Berita hari ini
Kapolda Banten Dampingi Menkopolhukam Dialog kebangsaan Bersama Kyai Muda Banten
SIBER.NEWS | Pandeglang-Banten | Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten Irjen Pol Drs. Agung Sabar Santoso S.H.,M.H bersama Karo Ops Polda Banten, Dir Intelkam Polda Banten, Dir Binmas Polda Banten, Dir Pamobvit, Kabid Humas Polda Banten dan Kapolres Pandeglang dampingi kunjungan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Prof. Dr. mahfud MD. Minggu (2/2/2020).
Kunjungan Menkopolhukam ke Tokoh Ulama Abuya Muhtadi di Cidahu Pandeglang Banten, disambut baik dan turut hadir dalam kegiatan tersebut para Kyai se Prov. Banten dan para santri.
kunjungan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Prof. Dr. mahfud MD ke tokoh Ulama Banten Abuya Muhtadi ini dalam rangka silaturahmi dan Dialog Kebangsaan.
Kapolda Banten Irjen Pol Drs. Agung Sabar Santoso S.H.,M.H, melalui Dirpamobvit Polda Banten Kombes Pol M. Hidayat Berkatullah, S.H, S.I.K, M.H menyampaikan bahwa dalam kunjungan ini TNi dan Polri perketat pengamanan untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan, personel yang terlibat dalam pengamanan di perintahkan agar terus tingkatkan kewaspadaan dan jangan lengah dalam melaksanakanpengamanannya, tamu yang hadir dilakukan pemeriksaan badan dan juga barang-barang bawaan
kunjungan Menkopolhukam Muhfud MD ke kediaman Abuya Muhtadi selaku Tokoh Ulama Banten mendapatkan pengawalan dan pengamanan ketat dengan melibatkan personel TNI, dan personel Polda Banten beserta jajarannya, untuk Pengamanan jalur melibatkan PJR Ditlantas Polda Banten, Polres Pandeglang dan jajarannya. Kita siapkan juga pengamanan VIP di lokasi kegiatan,” terangnya.
Dalam kunjungannya ini Menkopolhukam Prof. Dr. mahfud MD mengajak menjaga NKRI berislam secara nyaman. enak tapi bukan seenaknya, jangan masuk ke sikap ekstrim merasa benar sendiri. jangan sampai menganggap orang lain salah, mereka punya hak menyatakan pilihannya.
“Saya meyakini bernegara itu Sunnatullah, itu hukum kehidupan. itu cara memahami kenapa bernegara dan ikut menjaganya. bahkan bernegara itu adalah fiqih. sesuatu yang tidak bisa dihindarkan, melekat pada kehidupan begitu manusia lahir.” Ujarnya (Red)