Uncategorized
KOMANDO & ARUN : Gedung Cawang Kencana, Gedung PANCASILA!
KOMANDO dan ARUN bersatu membela Cawang Kencana sebagai Gedung Pancasila, di Gedung Cawang Kencana, Jakarta Timur, Kamis (3/5/2018). |
JAKTIM – Mayjend TNI (Purn)
Saurip Kadi, dihadapan ratusan mahasiswa/ mahasiswi yang tergabung dalam
Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Consolidation
of Indonesian National Students) dan/ atau dengan sebutan KOMANDO beserta kader
Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (ARUN), membakar jiwa kebangsaan mereka dengan
semangat bergelora mengumandang Pancasila sebagai landasan dari berbagai suku
bangsa, agama dan ideology bangsa Indonesia, di Gedung Cawang Kencana, Kamis
(3/5/2018).
Saurip Kadi, dihadapan ratusan mahasiswa/ mahasiswi yang tergabung dalam
Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Consolidation
of Indonesian National Students) dan/ atau dengan sebutan KOMANDO beserta kader
Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (ARUN), membakar jiwa kebangsaan mereka dengan
semangat bergelora mengumandang Pancasila sebagai landasan dari berbagai suku
bangsa, agama dan ideology bangsa Indonesia, di Gedung Cawang Kencana, Kamis
(3/5/2018).
“Jangan
lagi tidak tahu menahu sesama bangsa Indonesia. Jangan hanya karena legalisasi
yang belum jelas, pemerintah menzolimi rakyatnya sendiri. Upaya apapun yang
merusak pancasila, bohong itu semua,” ungkap Saurip Kadi, menyikapi polemik Gedung
Cawang Kencana akhir – akhirnya ini dan diduga akibat dari arogansi Walikota
Administrasi Jakarta Timur yang ingin mengeksekusi gedung tersebut, sementara
proses hukum masih berjalan.
lagi tidak tahu menahu sesama bangsa Indonesia. Jangan hanya karena legalisasi
yang belum jelas, pemerintah menzolimi rakyatnya sendiri. Upaya apapun yang
merusak pancasila, bohong itu semua,” ungkap Saurip Kadi, menyikapi polemik Gedung
Cawang Kencana akhir – akhirnya ini dan diduga akibat dari arogansi Walikota
Administrasi Jakarta Timur yang ingin mengeksekusi gedung tersebut, sementara
proses hukum masih berjalan.
Mayjend TNI (Purn) Saurip Kadi, berapi – api menyampaikan soal pancasila dihadapan ARUN dan KOMANDO. |
Ketegasan
Purnawirawan Jenderal bintang dua dan Staf Kemenkopolhukam itu sangat berdasar,
sebagaimana dengan Sila V (Kelima) Pancasila berbunyi; Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Indonesia. Artinya secara norma hukum, Indonesia menganut beberapa
asas, diantaranya ; asas kepastian hukum dan asas keadilan, sehingga Walikota
Jakarta Timur jangan semena – mena melakukan tindakan eksekusi dan pengosongan
Gedung Cawang Kencana sebelum minimal dua asas tersebut terwujud sebagaimana
mestinya.
Purnawirawan Jenderal bintang dua dan Staf Kemenkopolhukam itu sangat berdasar,
sebagaimana dengan Sila V (Kelima) Pancasila berbunyi; Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Indonesia. Artinya secara norma hukum, Indonesia menganut beberapa
asas, diantaranya ; asas kepastian hukum dan asas keadilan, sehingga Walikota
Jakarta Timur jangan semena – mena melakukan tindakan eksekusi dan pengosongan
Gedung Cawang Kencana sebelum minimal dua asas tersebut terwujud sebagaimana
mestinya.
“Apalagi
memahami Undang – Undang Dasar tahun 1945, kita harus tahu bagaimana suasana
bathin ketika Undang – Undang itu dibuat. Begitu juga Al – Qur’an dan Hadist,
harus tahu betul asbabul nuzul (sejarah dan sebab) turunnya Al – Aquran dan
Asbabul Wurud hadist tersebut,” ungkapnya.
memahami Undang – Undang Dasar tahun 1945, kita harus tahu bagaimana suasana
bathin ketika Undang – Undang itu dibuat. Begitu juga Al – Qur’an dan Hadist,
harus tahu betul asbabul nuzul (sejarah dan sebab) turunnya Al – Aquran dan
Asbabul Wurud hadist tersebut,” ungkapnya.
Penyerahan Naskah Pernyataan KOMANDO kepada Ketua Umum DPP ARUN, Bob Hasan,SH,MH. |
Sementara
itu, Bob Hasan,SH,MH, Ketua Umum DPP ARUN lebih menegaskan bahwa Pancasila
adalah hirearki tertinggi di Indonesia. Ia juga mengaitkan, bahwa defenisi ‘Reformasi’
dengan dua penggal katanya, yakni Re diartikan kembali dan Formasi diartikan
sebagai Format/ aturan dan/ atau pengaturan, yakni jelas bangsa Indonesia harus
kembali kepada UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar Negara yang tidak
terbantahkan.
itu, Bob Hasan,SH,MH, Ketua Umum DPP ARUN lebih menegaskan bahwa Pancasila
adalah hirearki tertinggi di Indonesia. Ia juga mengaitkan, bahwa defenisi ‘Reformasi’
dengan dua penggal katanya, yakni Re diartikan kembali dan Formasi diartikan
sebagai Format/ aturan dan/ atau pengaturan, yakni jelas bangsa Indonesia harus
kembali kepada UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar Negara yang tidak
terbantahkan.
