Berita hari ini
Masyarakat Peduli Babel, Siap Investigasi Perairan Laut Babel Yang Makin Buruk Akibat aktivitas TI Apung
Aktifitas TI Apung Perairan Pantai Pasir Padi, Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung |
Penulis : Hadi Babel
Pangkalpinang (Babel) SBNews – Sejumlah aktivis masyarakat peduli lingkungan laut bersama pewarta Babel mengelilingi daerah perairan pantai pasir padi Sabtu (24/11/18) dengan semangat agar masyarakat lainnya tau gimana keadaan perairan laut kota Pangkalpinang walaupun hujan baru saja membasahi desa Sampur dan Batu Belubang Kabupaten Bangka Tengah kami tetap semangat.
Terpantau media SBnews,menelisik dari kejauhan garis tak berujung diperairan laut antara Pasir Padi dan Sampur terlihat kepulan asap hitam membubuh tinggi ke langit, tampak kegiatan aktivitas TI Apung masih berlangsung.
Dengan itu, sejumlah Pewarta HPI Babel melakukan investigasi langsung untuk memantau aktivitas TI Apung yang menjadi sorotan warga Pangkalpinang, karena pencemaran limbah penambangannya menimbul sendimentasi lumpur di sepadan pantai pasir padi dan Tanjung Bunga Kota Pangkalpinang.
Namun sayangnya sejumlah Pewarta HPI Babel, tidak bisa meninjau secara langsung mendekati aktivitas para penambang TI Apung di lokasi perairan laut Pasir Padi dan Sampur, dikarenakan tidak ada perahu dan kapal nelayan yang bersedia mengantar para pewarta HPI Babel mendekati kegiatan penambangan TI Apung.
Selain membahayakan keselamatan para Pewarta HPI Babel namun hari sudah menjelang malam dan akan memasuki waktu Maghrib ketika sampai dilokasi aktivitas TI Apung.
” Kalau kita pergi sekarang dipastikan sampai ke lokasi TI Apung akan malam diperkirakan memakan waktu 1 jam untuk sampai disana, dari sini terlihat dekat namun ketika berada di atas kapal ke lokasi baru terasa jauh ” Kata Salim warga Sampur kepada Pewarta HPI Babel.
Namun warga Sampur Salim tidak membantah kegiatan aktivitas TI Apung masih berlangsung dan diduga dibekingi oknum aparat.
” Jelas kegiatan TI Apung kita disana aman-aman saja, tanpa takut dirazia ” Tukasnya.
Namun ketika disinggung terkait terdengarnya ada keributan antara warga setempat dengan para penambang, ia terkesan menutupi dan enggan berkomentar lebih jauh.
” Kalau itu saya kurang tahu, kalau dulu pernah saya dengar tapi sudah tenang dan aman ” Pungkas Salim sembari meninggalkan Pewarta HPI Babel.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Pewarta HPI Babel dilokasi memang benar jumlah para penambang TI Apung terus bertambah banyak bahkan diperkirakan mencapai ribuan TI Apung yang beroperasi di IUP PT Timah Tbk dan di IUP Pemda, dan diduga dibekingi oknum aparat terkait.
Dan tidak diketahui dengan pasti apakah timah itu ditampung oleh kolektor PT. Timah atau kolektor smelter timah swasta.
” Kalau timahnya jarang kami lihat diturunkan disini karena di tengah laut sudah ada kolektor timah yang mengambil timah dari para penambang TI Apung ” Kata Andi yang mengaku warga desa Kebintik.
Terlepas TI Apung itu beraktifitas di IUP PT Timah Tbk dan Pemda, itu tugas Stakeholder yang punya wewenang untuk menyelidiki lebih lanjut dugaan ilegal atau tidaknya TI Apung itu beraktifitas.
Yang jelas pencemaran limbah berupa sendimentasi lumpur yang dibawa arus laut telah mencemari sepadan pantai Pasir Padi dan Tanjung Bunga, lambat laun perairan laut Pantai Wisata Pasir Padi terancam akan rusak secara permanen dan tentunya warga kota Pangkalpinang tidak akan bisa menikmati untuk mandi di pantai kebanggaan milik warga kota Pangkalpinang.
Semoga saja Walikota Pangkalpinang yang baru dilantik peduli dengan masalah ini dan menindaklanjuti keresahan masyarakat pecinta Pariwisata kota Pangkalpinang, warga Pangkalpinang menunggu kepedulian Walikota Pangkalpinang Molen yang dikenal dengan senyumnya.