Berita hari ini
HNSI Bangka FGD Pemilu Damai dan Dukungan Terhadap Pemerintah
Suasana FGD HNSI. |
Bangka, SBN – Dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat nelayan sungailiat dalam menggunakan media sosial, untuk menyampaikan sesuatu kendala terkait problem nelayan yang bisa memicu konflik publik, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka menggelar kegiatan Forum Grup Diskusi (FGD), bertemakan: Gunakan Media Informasi Sebagai Alat Pemersatu, Minggu (25/11/2018).
Kegiatan itu dilaksanakan di Ruang Aula Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat Bangka, sebanyak 50 warga nelayan, perwakilan kepolisian, pengurus DPC HNSI Bangka, Perwakilan Dinas ESDM, BLHK, KELAUTAN hadir pada kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Tedy selaku perwakilan pihak kepolisian menjelaskan, bahwa butuh komunikasi 2 arah dalam menyelesaikan masalah.
“Informasi yang belum tau kebenarannya bisa memicu konflik berpotensi pada ketertiban menjelang pemilu 2019 mendatang,” ungkap Tedy.
“Jauh-jauh kita dari jakarta datang kesungailiat ini ingin berkomunikas langsung terkait problem masyarakat nelayan mengenai penggunaan Media sosial untuk menyampaikan segala sesuatu problem yang berpotensi memicu konflik serta berdampak pada ketertiban menjelang pemilu 2019 mendatang,” imbuhnya.
Sementara itu, Hendery Susanto selaku Ketua Kecamatan HNSI Bangka mengatakan, pendangkalan muara salah satu penyebab beraktivitasnya penambangan diluar muara. Sulitnya nelayan mendapatkan BBM masih menjadi masalah nelayan kecamatan sungailiat saat ini.
Lebih lanjut Hendery Susanto menjelaskan, Pihak PT. Pulo Mas selaku pihak menangani muara sekira 2 bulan kedepan untuk lebih maksimal membuka mulut muara karena musim gelombang besar, buat nelayan menggunakan medsos untuk menyampaikan permasalahan diatas agar dikomunikasi dulu ke HNSI mengingat salah narasi penulisan bisa memicu konflik, apalagi pemilu sudah dekat yang harus didukung semua lapisan masyarakat.
“Kendala nelayan Sungailiat saat ini menyempitnya alur Muara kemungkinan salah satu faktor penyebab adanya aktivitas penambangan diarael muara,sulitnya nelayan mendapatkan BBM,saya juga menghimbau kepada nelayan lebih berhati- hati menggunakan medsos dalam menyampaikan kondisi sekarang,baiknya dikomunikasi dulu ke kita atau pihak terkait lainnya. Khawatirnya, salah tulisan bisa memicu konflik publik apalagi jelang pemilu mendatang, kita harus sukses pemilu damai,” ujar Hendery Susanto.
Bersamaan dengan Nurlian selaku nelayan tangkap sungailiat menuturkan nelayan dijatahkan 20 liter BBM sedangkan kebutuhan lebih dari yang dijatahkan. Kalau kondisi seperti ini trus nelayan bisa mengurangi intensitas penangkapan ikan. Maka Nurlian meminta kepada pihak SPDN agar mengutamakan nelayan dulu.
“Kita hanya dijatahkan 20 liter pak, sedangkan kebutuhan melaut kita lebih dari itu, jadi tolong lah kepada pihak SPDN agar mengutamakan nelayan ini, selebih itu terserah,” tegas Nurlian. (Hadi Babel)