Berita hari ini
Dugaan Proyek ‘Abal-Abal’ di Pakuhaji: Anggaran Rp 2 Miliar, Kualitas Jauh dari Harapan Warga!
TANGERANG,
siber.news | Proyek pembangunan jalan di wilayah Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, kini tengah menjadi sorotan tajam. Pasalnya, proyek yang diduga menelan anggaran hingga Rp 2 miliar tersebut, berdasarkan pernyataan warga sekitar, disinyalir dikerjakan secara asal-asalan dan tidak sesuai standar spesifikasi teknis.
Kekecewaan mendalam diungkapkan oleh warga setempat, yang namanya enggan disebutkan, saat dikonfirmasi di lokasi proyek. Mereka menyoroti ketidaksesuaian antara anggaran besar yang digelontorkan dengan hasil pengerjaan di lapangan.
“Anggaran agregat untuk Jl. Paku Haji ini sampai ratusan juta, tapi sangat jauh dari ekspektasi kami,” ujar salah seorang warga.
Indikasi Penyimpangan di lapangan
Warga menyebutkan beberapa poin krusial yang mengindikasikan adanya penyimpangan dalam pelaksanaan proyek yaitu kedalaman Galian tidak sesuai.
“Galian hanya 40 cm, sedangkan yang dibutuhkan 70 cm,” ungkap warga. Sabtu 01 November 2025.

Selain itu, warga juga menyatakan ketebalan agregat yang dipasang hanya 12 cm, sementara yang di haruskan 20 cm, hal ini memunculkan keraguan akan kekuatan dan daya tahan jalan.
Material Diduga Asal-asalan: Warga menduga material agregat yang digunakan “kuat asal-asalan”, mengindikasikan kualitas di bawah standar.
Tanpa Papan Proyek, Minim Pengawasan?
Pada saat yang sama, warga juga mempertanyakan transparansi proyek. Mereka mengaku tidak pernah melihat adanya papan proyek di lokasi.
Saat dikonfirmasi, seorang warga lain sekitar lokasi proyek mengatakan bahwa tadi siang proyek pemasangan agregat memang dilakukan pemadatan menggunakan alat berat (stum/wales). Namun, ia menambahkan, “Tidak ada papan proyek”, yang seharusnya wajib dipasang untuk menjamin transparansi penggunaan anggaran negara.
Ketiadaan papan proyek ini semakin memperkuat dugaan minimnya pengawasan serta upaya untuk menutupi informasi penting terkait nama pelaksana, nilai kontrak, dan sumber anggaran proyek kepada publik.
Mendengar keterangan warga, Koordinator Gerakan Moral Anti Kriminalitas (GMAKS) Tangerang Raya, Holida Nuriah ST, mendesak Audit dan Transparansi
Menurut dia, dugaan penyimpangan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai akuntabilitas penggunaan dana miliaran rupiah yang bersumber dari uang rakyat.
Terutama kata Holida, pihak berwenang, khususnya dinas terkait dan aparat penegak hukum, didesak untuk segera turun tangan melakukan audit menyeluruh dan investigasi atas dugaan pengerjaan proyek yang tidak sesuai spesifikasi teknis ini, guna mencegah potensi kerugian negara.
Dijelaskan proyek jalan yang tengah dibangun dalam tahap pemasangan aggregat merupakan proyek dibawah pengawasan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kabupaten Tangerang.
Hingga berita ini, dipublikasikan awak media belum mendapatkan keterangan resmi dari Dinas BMSDA Kabupaten Tangerang maupun dari Kontraktor tanpa identitas tersebut.







