sebelumnya,” pungkasnya.
kuat untuk membiayai perseroan hanya dengan modal 200 ekor sapi saja. Akhirnya karena rugi terus, LBS akhirnya
bangkrut alias kolaps. Kegagalan itu, bukanlah disebabkan keputusan Ali Yusuf –
Ismed memerintah, tapi itu pemerintahan sebelumnya,” pungkasnya.
Sumber
tersebut malah memberikan perbandingan yang sangat masuk akal; dimana sekelas
Peternakan Tapos dan Padang Manggateh yang dimodali lebih 7,5 milyar, juga
akhirnya kolaps. Maka, sangat mustahil sekali LBS hanya dengan 200 ekor sapi
kemudian diharapkan lebih baik daripada Tapos dan Padang Manggateh.
tersebut malah memberikan perbandingan yang sangat masuk akal; dimana sekelas
Peternakan Tapos dan Padang Manggateh yang dimodali lebih 7,5 milyar, juga
akhirnya kolaps. Maka, sangat mustahil sekali LBS hanya dengan 200 ekor sapi
kemudian diharapkan lebih baik daripada Tapos dan Padang Manggateh.
Sumber
tersebut menegaskan, agar masyarakat kembali melihat secara jernih issue LBS
yang dimainkan untuk menciderai citra pemerintahan Ali Yusuf – Ismed. “Kalau
ada pihak lawan Ali Yusuf – Ismed, menjadikan LBS sebagai senjata pencitraan negatif,
itu sama saja mereka ibarat menepuk air didulang, muka mereka juga yang basah jadinya,”
tukasnya. (TIM)
tersebut menegaskan, agar masyarakat kembali melihat secara jernih issue LBS
yang dimainkan untuk menciderai citra pemerintahan Ali Yusuf – Ismed. “Kalau
ada pihak lawan Ali Yusuf – Ismed, menjadikan LBS sebagai senjata pencitraan negatif,
itu sama saja mereka ibarat menepuk air didulang, muka mereka juga yang basah jadinya,”
tukasnya. (TIM)