Pernyataan
Bob Hasan itu, disambut teriakan mahasiwa yang mendengungkan Gedung Cawang
Kencana. Begitu juga dengan Bungas T Fernando Dulin, Sekretaris Jenderal
(Sekjen) DPP ARUN, Ia berteriak begitu lantang bertanya kepada mahasiwa UUD
Dasar 1945 dan Pancasila, tidak bisa ditawar lagi dan mutlat harus dibela,
karena sesungguh Pancasila adalah diri rakyat Indonesia itu sendiri; takbir,
semboyan ARUN dan semangat makin menggelora seakan Gedung tersebut akan runtuh
dibuatnya.
Bob Hasan itu, disambut teriakan mahasiwa yang mendengungkan Gedung Cawang
Kencana. Begitu juga dengan Bungas T Fernando Dulin, Sekretaris Jenderal
(Sekjen) DPP ARUN, Ia berteriak begitu lantang bertanya kepada mahasiwa UUD
Dasar 1945 dan Pancasila, tidak bisa ditawar lagi dan mutlat harus dibela,
karena sesungguh Pancasila adalah diri rakyat Indonesia itu sendiri; takbir,
semboyan ARUN dan semangat makin menggelora seakan Gedung tersebut akan runtuh
dibuatnya.
Gabungan Massa memenuhi Gedung Cawang Kencana. |
Pertemuan
KOMANDO dan ARUN tersebut, melahirkan 6 (enam) pernyataan sikap tegas, yakni ;
1) Menolak segala bentuk diskriminasi dan kriminalisasi terhadap Masyarakat dan
Mahasiswa yang berpijak kepada pancasila danTridharma Perguruan Tinggi, 2). Pancasila
merupakan perasaan umum dari seluruh komponen bangsa Indonesia, 3). Membumikan Pancasila
dalam ketahanan nasional sebagai jawaban dari segala permasalahan bangsa, 4). Menegakkan
dan menjadikan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, 5). Mendukung
dan mengawal penuh proses penyusunan Naskah akademik Pancasila sumber dari segala
sumber hukum bersama – sama dengan elemen masyarakat yang digagasoleh DPP ARUN
dan terakhir 6). Menjadikan Gedung Cawang
Kencana menjadi Gedung Pancasila.
KOMANDO dan ARUN tersebut, melahirkan 6 (enam) pernyataan sikap tegas, yakni ;
1) Menolak segala bentuk diskriminasi dan kriminalisasi terhadap Masyarakat dan
Mahasiswa yang berpijak kepada pancasila danTridharma Perguruan Tinggi, 2). Pancasila
merupakan perasaan umum dari seluruh komponen bangsa Indonesia, 3). Membumikan Pancasila
dalam ketahanan nasional sebagai jawaban dari segala permasalahan bangsa, 4). Menegakkan
dan menjadikan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, 5). Mendukung
dan mengawal penuh proses penyusunan Naskah akademik Pancasila sumber dari segala
sumber hukum bersama – sama dengan elemen masyarakat yang digagasoleh DPP ARUN
dan terakhir 6). Menjadikan Gedung Cawang
Kencana menjadi Gedung Pancasila.
Diantara
KOMANDO yang hadir pada malam kemarin tersebut, tampak berasal dari KOMANDO
Tangerang Selatan yang diwakili oleh Mahasiwa Universitas Pamulang (UNPAM),
KOMANDO Jakarta Selatan yang diwakili oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta,
Institute Ilmu Sosial dan Politik (ISIP), STM Sasmita, Universitas Negeri
Semarang (UNES), Forum Solidaritas Masyarakat Petani Cilangkap dan puluhan
Perguruan Tinggi yang tergabung baik dalam KOMANDO Tangsel maupun KOMANDO
Jaksel serta KOMANDO se Indonesia lainnya. (Rico
Adi Utama)
KOMANDO yang hadir pada malam kemarin tersebut, tampak berasal dari KOMANDO
Tangerang Selatan yang diwakili oleh Mahasiwa Universitas Pamulang (UNPAM),
KOMANDO Jakarta Selatan yang diwakili oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta,
Institute Ilmu Sosial dan Politik (ISIP), STM Sasmita, Universitas Negeri
Semarang (UNES), Forum Solidaritas Masyarakat Petani Cilangkap dan puluhan
Perguruan Tinggi yang tergabung baik dalam KOMANDO Tangsel maupun KOMANDO
Jaksel serta KOMANDO se Indonesia lainnya. (Rico
Adi Utama)