Berita hari ini
Ingatkan Pelaku Usaha Selalu Pakai Plastik Warna Jernih
Probolinggo, siber.news | Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo mengingatkan kepada pelaku usaha yang ada di pasar tradisional untuk selalu memakai plastik berwarna jernih bukan yang berwarna.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran DPKH Kabupaten Probolinggo drh. Yukti Widiatmaningsih didampingi Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner drh. Nikolas Nuryulianto ketika melakukan pengawasan, pendataan dan pembinaan RPH dan produk hewan menjelang Natal dan Tahun Baru Masehi di RPH Leces, Pasar Leces dan Pasar Bantaran, Rabu (22/12/2021).
“Karena saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, kami juga berharap kepada pengunjung dan pembeli khususnya produk hewan untuk selalu mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker,” katanya.
Dasar hukum kegiatan adalah Undang-undang (UU) Nomor 18 Tahun 2009 Jo. UU Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 Tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesrawan serta Permentan Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Sertifikasi NKV Unit Usaha Produk Hewan.
Selanjutnya, Permentan Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Rumah Potong Hewan Ruminansia dan Unit Penanganan Daging (Meat Cutting Plant) serta Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Penyusunan Tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa, Rumah Potong Hewan, Tempat Rekreasi dan Olah raga di Kabupaten Probolinggo
Sementara Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner DPKH Kabupaten Probolinggo drh. Nikolas Nuryulianto kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengawasan sarana dan prasarana RPH untuk meningkatkan pelayanan RPH Leces.
“Selain itu melakukan pengawasan, pembinaan dan pendataan kios daging sapi di pasar tradisional yang mengambil daging dari RPH (Rumah Potong Hewan) serta memberikan leaflet terkait hiegine sanitasi produk hewan di pasar tradisional,” ujarnya.
Menurut Niko, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga daging sapi di Pasar Leces berkisar antara Rp 105.000 hingga Rp 110.000/kg, usus sapi Rp 50.000/kg, hati sapi Rp 90.000/kg, babat Rp 50.000/kg, tulangan Rp 20.000/kg, iga sapi Rp 75.000/kg, paru Rp 80.000/kg. Dimana harga masih cukup stabil menurut penjual daging sapi.
“Pedagang menyampaikan, kenaikan harga sudah berjalan 1 (satu) minggu. Harga daging ayam naik menjadi Rp 35.000/kg. Dimana biasanya Rp 32.000/kg, usus ayam Rp 20.000/kg, rempelo ati Rp 35.000/kg dan kepala ayam Rp 40.000/kg,” jelasnya.
Harga telur asin masak Rp 2.500/butir. Sedangkan yang masih mentah Rp 2.000/butir. Sementara harga telur ayam ras Rp 25.000/kg, mengalami kenaikan sudah 1 minggu, telur ayam kampung Rp 2.000/butir, telur puyuh Rp 34.000/kg serta daging kambing Rp 130.000/kg, hati Rp 130.000/kg dan tulangan Rp 50.000/kg.
Selanjutnya harga produk hewan di Pasar Bantaran untuk daging sapi Rp 110.000/kg, babat Rp 55.000/kg, hati sapi Rp 90.000/kg, tulangan Rp 25.000/kg, dimana daging yang dijual berasal dari RPH Leces.
“Harga daging ayam Rp 32.000/kg, usus Rp 20.000/kg, hati Rp 20.000/kg serta kepala ayam dan kaki Rp 15.000/kg. Harga telur ayam ras Rp 27.000/kg, mengalami kenaikan dari harga Rp 24.000/kg sekitar 5 hari yang lalu menurut pedagang,” terangnya.
Melalui kegiatan ini Niko mengharapkan dapat memberikan edukasi persuasif kepada masyarakat tradisional untuk selalu membeli dan mengkonsumsi daging yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) dari RPH dan membeli di kios daging yang terpasang banner tanda tangan Bupati Probolinggo.
“Kami mengharapkan konsumen di pasar tradisional tetap menjaga protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah. Pengunjung, pembeli maupun pemilik kios daging tetap menjaga higiense sanitasi pasar tradisional,” pungkasnya. (Pu2t)
