Uncategorized
Kementrian Pertahanan RI Gelar Seminar Pemberdayaan Wilayah Pertahanan
Acara seminar pemberdayaan pertahanan di Makodim 0601 Pandeglang |
Penulis: Irfan Bulle
SBNews.co.id Pandeglang – Kementrian Pertahanan Republik Indonesia, bersama Perwakilan Kementrian Pertahanan di daerah selenggarakan seminar pemberdayaan wilayah pertahanan di Aula MAKODIM 0601 kabupaten Pandeglang, Kamis (02/11/2017).
Acara tersebut dihadiri 10 Organisasi Masyarakat, diantaranya Mazlis Mudzakaroh Muhtadi Cidahu Banten (M3CB), Pimpinan Muhammadiyah Pandeglang, Forum Silaturahmi Kyai Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat (FSKT), Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Daerah Mathla’ul Anwar, DPD Rakyat Peduli Negara Kesatuan Republik Indonesia (RP-NKRI), Syarikat Islam (SI), Forum Diskusi Masyarakat (FODIMAS), Pengurus Cabang Persatuan Purnawirawan Pandeglang (PC-PP Polri Pandeglang), Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten, dan Pejabat Pertikal kabupaten Pandeglang.
Berlangsungnya seminar Pemberdayaan Wilayah Pertahanan itu mengupas tentang Semangat Bela Negara di lingkungan masyarakat secara Umum, termasuk di lingkungan pendidikan dan Lingkungan Kerja provinsi Banten Tahun 2017, dalam tema meningkatkan semangat bela negara dalam rangka mewujudkan Pertahanan Negara yang tangguh.
“Dalam pembelaan Negara harus mengambil langkah yang signifikan mencegah ancaman non militer, ekonomi, budaya, narkoba dan sebagainya ini adalah tugas kita semua, begitupun pihak kami berkomitmen menjaga keutuhan kesatuan Negara tercinta ini,” Jelas Yance Meifikis Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Swadaya Masyarakat – Rakyat Peduli Negara Kesatuan Republik Indonesia (DPD LSM-RPNKRI) kabupaten Pandeglang di ruang Sekretariatnya, jum’at (03/11/2017).
Handoyo Bendahara DPD LSM-RPNKRI menambahkan, Ia mengajak masyarakat, mahasiswa dan unsur terkait lainnya secara bersama mengatasi ancaman non militer dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Ia juga meminta agar masyarakat Indonesia secara bersama-sama harus menjaga 4 Pilar Kebangsaan.
“Acaman yang saat ini kita rasakan yaitu ancaman terhadap pemuda yang sangat meresahkan, tentang masuknya Narkoba yang meracuni pemuda-pemuda Indonesia bahkan para anak Indonesia yang masih dalam masa pendidikanpun tak lepas dari ancaman narkoba,” Ujarnya.
lebih lanjut Handoyo mengatakan bahwa dengan kemajuan Zaman dan teknologi, banyak pemuda dan pemudi bangsa Indonesia lupa bahkan tidak tau dengan budaya Indonesia warisan nenek moyang terdahulu, pungkasnya.