Uncategorized
H Uma, Adobsi Budaya Aceh Itulah Budaya Islam, Berbicara Aceh Tidak Keluar Dari Kontek Islam
Jurnalis (M.Ichsan)
SBNews – Jakarta I Laskar Mahasiswa Pemuda Abdya (Aceh Barat Daya) Mengadakan Seminar Kebangsaan disertai pelantikan Lampu Abdya, kepemudaan. Seminar ini bertemakan ” Peran Pemuda dan Mahasiswa Dalam Membangun Indonesia yang Berintegritas” Acara dilaksanakan di gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat. (3/12/17)Sambutan Komisi II DPD RI, Sudirman (H.Uma), ” Bagi Orang Aceh yang pertama itu agama, kolerasi antara agama dan budaya. Ibarat zat dan sifat. jika mengatakan Budaya Aceh itulah budaya Islam, berbicara orang Aceh tidak keluar dari kontek Islam” jelasnya.Kontek Wawasan Terdiri dari tiga aspek pertama agama. Agama tidak boleh samar samar, Kedua harus punya jati diri harus punya pendirian. Orang Aceh punya pendirian. Satu pakat, satu komunikasi. jika pendirian ada semua pembangunan akan terwujud dan berjalan sesuai yang diinginkan. Ketiga Budaya, Budaya menggambarkan situasi dari mana kemana, silsilah keturunan, dapat mengetahui budaya keturunan. Negara diatur bhinneka tunggal ika. Kebudayaan ini harus kita pertahankan dengan adanya budaya, biarpun perbedaan kebudayaan, itulah Indonesia. Orang Aceh wajib kembali mempelajari Sejarah Aceh, serta daerah lain seperti itu juga wajib mempelajari budaya daerahnya masing”, agar budaya itu tidak terkikis oleh budaya asing”. tutup H. Uma dalam sambutan.
SBNews – Jakarta I Laskar Mahasiswa Pemuda Abdya (Aceh Barat Daya) Mengadakan Seminar Kebangsaan disertai pelantikan Lampu Abdya, kepemudaan. Seminar ini bertemakan ” Peran Pemuda dan Mahasiswa Dalam Membangun Indonesia yang Berintegritas” Acara dilaksanakan di gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat. (3/12/17)Sambutan Komisi II DPD RI, Sudirman (H.Uma), ” Bagi Orang Aceh yang pertama itu agama, kolerasi antara agama dan budaya. Ibarat zat dan sifat. jika mengatakan Budaya Aceh itulah budaya Islam, berbicara orang Aceh tidak keluar dari kontek Islam” jelasnya.Kontek Wawasan Terdiri dari tiga aspek pertama agama. Agama tidak boleh samar samar, Kedua harus punya jati diri harus punya pendirian. Orang Aceh punya pendirian. Satu pakat, satu komunikasi. jika pendirian ada semua pembangunan akan terwujud dan berjalan sesuai yang diinginkan. Ketiga Budaya, Budaya menggambarkan situasi dari mana kemana, silsilah keturunan, dapat mengetahui budaya keturunan. Negara diatur bhinneka tunggal ika. Kebudayaan ini harus kita pertahankan dengan adanya budaya, biarpun perbedaan kebudayaan, itulah Indonesia. Orang Aceh wajib kembali mempelajari Sejarah Aceh, serta daerah lain seperti itu juga wajib mempelajari budaya daerahnya masing”, agar budaya itu tidak terkikis oleh budaya asing”. tutup H. Uma dalam sambutan.
Sambutan Ketua Swadaya H Yasin Ibrahim, Sebuah organisasi yang lahir dan difasilitasi oleh pemuda dan mahasiswa. Keberadaan Lampu (Laskar Mahasiswa Pemuda) sebagai pemersatu pemuda Kabupaten Aceh Barat Daya diibukota. Pemuda abdya sudah sangat banyak mengabdi di kancah nasional “. Jelasnya.Pada Pelantikan hari ini, resmi Husnul Jamilah memimpin tampuk organisasi Laskar mahasiswa Pemuda Abdya untuk wil. Banten, Jabodetabek periode 2018/2019. Dalam Sambutan Ketua yang baru dilantik Husnul Jamil, ” Lampu Abdya ini merupakan organisasi silaturahim. Sejak pemekaran kabupaten Abdya, belum ada organisasi atau wadah untuk bersilaturahmi serta memberikan informasi informasi khususnya kepemudaan Abdya, untuk membangun kabupaten Abdya kedepan yang berkelanjutan. lampu abdya berafiliasi dengan swadaya, swadaya adalah ayah dari lampu abdya. jelasnya.
