Uncategorized
Hasjoni Ikut Kecam ‘Politik Uang’: Berdampak Negatif Terhadap Masyarakat
Hasjoni SY,SE,MM, Wakil Ketua DPRD Kota Sawahlunto. |
Sawahlunto, SBN – Selain Redaksi SBN berdialog soal
PLTU Ombilin bersama Hasjoni SY,SE,MM, Wakil Ketua DPRD Kota Sawahlunto
beberapa waktu lalu, dalam dialgog tersebut juga menyinggung tentang bahaya ‘Politik Uang’ atau yang trend disebut
sebagai Money Politic. Ia menegaskan, bahwa bahaya politik uang sangat
berdampak negatif terhadap masyarakat.
PLTU Ombilin bersama Hasjoni SY,SE,MM, Wakil Ketua DPRD Kota Sawahlunto
beberapa waktu lalu, dalam dialgog tersebut juga menyinggung tentang bahaya ‘Politik Uang’ atau yang trend disebut
sebagai Money Politic. Ia menegaskan, bahwa bahaya politik uang sangat
berdampak negatif terhadap masyarakat.
Menurutnya,
seorang politisi setidaknya harus memiliki 4 hal pokok dalam dirinya,
diantaranya; karakter/ kejiwaan yang baik termasuk tata karma, wawasan
(misalnya akan mencalon Anggota Legislatif, harus benar – benar tahu fungsi –
fungsi seorang anggota parlemen), seni berpolitik; kapasitas komunikasi dan
menyesuaikan kapasitas audiensi yang diajak berdialog, jangan stagnansi
(artinya, terus berjuang apapun hasil yang dicapai).
seorang politisi setidaknya harus memiliki 4 hal pokok dalam dirinya,
diantaranya; karakter/ kejiwaan yang baik termasuk tata karma, wawasan
(misalnya akan mencalon Anggota Legislatif, harus benar – benar tahu fungsi –
fungsi seorang anggota parlemen), seni berpolitik; kapasitas komunikasi dan
menyesuaikan kapasitas audiensi yang diajak berdialog, jangan stagnansi
(artinya, terus berjuang apapun hasil yang dicapai).
Bahaya
politik uang, akhir – akhir ini sangat menyengsarakan masyarakat, dikarena
politik uang adalah pemicu ampuh terjadinya tindakan Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN.Red). Wajar saja,
karena oknum politisi mengeluarkan biaya yang cukup besar duduk di parlemen,
maka barang pasti dia akan berusaha ingin mengembalikan modal politiknya
tersebut.
politik uang, akhir – akhir ini sangat menyengsarakan masyarakat, dikarena
politik uang adalah pemicu ampuh terjadinya tindakan Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN.Red). Wajar saja,
karena oknum politisi mengeluarkan biaya yang cukup besar duduk di parlemen,
maka barang pasti dia akan berusaha ingin mengembalikan modal politiknya
tersebut.
Selain
itu, dengan politik uang ‘membeli suara’ masyarakat, yang berakibat masyarakat
tidak akan bisa lagi menuntut kepedulian si Anggota Dewan atau Eksekutif yang
dipilihnya tersebut. Sebagian besar pengalaman yang ada, masyarakat yang datang
kepada politisi tersebut meminta secercah kepedulian, si oknum dengan gampang
akan menjawab ‘suara Bapak/ Ibu kan sudah saya beli, jadi tidak mungkin saya akan
membantu’.
itu, dengan politik uang ‘membeli suara’ masyarakat, yang berakibat masyarakat
tidak akan bisa lagi menuntut kepedulian si Anggota Dewan atau Eksekutif yang
dipilihnya tersebut. Sebagian besar pengalaman yang ada, masyarakat yang datang
kepada politisi tersebut meminta secercah kepedulian, si oknum dengan gampang
akan menjawab ‘suara Bapak/ Ibu kan sudah saya beli, jadi tidak mungkin saya akan
membantu’.
Kenyataan
pahit itu terungkap, disalah satu tread tanya jawab Afdhal Muhammad, Mantan
Ketua KPU Kota Sawahlunto bersama Redaksi SBN belum lama ini. Bahwa, terdapat
salah seorang masyarakat datang ke salah seorang oknum anggota parlemen, Ia
menjawab dengan begitu menyedihkan. Padahal masyarakat tersebut hanya meminta
solusi, bagaimana caranya Ia menghadapi kesulitan anaknya untuk masuk sekolah.
pahit itu terungkap, disalah satu tread tanya jawab Afdhal Muhammad, Mantan
Ketua KPU Kota Sawahlunto bersama Redaksi SBN belum lama ini. Bahwa, terdapat
salah seorang masyarakat datang ke salah seorang oknum anggota parlemen, Ia
menjawab dengan begitu menyedihkan. Padahal masyarakat tersebut hanya meminta
solusi, bagaimana caranya Ia menghadapi kesulitan anaknya untuk masuk sekolah.
Padahal,
si Anggota Dewan tidak mesti mengeluarkan uang pribadinya, karena kekuatannya
sebagai anggota Dewan Ia akan dengan sangat mudah berkomunikasi dengan lembaga
terkait dan berpeluang bisa membantu, misalnya Baznas, yayasan dan cara – cara lainnya
yang sangat memungkinkan.
si Anggota Dewan tidak mesti mengeluarkan uang pribadinya, karena kekuatannya
sebagai anggota Dewan Ia akan dengan sangat mudah berkomunikasi dengan lembaga
terkait dan berpeluang bisa membantu, misalnya Baznas, yayasan dan cara – cara lainnya
yang sangat memungkinkan.
Inilah
salah satu bahaya politik uang, yang masyarakat hingga saat ini tidak menyadari
kerugian besar ketika suaranya di perjual belikan. Sementara, sebenarnya masyarakat
akan mendapatkan manfaat yang lebih besar ketimbang jual beli suara dengan
harga yang sedikit dan mereka memilih seseorang yang akan mewakilinya dengan
melihat kapasitas dan keyakinan terhadap si calon. Sebab, keterwakilan
masyarakat di Parlemen adalah perpanjangan tangan masyarakat untuk menyalurkan
dan meluapkan aspirasinya, apakah itu masalah peluang ekonomi, pembangunan,
sosial dan lain – lain. (Rico Adi Utama)
salah satu bahaya politik uang, yang masyarakat hingga saat ini tidak menyadari
kerugian besar ketika suaranya di perjual belikan. Sementara, sebenarnya masyarakat
akan mendapatkan manfaat yang lebih besar ketimbang jual beli suara dengan
harga yang sedikit dan mereka memilih seseorang yang akan mewakilinya dengan
melihat kapasitas dan keyakinan terhadap si calon. Sebab, keterwakilan
masyarakat di Parlemen adalah perpanjangan tangan masyarakat untuk menyalurkan
dan meluapkan aspirasinya, apakah itu masalah peluang ekonomi, pembangunan,
sosial dan lain – lain. (Rico Adi Utama)